🌲 STALKER [37]

173 19 4
                                    

Setelah menghabiskan waktu untuk membeli banyak barang di Mall, Elda dan teman-temannya merasa capek dan lapar. Oleh karena itu mereka kini duduk di kursi MCD.

"Gais gais" Ujar Ira sambil mencomot kentang goreng milik Meisya

Meisya mendelik lalu memukul tangan Ira. Sedangkan Ira malah cengengesan. Dasar temen laknat.

"Apaan?" Tanya Nara

Elda terdiam menyimak obrolan mereka saja.

"Gue ada rahasia loh... kalian semua pasti ga bakal tau"

Elda, Nara, dan Meisya menyorot Ira ingin tahu apa yang akan Ira katakan selanjutnya.

"Mau tahu?"

Mereka bertiga serempak mengangguk.

"Mau tau aja atau mau tau bangeeettt?" Ira menaik turunkan alisnya, membuat mereka bertiga berdecak malas.

"Bodo amat bodo amat ra" Ujar Nara

Meisya memutar bola mata malas, sedangkan Elda kembali melanjutkan makannya.

"Elda ternyata sepupu Alle njir!" Ira dengan menggebu-gebu menggebrak meja. Membuat semua orang melihat kearah mereka. Memalukan.

"Hah sumpah!?" Teriak Nara dan Meisya.

"Iya! tanya aja tuh orangnya" Ira menunjuk Elda dengan dagunya.

Sabar Elda, sabar, sabar punya teman not have akhlak seperti mereka.

"Beneran El?" Tanya Meisya semangat.

Elda hanya menganggukkan kepalanya.

"Lo kok ngga bilang-bilang ke kita sihhh" Meisya mengguncang-guncangkan bahu Elda, padahal Elda sedang makan.

"Ya gapapa hehehe" Elda tersenyum hambar.

"Oh iya!" Sahut Nara

Mereka bertiga dengan kompak menoleh ke arah Nara.

"Pantesan kemarin Alle nyariin lo, belum pulang ke rumah katanya El, sampe telfon gue loh" Jelas Nara.

"Emang lo kemana El?" Tanya Ira.

"Oh ke toko buku hehehe, kan habis ini kita ujian kenaikan" Alibi Elda.

Mereka semua mengangguk-mangangguk, tentu saja tanpa Elda. Dan kembali melanjutkan makannya, kecuali Meisya yang terus bertanya ini itu tentang Alle kepada Elda, yang dijawab sekedarnya dan setahu Elda saja.

Hati Elda masih perih, ia tidak rela Alle dengan perempuan lain. Tapi ia tidak bisa apa-apa, karena Alle bukan lagi miliknya.

Dari awal Elda juga salah, ia tahu Meisya menyukai Alle tetapi ia tetap menjalankan hubungannya dengan Alle. Elda menyesal.

Seandainya... seandainya ia tidak menaruh rasa terlalu dalam kepada Alle mungkin ia tidak akan sesakit ini.

Seandainya... ia tidak egois dan membantu Alle bersama Meisya mungkin ini semua tidak sulit untuk diterima.

Tetapi sudah takdir, ia tidak bisa apa-apa selain mengikhlaskan sesuatu yang bukan miliknya.

"El, kok ngelamun sih" Meisya cemberut  pertanyaannya tidak dijawab oleh Elda karena Elda terus melamun.

"Eh apa Sya?"

"Kak Alle itu—Kak Alle!" Ujar Meisya tiba-tiba seraya menunjuk ke arah pintu masuk.

Sial, baru dipikirkan datang juga orangnya. Elda semakin menjadi tidak nyaman apalagi saat Alle dan teman-temannya berjalan menuju meja Elda.

"Eh kita boleh duduk di sini kan? rame banget" Ujar Elang.

"Gak" Jawab Ira ketus

"Ye, bukan meja lo juga" Ujar Elang langsung duduk disebelah Ira yang membuat Ira semakin sebal.

Tentu saja Putra duduk di sebelah Nara, malahan mereka sekarang saling suap-suapan. Sabar para jomblo, ini ujian.

"Duduk Le! lo mau berdiri aja gitu" Ujar Elang.

Alle menggaruk tengkuknya yang tidak gatal kemudian duduk disebelah Elda.

"Eh beneran kalian saudara?" Tanya Ira

"Iya dong" Alle mengusap-usap pucuk kepala Elda.

Alleeeeeeee! Elda geram sekaligus malu, tentu saja ia merasa... aneh dan tidak biasa dengan status mereka yang sekarang.

Apalagi mereka sempat bertengkar hebat sebelum putus. Kenapa Alle menjadi semanis ini.

"Kakak minta maaf" Alle berbisik kepada Elda

Elda diam, kemudian mengangguk.

"Sebenernya habis Ujian gua ada rencana pergi loh sama Nara" Ujar Putra tiba-tiba.

Semuanya menoleh ke arah Putra.

"Maksudnya gue habis ujian kenaikan kelas juga" Lanjut Nara.

"Emang mau kemana Nar?" Tanya Meisya.

"Puncak!" Nara menjawab dengan semangat.

Putra mengangguk-angguk, "Kalian ikut lah biar seru"

"Boleh juga tuh" Ujar Ira masih dengan mencomot kentang goreng milik meisya. Meisya dengan segera menjauhkan kentang gorengnya dari jangkauan Ira. Dasar!

Semuanya akhirnya setuju kecuali Elda, Ia ingin bertanya terlebih dahulu kepada ayah dan bundanya.

Akhirnya, setelah membahas rencana itu termasuk hari apa, dimana, dan lain-lain mereka semua keluar bersamaan dari MCD dan segera pulang.

🌲

Komen next untuk lanjut!

JANGAN LUPA VOTENYA WOI, KARENA VOTE ITU GRATIS, VOTE DAN KOMEN DARI KALIAN BIKIN SAYA SEMNAGAT NULIS❤

Ketjup💋

STALKER [END] (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang