Kalian asalnya dari kota mana aja?
🌲
Mereka berempat kini berada di halaman belakang rumah Nara, dan melakukan potret photoshoot alias cuma foto biasa buat dimasukin ke instagram.
Mereka juga sudah cantik karena make up make up tadi, Elda yang tidak pernah memakai make up itu terlihat sangat manis dengan polesan diwajahnya yang dibuat oleh Ira.
"satu dua tiga"
cekrek
Ira menyuruh Elda bergaya dan menotretnya, kemudian mereka juga berfoto bersama, dan oh jangan lupakan mereka kini yang memakai gaun putih dan pink milik Nara.
Saat sedang asyik tiba-tiba suara bel terdengar dari luar. Nara pun bergegas pergi untuk membukakan pintu.
"Eh rame-rame kirain cuma putra" Ujar Nara
Putra mengangguk mengiyakan, "gapapa kan sama mereka?"
"Satai aja, gaada orang kali"
"Ada Elda ya" Alle berujar
"Hah?" Teman-teman Alle yang lain pun bingung tiba-tiba Alle membicarakan Elda.
Alle menunjuk sebuah tas kecil warna biru di sofa ruang tamu.
"Iya punya Elda, ada temen-temen gue juga yang lain tapi dibelakang lagi foto-foto" Nara menjelasakan, kemudian menyuruh mereka untuk duduk. Sedangkan Nara sendiri membuatkan minum untuk mereka.
"Kita ke belakang aja kuy" Usul Elang
Alle mengangguk, "Ayo lah" Ujarnya.
Putra juga ikut mereka ke taman belakang, tetapi sebelumnya ia pergi ke dapur terlebih dahulu untuk menemui Nara.
Sedangkan Elda dan teman-temannya duduk dibawah pohon karena lelah. Angin berhembus membuat rambut mereka yang tidak dikuncir terbang kesana kemari mengikuti arah angin.
Meisya mencopot flower crown miliknya, kemudian menaruh disampingnya, "siapa sih yang punya ide buat foto-foto, pegel gue" Ujarnya.
"Dih, bukannya lo sendiri ya?" Balas Ira yang mulai mengumpulkan rambutnya menjadi satu kemudian mengikatnya.
"Kalian pernah ga sih suka sama seseorang yang disukai sama temen kalian sendiri?" Elda berujar tiba-tiba.
Meisya dan Ira menoleh ke arahnya.
"Emang lo suka sama siapa?" Tanya Ira
"Nggak sih cuma tadi habis baca wattpad aja, ceritanya kaya gitu lah pokoknya hehehe" Elda menjawab sambil menyengir kuda kearah Ira.
"Ya gue relain sih gimana gimana juga temen lebih penting daripada perasaan sementara gue sendiri" Ira berujar
"Ngga ada yang namanya perasaan itu selamanya, selagi belom menikah, takdir lo bisa berubah ubah, bahkan yang udah menikah saja bisa cerai" Lanjut Ira
"Terus menurut kamu kakek nenek yang bertahan sampai tua itu gapunya cinta?"
"Mereka punya, Elda, makanya mereka bertahan sampai tua. Dihari tua mereka juga ngga ada pilihan cerai, siapa juga ntar yang mau sama kakek-kakek atau nenek-nenek. Mereka sebenernya cuma menghabiskan hari tua mereka tanpa memikirkan tantang itu. Lagian, mereka juga tahu kalo umur mereka udah gak pantes buat mikirin tentang cinta, yang mereka lakukan cuma mencintai apa yang mereka punya sekarang" Jelas Ira yang tumben bijak.
Elda mengangguk-angguk mengerti, tetapi kemudian pundaknya dipegang oleh seseorang.
"Emang wattpad itu apa?" Tanya Meisya.
"Bodo amat sya, bodo amat" Ujar Ira kemudian menyentil dahi Meisya.
Meisya malah mengguncang guncangkan bahu Elda dengan tangannya, "ih kasih tau El"
"Semacam kaya platform buat baca novel gitu sya" Elda menjelaskan singkat kepada Meisya. Daripada anak itu merengek seperti anak kecil.
"Halo Ira sayang"
Mereka bertiga menoleh ke arah belakang mendapati Elang yang melambai-lambaikan tangan ke arah Ira. Di belakang Elang juga ada Alle dan Putra.
Elda terkejut, lain halnya dengan Meisya yang justru senang mendapati Alle. Sedangkan Ira menatap Elang dengan tatapan jijik.
"Sayang-sayang bapak lo peyang"
"Jangan gitu dong sama calon pacar" Elang langsung merangkul pundak Ira.
Sedangkan Ira langsung menyingkirkan tangan Elang yang bertengger di bahunya.
"Najis"
"Yang penting gue ganteng"
"Dih narsis"
"Bukan narsis, kenyataan" Elang semakin menggoda Ira menaik turunkan Alisnya yang di balas Ira dengen pelototan tajam. Dan Elang malah tertawa berhasil mengerjai Ira.
Nara datang membawa nampan yang berisi minuman kemudian meletakkan ditengah-tengah mereka lalu ia duduk di sebelah Putra.
"Deal kan semuanya?" Tanya Putra
"Iya dong!" Jawab Meisya semangat.
Yang lainnya mengangguk-angguk mengiyakan.
"Lo gimana El? udah bilang ke bunda lo?" Tanya Ira.
"Eumm belum sih hehehe" Ujar Elda.
"Lah kok belom El? sabtu kita udah berangkat loh, masa lo gaikut sih gak seru dong" Ujar Nara menoleh ke arah Elda.
"Aku takut bilangnya, takut nggak di ijinin sama ayah" Elda menundukkan kepalanya.
"Ntar kakak izinin," Alle menyeruput juz jeruk miliknya "Abis ini kerumah kamu El"
"Bener?" Tanya Elda
"Iya dong, santai aja nanti kakak yang bilang ke bunda sama ayah" Ujar Alle yang tak lepas menatap manik Elda.
Elda pun tersenyum kepada Alle. Yang sialnya membuat dada Alle kembali begemuruh tak karuan. Sadar Alle, dia sepupu lo.
🌲
YANG VOTE GA NYAMPE ADA SETENGAHNYA YANG BACA HUHUHU):
UPDATE SELANJUTNYA NUNGGU BANYAK YANG VOTE OKEYY... TERIMAKASIII❤
pencet bintang di pojok kiri bawah dan tinggalkan jejak komentar.
Ketjup💋
KAMU SEDANG MEMBACA
STALKER [END] (Revisi)
Teen Fiction❗ FOLLOW DULU KARENA ADA BEBERAPA PART YANG DI PRIVATE ❗ Kalian tau? Apa itu stalker? Orang gila yang kurang kerjaan? Ya! Kira-kira seperti itulah stalker. Tapi, aku bukan stalker yang secara terang terangan mengikutinya. Aku hanya takut, Takut...