Setah kejadian Nara menceritakan semuanya tentang pacarnya alias kak Putra. Kini mereka berempat kembali lagi seperti biasanya. Memang, mereka tak mungkin bisa lama-lama bertengkar. Jika mereka bertengkar hari ini, besoknya pasti sudah kembali tertawa-tawa melupakan masalah kemarin. Itulah indahnya persahabatan.
Tapi, persahabatan tak seindah yang dibayangkan. Terkadang ada saja masalah masalah yang menguji untuk menguatkan persahabatan itu sendiri. Seperti Meisya dan Elda yang sama-sama menyukai kak Alle. Akankah Elda merelakan Alle bersama Meisya, padahal mereka sudah dekat. Dan kapankan Meisya mengetahui bahwa sahabatnya, Elda, baru-baru dekat dengan kakak kelas idolanya?
Ting!
Bunyi nontifikasi dari handpone Elda. Elda pun cepat-cepat membuka ponselnya. Dan ternyata dari kak Alle.
Saat ini mereka berempat sedang makan dikantin karena bel istirahat sekolah sudah berbunyi beberapa menit yang lalu.
Ternyata notifikasi itu dari kak Alle. Elda pun membukanya dan membacanya sambil senyum-senyum sendiri. Karena pesan dari kak Alle itu tertulis "El, lo bisa gak malam ini jalan sama gue si Cafe Victoria?"
Siapa sih yang nggak senang kalo doi ngajakin jalan? Semua orang pasti berbunga bunga apalagi diajakin ke Cafe. Uh, Elda tak sabar menanti malam hari ini.
"Ngapain lo El senyum-senyum sendiri?" Tanya Meisya smabil menyendok baksonya.
"Hah? Enggak kok" Jawab Elda gelagapan.
"Halah, boong lu ada apa hayo?" Tanya Ira.
"Itu tadi ayah sms katanya hari ini ayah pulang lebih cepat ya aku seneng dong" Alibi Elda kemudian, ia tak mungkin kan bilang ada kak Alle ngechat sedangkan Meisya sahabatnya itu juga menyukai kak Alle.
"Oh kirain pacar lo ngechat" Ucap Nara kemudian tertawa.
"Emang Elda punya pacar?" Tanya Meisya.
"Gak usah diperjelas gitu dong pertanyaannya sya" Jawab Elda.
Kemudian mereka bertiga tertawa mendengar jawaban Elda yang jelas-jelas tahu bahwa Elda saat ini tidak memiliki pacar.
🌲
"El maaf kakak nggak bisa jemput kamu, kamu bisa kan naik ojek online aja?" Tanya Alle disebrang sana. Karena saat ini Elda dan Alle sedang bertelepon.
"Iya nggak papa kak, tapi masalahnya aku nggak punya aplikasinya kak"
"Nanti kakak aja yang pesenin. Jam delapan malam ya kakak tunggu. Assalamualaikum"
Kemudian Alle menutup ponselnya begitu saja.
Saat ini sudah pukul 7 malam tetapi Elda sudah bersiap-siap untuk bertemu kak Alle nanti. Sangking semangatnya ia untuk ngedate sama Kak Alle.
"Bunda, Elda mau keluar jam delapan malam nanti ya bun" Pamit Elda ke bundanya.
"Mau kemana El?" Tanya bundanya.
"Mau keluar sama kak Alle bun" Jawab Elda jujur.
"Yaudah kamu pamit sama ayah dulu sana, itu ayah ada di ruang tamu"
"Iya bun" Jawab Elda kemudian menutup pintu kamar bundanya.
Elda mengenakan dress warna hitam dengan rambut yang dikuncir kuda dan menyisakan beberapa helai di samping kiri san kanan mukanya. Sehingga Elda terlihat sangat cantik dan manis.
Elda pun berjalan menuju ruang tamu untuk meminta ijin kepada ayahnya.
"Ayah Elda mau keluar sama kak Alle nanti jam 8 boleh?" tanya Elda ke ayahnya.
"Alle yang kemaren kesini?" Tanya Ayah Elda.
"Iya yah" Jawab elda mengiyakan.
"Yaudah tapi cepet pulangnya ya, nanti kalo udah ketemu sama Alle, bilang ayah mau ketemu sama dia besok malam" Ucap ayah Elda.
"Oke yah"
🌲
Siapa kemaren Yang minta dobel up? Hwehehehe dobel up nih.
Hayoooo ayah Elda mau ngapain sama Kak Alle hayooo wkwkkwk penasaran? Jangan lupa klik bintangnya Dan banyak-banyak komentarnya ya wkwk biar cepwt update.
Oke guys segitu aja dulu dari gue.
Babai~
-ketjup💋
KAMU SEDANG MEMBACA
STALKER [END] (Revisi)
Teen Fiction❗ FOLLOW DULU KARENA ADA BEBERAPA PART YANG DI PRIVATE ❗ Kalian tau? Apa itu stalker? Orang gila yang kurang kerjaan? Ya! Kira-kira seperti itulah stalker. Tapi, aku bukan stalker yang secara terang terangan mengikutinya. Aku hanya takut, Takut...