Tiin.. Tin..
Terdengar suara klakson dari sepeda motor yang berada didepan rumah Elda. Elda pun segera turun kebawah melihat siapa yang datang. Tidak mungkin kak Alle bukan? karena ini baru jam setengah tujuh, sedangkan mereka janjian berangkat jam tujuh.
Elda membuka pintu, "ayaaaahhh" teriaknya sambil berlari menuju ayahnya dan hendak memeluknya.
"Jangan lari-lari nanti jatuh sayang" Ucap Ayah Elda sambil mengecup Puncak kepala putrinya.
"Iya ayah" Jawab Elda.
Kemudian mereka berjalan masuk kerumah beriringan.
"Elda ke atas dulu ya yah, mau siap-siap" Ucap Elda. Sedangkan ayahnya duduk di sofa sambil menonton TV.
"Mau kemana?" Tanya ayahnya.
"Ke rumah temen" Jawab Elda.
"Cewek apa cowok?" Tanya ayah Elda mengintrogasi.
"Co-co.. Cowok yah" Jawab Elda ragu.
"Yaudah ke atas sana, oh iya El sekalian panggilin bunda" Ucap Ayah Elda.
"Iya ayah" Jawab Elda kemudian melangkahkan kakinya menuju bunda nya yang sudah dipastikan berada di dalam kamar.
Kehamilan bunda Elda kini menginjak usia 8 Bulan, sudah dapat dipastikan bahwa perut bunda Elda membesar.
"Bunda, dipanggil ayah diruang tamu" Ucap Elda kepada bundanya yang sedang tiduran dikasur sambil memainkan handphone.
"Eh, ayah udah datang?" Tanya bundanya.
"Udah bun barusan"
"Kamu udah ijin ayah kamu kalo mau kerumah temen?" Tanya bunda Elda lagi sambil beranjak dari tempat tidurnya.
"Udah bun"
"Gimana?"
"Boleh kok bun"
"Yaudah Elda ke kamar dulu ya bun" lanjut Elda kemudian melangkahkan kakinya menuju kamarnya yang terletak dilantai dua.
Elda bersiap-siap berdandan untuk menemui kak Alle. Entah kenapa ia merasa harus tampil cantik didepan kak Alle nanti.
Elda memilih memakai celana panjang dan kaos warna putih lengan pendek kemudian dipadukan dengan kemeja berwarna merah muda miliknya. Lalu mengambil tas selempang hitam yang ia pakai biasanya.
Setelah itu menyemprotkan parfum ke tubuhnya dan memakai flat shoesnya.
Elda bercermin di kaca samping tempat tidurnya, mengamati lamat-lamat mukanya sendiri.
"Ah, muka aku pucet banget" Gumam Elda pelan.
"Pake lipbalm dikit aja deh" lanjutnya kemudian.
Elda selesai melakukan semuanya dan sekarang adalah jam tujuh lebih sepuluh menit. Ia pun keluar dari kamarnya. Kemudian menuruni tangga.
Betapa terkejutnya Elda ketika didapatikanya kak Alle sudah berada diruang tamu rumahnya berbincang-bincang dengan Ayah dan bundanya.
'Sepertinya mereka membicarakan sesuatu yang serius' batin Elda
Elda pun memilih untuk mengintip dan sedikit menguping pembicaraan mereka karena rasa penasaran akan pembicaran mereka yang tidak dapat Elda bendung. Terutama ini menyangkut kak Alle, Gebetannya.
"Kamu cari tau dulu nak, bilang sama ayahmu. Oh iya jangan bicarakan ini sama Elda dulu ya" Ucap Ayah Elda.
"Iya om" Jawab kak Alle.
Entah apa yang mereka bicarakan hanya itu yang dapat Elda tangkap.
'Ah, aku sih kelamaan dandan jadi gak tau mereka ngomongin apa' batin Elda.
"Eldaaaa turun nak, temen kamu sudah datang" Teriak bundanya.
Tak lama Elda keluar dari tempat persembunyiannya kemudian menemui mereka. Berpura-pura tidak tahu menahu soal pembicaraan yang mereka bicarakan tadi.
"Eh kak Alle, udah lama kak? Hehe maaf ya" ucap Elda.
"Mari Om, mari tante" ucap kak Alle sambil menyalami bunda dan ayah.
🌲
Sory yang part Alle sama Elda lagi belajar tiba-tiba ilang. Tapi gue langsung double update aja ke part berikutnya. Ok PART BERIKUTNYA ITU KEJADIANNYA 'ELDA UDAH SELESAI NEMENIN ALLE BELAJAR', SO DIA.........
apaan hayo? Wkwk.
Scroll... Baca part berikutnya
JAN LUPA VOTE AND KOMEN PLIS😫
tinggal mencet Bintang aja gak susah kok guys. Dengan begitu gue lebih ngerasa dihargai sama kalian.BIG THANKS FOR ALL READERS.
Scroll..
.
.
.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
STALKER [END] (Revisi)
Teen Fiction❗ FOLLOW DULU KARENA ADA BEBERAPA PART YANG DI PRIVATE ❗ Kalian tau? Apa itu stalker? Orang gila yang kurang kerjaan? Ya! Kira-kira seperti itulah stalker. Tapi, aku bukan stalker yang secara terang terangan mengikutinya. Aku hanya takut, Takut...