25

1.4K 51 0
                                    

Happy Reading❤

Hari ini Marsha bersiap-siap untuk pergi ke bandara untuk bertemu Gilang yang terakhir kalinya. Marsha menggunakan baju berwarna navy, dilengkapi dengan celana jeans berwarna putih dan tak lupa juga dilengkapi dengan tas mini berwarna peach pemberian dari papanya saat ulang tahun.

Di teras terdapat Luna yang sedang bersantai sambil membaca majalah. Luna kaget melihat tampilan Marsha yang sudah rapi. "Mau kemana sha? Udah rapi aja."

Marsha yang sedang memakai sepatu di teras menatap Luna dengan tatapan senang. "Mau ke  bandara ma."

Luna yang sedang meminum jusnya pun tersedak mendengar perkataan Marsha. "Apa!? Kamu mau ke bandara!? Ngapain?"

"Mau nganter Gilang ma" ucap Marsha.

"Gilang siapa? Jangan-jangan pacar kamu ya" ucap Luna dengan jari telunjuk yang menghadap ke arah Marsha sambil tertawa.

"Iya ma" ucap Marsha sambil merapikan bajunya.

"Kenapa kamu gak bilang sama mama?" Tanya Luna.

"Marsha sih pengen crita sama mama, tapi Marsha malu ma" ucap Marsha.

"Emang Gilang mau kemana?" Tanya Luna sambil membaca majalah.

"Ke Jerman ma, dia kuliah disana" ucap Marsha.

Marsha kaget melihat jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul 08.00. "Astaga ma ini udah jam 08.00 Marsha harus sampe di bandara jam 09.00 Marsha berangkat dulu ya ma."

Setelah berjabat tangan dengan mamanya, Marsha pun pergi berangkat menuju ke bandara. Kali ini ia membawa mobilnya sendiri karena ia tidak mau merepotkan Pak Tomi si sopirnya tersebut.

Sesampainya di bandara pun Marsha langsung menghampiri Gilang. Di bandara tersebut terdapat Gilang, Tina, Gio, Vando, Reyhan, dan Farrel. Farrel merupakan kakak Gilang. Gilang menyadari kehadiran Marsha, Gilang pun langsung menghampiri Marsha.

Marsha yang tengah merapikan bajunya pun kaget meligat Gilang yang tiba-tiba datang ke arahnya. "Eh kamu, nunggu aku lama ya."

"Enggak kok ini aja aku baru dateng" ucap Gilang sambil merangkul Marsha.

Marsha dan Gilang pun berjalan menghampiri rombongan Gilang. Farrel yang tengah sibuk memainkan ponselnya pun kaget melihat siapa perempuan yang digandeng Gilang. "Eh lang itu pacar lo ya?" Tanya Farrel samnil menunjuk ke arah Marsha.

"Eh nih, pacar lo mana kak? Eh iya gue lupa lo kan jomblo dari dulu" ucap Gilang sambil tertawa.

"Percaya deh lo udah punya pacar, sok banget lo lang" ucap Farrel dengan kesal.

"Eh lang tu ada pemberitahuan kalo habis ini lo berkangkat" ucap Reyhan kepada Gilang.

"Eh iya ya? Gue gak rela tinggalin kalian semua" ucap Gilang dengan wajah yang memelas.

"Mendingan lo jangan ke Jerman deh" ucap Gio.

"Kasihan dia dong, Gilang udah siapin buat semua tapi lo gagalin gitu aja" ucap Vando sambil berbisik agar tidak didengar oleh Tina.

"Gue setuju sama saran lo ndo, tenang lang gue yang ngomong sama mama biar lo gak jadi ke Jerman dan biar lo bisa terus sama Marsha" ucap Farrel yang kemudian ia menghampiri Tina yang sedang membaca majalah.

"Ma, Farrel mau ngomong" ucap Farrel sambil duduk di sebelah Tina.

"Yaudah ngomong aja cepet keburu Gilang berangkat" ucap Tina yang tak melirik Farrel sekalipun.

"Aku gak setuju kalo Gilang kuliah di Jerman" ucap Farrel menatap Tina dengan serius.

Tina pun kaget, sampai-sampai ia dilihati oleh banyak orang disekitar bandara. "Apa!? Kamu ini gimana sih? Kamu kan yang nyuruh Gilang buat lanjutin study kamu" ucap Tina dengan memaksa dan menatap Farrel dengan serius.

"Iya sih ma, tapi kasihan Gilang ma, dia masih gak tega ninggalin kita semua terutama Marsha. Gilang sayang banget sama Marsha, 3 bulan lagi deh ma Gilang berangkatnya biar dia bisa lama-lama sama Marsha dan juga dia udah bisa tega ninggalin dia" jelas Farrel panjang lebar.

"Terus gimana? Mama kan udah pesen tiketnya lagian habis ini juga mau berangkat" ucap Tina kesal.

"Kan bisa dibatalin ma, biar Farrel aja deh yang batalin mama disini aja" ucap Farrel kemudian ia menuju ke loket untuk membatalkannya.

Setelah itu Farrel menuju ke gerombolan Gilang dan teman-temannya yang sedang asyik mengobrol. "Eh gue ada kabar baik."

"Apa kak? Gilang gak jadi ke Jerman kan?" Tanya Gio.

"Eh kok lo bilangnya gitu, kasihan Gilangnya dong" ucap Vando nyolot.

"Gilang gak jadi pergi ke Jerman" ucap Farrel berbisik.

"Apa!? Gak jadi ke Jerman?!" Tanya Gio kaget.

"Iya dia gak jadi pergi ke Jerman tapi 3 bulan lagi dia ke Jerman" ucap Farrel.

"Yash gue bisa lama-lamaan dong sama Marsha" ucap Gilang dengan senang.

Kemudiam Gilang pergi menuju Marsha. "Sha, aku gak jafi ke Jerman."

"Kenapa? Katanya kamu ngelanjutin study kakak kamu" ucap Marsha dengan binggung.

"Gapapa biar aku bisa temenin kamu terus, lagian aku juga gak tega ninggalin kamu sendirian" ucap Gilang.

"Jadi? Kamu kuliahnya di Indonesia dong?" Tanya Marsha dengan sangat senang.

"Enggak, aku tetep kuliah di Jerman dan 3 bulan lagi aku pergi ke Jerman" ucap Gilang.

"Yahh kamu aku kirain kamu bakal stay terus di Indonesia" ucap Marsha yang tidak melirik Gilang sama sekali.

"Cuma bentar kok aku di Jermnan, cuma 5 tahun" ucap Gilang.

"Apa!? 5 tahun cuma sebentar!?" Tanya Marsha dengan kaget dan kesal.

"Kan aku udah bilang ke kamu 2 tahun lagi aku ke Indonesia terus balik lagi ke Jerman, kalo study aku udah selesai aku bakal balik ke Indonesia buat kamu" ucal Gilang dengan tersenyum ke arah Marsha.

"Tapi kalo kamu udah di Jerman kamu jangan lupain aku ya" ucap Marsha sambil memegangi tangan Gilang.

"Iya aku gak bakalan lupain kamu soalnya aku sayang banget sama kamu" ucap Gilang.

"Aku juga sayang sama kamu" ucap Marsha.




-------------------

Haiii
Maap baru upload
Kritik/saran author selalu menunggu
Jangan lupa vote

BAD BOY VS KETOS [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang