21

1.5K 50 1
                                    

Sesampainya di rumah, Marsha pun langsung masuk ke dalam rumahnya. Marsha kaget melihat mamanya Luna yang sedang menangis. Ia pun langsung menghampiri Luna.

"Mama kenapa nangis?" Tanya Marsha dengan panik.

"Mama jawab Marsha ma, kenapa mama menangis?" Tanya Marsha semakin panik.

"Papa kamu sha" ucap mama Marsha dengan menangis.

"Kenapa papa ma? Jawab Marsha ma" ucap Marsha.

"Papa kamu meninggal" ucap mama Marsha dengan sedih.

"Ha? Papa meninggal?" Tanya Marsha dengan kaget.

Marsha sangat sedih karena ia tidak pernah bertemu dengan papanya. Papanya bekerja di luar negri selama 20 tahun. Marsha hanya bisa melihat papanya dari foto. Papanya meninggal karena kecelakaan pesawat saat hendak pergi ke Indonesia.

Marsha pun menangis tak henti-henti. Ia sangat menyesal karena ia tak pernah bertemu dengan papanya. Marsha pun pergi ke kamarnya untuk merenung.

***

Hari ini Marsha sangat tidak bersemangat untuk sekolah. Ia sangat terpukul atas kabar kematian papanya. Ia berjalan menyusuri koridor di sekolah yang mulai ramai. Kelas demi kelas telah dilewati Marsha, setelah sampai di kelas Marsha pun langsung duduk di bangkunya.

"Gue turut berduka cita sama lo sha, yang sabar ya" ucap Rahsya.

"Makasih sya" jawab Marsha dengan lemas.

"Gue juga turut berduka cita ya sha semoga papa lo diterima di sisi tuhan" ucap Devano.

"Sabar ya sha" ucap Sophia.

"Sop nanti lo nginep di rumah gue aja ya, nyokap gue lagi di luar negri ngurusin bokap gue" ucap Marsha kepada Sophia.

"Iya tapi gue bilang ke nyokap gue dulu ya" ucap Sophia.

Bel masuk berbunyi kali ini kelas 10 Ipa 2 pelajaran Bahasa Inggris. Salah satu pelajaran yang tidak disukai Marsha kali ini, bukan soal jago atau tidaknya dalam berbahasa inggris. Tapi Marsha sangat ingat pada saat ia masih kecil, ia diajari oleh papanya dalam berbahasa inggris sebelum papanya pergi ke luar negri dan meninggal.

***

"Lo kenapa lang murung begitu?" Tanya Gio yang sedang duduk disebelahnya.

"Marsha, bokapnya meninggal karena kecelakaan pesawat. Gue kasihan banget sama dia" ucap Gilang dengan nada yang sedih.

"Kasian banget deh gue turut berduka cita" ucap Gio

Sejenak Gio berpikir, seharusnya Gilang menghibur Marsha agar Marsha tidak sedih terus-terusan. "Eh lang gue punya ide deh biar si Marsha lo gak sedih lagi" ucap Gio kepada Gilang.

"Ide apaan? Jangan macem-macem tapi idenya" ucap Gilang dengan nyolot.

"Ye belum juga dikasih tau udah macem-macem" ucap Gio.

"Iya tapi apaan idenya" ucap Gilang tak sabar.

"Lo kasih dia coklat sama boneka, lo antar ke rumah dia" ucap Gio berbisik agar tidak terdengar oleh siapa-siapa selain Gilang.

"Ide bagus, tapi kapan gue ngasihnya?" Tanya Gilang binggung.

"Ya nanti kan bisa, lo pulang sekolah mampir ke mall buat beli coklat habis dari mall lo langsung ke toko boneka habis itu lo langsung ke rumah dia buat nganter coklat sama bonekanya" ucap Gio panjang lebar.

"Tapi kalo dia gasuka pemberian dari gue gimana? Buang-buang duwit tau gak" ucap Gilang.

"Ya lo nya jangan bilang gitu, gue jamin dia pasti bakal suka pemberian dari lo karna dia kan suka sama lo" ucap Gio.

"Makasih atas saran lo, lo emang sahabat gue yang paling bisa ngertiin gue" ucap Gilang.

"Ya kalo lo mau ada apa-apanya baru muji gue, cobak kalo gak pasti lo gak muji-muji gue kayak gini" ucap Gio kesal.

"Maaf lah gue mah orangnya gitu kayak lo gatau gue aja kayak gimana" ucao Gilang dengan tertawa melihat tingkah Gio yang lucu.

***

Bel pulang berbunyi. Marsha dan Sophia langsung menuju halte untuk menunghu angkutan umum. Kali ini Marsha tidak dijemput oleh sopirnya karena sopirnya sedang pulang kampung.

"Yuk sha itu udah ada angkutan" ajak Sophia.

"Yuk" ucap Marsha.

Setelah sampai di rumah. Marsha dan Sophia pun langsung makan siang. Setelah makan siang mereka berdua pergi ke kamar Marsha untuk menonton film. Ini adalah kebiasaan Sophia saat berkunjung ke rumah Marsha. Karena di rumah Marsha terdapat jaringan wifi yang membuat Sophia betah di rumah Marsha.

Ting tong ting tong
Bel rumah Marsha berbunyi.

"Eh sha ada tamu tuh bukain" ucap Sophia.

"Gak ah gue takut" ucap Marsha dengan ketakutan.

"Ngapain lo takut?" Tanya Sophia.

"Ntar gue bukain bukan orang tapi kalo hantu gimana?" Ucap Marsha.

"Mana ada siang-siang bolong begini ada hantu, udah deh lo bukain aja siapa tau penting" ucap Sophia.

Kemudian Marsha pergi ke bawah untuk membukakan pintu untuk seseorang tersebut.

Pada saat Matsha membukakan pintu, Marsha terkejut dengan siapa yang datang.

"Eh kamu ada apa?" Tanya Marsha dengan senang.

"Ini ada coklat sama boneka buat kamu, oh ya ini juga ada surat buat kamu jangan lupa dibaca ya" ucap Gilang sambil menyodorkan coklat dan boneka.

"Makasih kak gamau masuk dulu?" Tanya Marsha.

"Enggak deh soalnya nyokap udah nunggu di rumah" ucap Gilang.

"Yaudah kak ati-ati ya" ucap Marsha.

"Iya sha" jawab Gilang.

Kemudian Gilang pergi meninggalkan Marsha. Marsha pun senang sekali karena ia telah diberi kejutan oleh Gilang.

"Lo kenapa sha? Kesambet?" Tanya Sophia yang melihat tingkah Marsha.

"Ini tadi yang dateng Kak Gilang terus dia kasih boneka ini sama coklat" ucap Marsha.

"Trus yang di amplop itu paan?" Tanya Sophia.

"Ini surat dari dia" ucap Marsha.

"Gue mau dong coklatnya" ucao Sophia.

"Kebiasaan lo" ucap Marsha kesal.

"Yah bagi dong pelit amat lo" ucap Sophia.

"Yaudah nih tapi janggan dihabisin ya" ucap Marsha sambil menyodorkan coklat kepada Sophia.

Kemudian Marsha membuka amplop dan mulai membaca surat tersebut.

For Marsha
Aku turut berduka cita ya atas kematian papa kamu. Semoga papa kamu diterima di sisinya.

Oh iya itu coklat untuk kamu ya jangan lupa di makan dan itu juga ada boneka buat kamu. Kalo kamu kangen sama aku, kamu tinggal peluk aja bonekanya dan bayangin aku ada di samping kamu. I love you Marsha

                                  Gilang Farezka


---------------

Holaaa
Yang punya kritik/saran boleh ditulis di komen ya
Sorry for typo:)
Jangan lupa vote
Happy reading❤





BAD BOY VS KETOS [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang