We are only separated by distance and time. But, i'm grateful to have you.
--------------
Hari demi hari
Waktu demi waktu
Jam demi jam
Menit demi menit
Detik demi detikMarsha dan Gilang menjalani hari-hari mereka bersama. Mereka saling bertukar cerita, bercanda bersama, senang bersama, sedih bersama. Mereka bersama-sama saling melengkapi satu sama lain tak peduli apa yang dikatakan orang lain tentang hubungan mereka, mereka terus bersama-sama. Entah kenapa Marsha merasakan yang namanya jatuh cinta untuk pertama kalinya.
Ya, ia merasakan jatuh cinta untuk pertama kalinya pada Gilang. Merasakan jatuh cinta yang benar-benar jatuh dalam cinta. Ia merasa dibutakan oleh cinta karena ia sangat benar-benar mencintai Gilang. Ia hanya berharap Gilang menjadi orang pertama dan terakhir di dalam hidupnya begitu pun juga dengan Gilang. Ia berharap Marsha merupakan orang pertama dan terakhir di dalam hidupnya.
Jika takdir tak bisa mempersatukan mereka sampai maut memisahkan, mereka hanya bisa berdiam diri dan menerima kenyataan yang ada. Mereka tak bisa mengubah takdir yang sudah mereka alami.
Hari ini adalah hari terakhir Gilang berada di Indonesia. Ia sangat berat meninggalkan keluarga, saudaranya, teman-temannya, dan lupa juga Marsha.
Baru beberapa bulan menjalin hubungan dengan Marsha, ia harus meninggalkan Marsha sendirian. Berat rasanya ia meninggalkan Marsha. Karena bagi Gilang, Marsha adalah salah satu seseorang yang mampu mengubah hidup Gilang 180°. Yang dulunya Gilang menjadi orang berandalan tak kenal waktu, dan menjadi bos-bosan di SMA Brawijaya School. Tetapi sejak Marsha datang di kehidupan Gilang, Gilang menjadi orang yang sangat baik dan tak berandalan lagi.
Marsha dan teman-trman dan lupa juga keluarga Gilang mengantarkan Gilang untuk pergi ke Jerman. Mereka sangat sedih karena harus berpisah dengan Gilang selama 5 tahun lamanya.
"Ini buat kamu ya, kalo kamu kangen sama aku kamu bisa liatin foto aku ini" Gilang tersenyum sambil memberikan foto dan bucket bunga untuk Marsha.
"Makasih ilang tapi kamu nanti kalo udah sampe di Jerman jangan lupa telfon aku ya biar aku gak cemas kamunya udah nyampe disana apa belum" kata Marsha sambil menerima foto dan bucket bunga dari Gilang.
"Iya pasti" Gilang tersenyum.
"Bro sukses ya bro jangan lupain kita nih, kita udah sama-sama 3 tahun" ucap Gio sambil menepuk pundak Gilang.
"Siap bro gue gak akan lupain kalian bertiga, gue doain juga kalian juga bisa sukses" Gilang tersenyum sambil tos kepada teman-temannya.
"Oh ya gue hampir lupa, eh lo Reyhan lo jangan mikirin cewek mulu, ingat perjalanan lo masih panjang gue doain lo sukses terus lo dapet jodoh deh" ucap Gilang sambil tertawa.
"Amin terimakasih Gilang yang sangat baik hati dan tidak sombong" jawab Reyhan yang mulai kesal dengan Gilang.
"Eh lo jangan kesel dong sama Gilang, kasihan tuh dia mau berangkat ke Jerman lo malah kesel sama dia" ucap Vando sambil menenangkan Reyhan yang mulai kesal.
"Emang tuh sih Gilang dari dulu ngeselin mulu kagak berubah jadinya kan kesel guenya" ucap Reyhan sambil melirik ke arah Gilang.
5 Menit kemudian...
"Eh pesawat jurusan Jerman mau berangkat nih, lo siap-siap lang" ucap Farrel menghampiri Gilang yang tengah asyik mengobrol dengan Marsha dan teman-temannya.
"Eh iya kak bentar lagi gue kesana" jawab Gilang.
"Yaudah guys gue berangkat dulu ya doain gue sukses disana" ucap Gilang sambil memeluk ketiga para sahabatnya.
"Lo jangan lupain kita-kita ya lang, ya walaupun kita sering bikin lo kesel dan naik darah" ucap Gio dengan mendramatis.
"Iya maafin gue ya lang udah pernah bikin lo kesel" tambah Reyhan.
"Gue juga lang" tambah Vando.
"Gue juga minta maaf ke kalian kalo gue ada salah sama kalian semua" ucap Gilang.
Kemudian Gilang menghampiri Marsha.
"Aca!?" Gilang berteriak memanggil Marsha yang hendak menghampiri Tin dan Farrel.
Marsha pub berbalik badan dan menatap Gilang. "Ada apa? Kamu mau berangkat ya?"
"Iya nih aku berangkat dulu ya nanti kalo udah sampe Jerman aku kabarin kamu. Kamu jaga diri baik-baik ya disini selama aku gak ada disamping kamu, kamu jangan berbuat aneh-aneh yang bisa membahayakan diri kamu sendiri, jaga perasaan aku ya ca. I love you aku akan balik lagi demi kamu ca" ucap Gilang panjang lebar.
Marsha tak kuat menahan air matanya. Sedikit demi sedikit air mata mulai jatuh ke pipi Marsha. Gilang yang tak kuasa melihat Marsha pun langsung memeluk Marsha dengan sangat erat.
Kemudian Gilang pun pergi. Ia akan meninggalkan Indonesia selama 5 tahun. Ia melambaikan tangannya pada Marsha. Marsha hanya bisa menangis, menangis, dan menangis. Ia harus menerima takdir bahwa ia akan dipisahkan oleh Gilang.
"Udah lo tenang aja sha Gilang pasti balik lagi kok kesini demi lo" ucap Reyhan menenangkan Marsha.
"Lo sih gak ngerasain jadi gue, gue sayang banget sama dia malah dia ninggalim gue apalagi ini ke Jerman jauh banget tau gak" ucap Marsha kesal.
"Iya gue tau bukan lo aja yang ngerasa kehilangan Gilang, kita juga ngerasa kehilangan Gilang karena kita udah sama-sama selama 3 tahun" ucal Gio.
"Iya sha lagian dia kesana buat masa depannya dia" tambah Vando.
"Yaudah deh kita anterin lo pulang deh, pumpung kita bawa mobil lo mau numpang gak?" Tawar Gio kepada Marsha.
"Emang gak ngerepotin kalian ya?" Tanya Marsha.
"Enggaklah lagian kita disuruh Gilang buat ngejagain lo malah" jawab Reyhan.
"Yaudah deh gue bareng sama kalian" ucap Marsha sambil mengelap pipinya yang basah karena air matanya.
"Yaudah yuk kita pulang" ucap Vando
----------------
Haiiiihaloo
Maapin baru upload ya
Sorry typo bertebaran dimana-mana:)
Jangan lupa vote
Happy reading❤
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD BOY VS KETOS [COMPLETED]
Teen Fiction"Hai cantik boleh kenalan gak?" "Ihh!! Apaansih lo!" "Galak amat neng" "Bukan urusan lo kali kalo gue sewot" Dalam hubungan mereka banyak sekali cobaan yang bertubi-tubi datang. Cobaan yang membuat mereka tak nyaman akan hubungan ini. Hingga pada ak...