Matahari sudah bersinar selama satu jam saat Boruto bangun. Entah karena mulai terbiasa kurang tidur, sudah membuat kemajuan yang berarti dengan proyek yang sedang dikerjakannya, atau mungkin kenyataan bahwa ia sudah memperoleh tempat tinggal untuk beberapa minggu. Yang pasti Sakura merasa sangat bahagia waktu membungkuk di tepi tempat tidur Boruto dan mengangkatnya.
"Lapar, Sayang?" Boruto memasukkan kepalan tangannya ke mulut dan Sakura tertawa melihatnya.
Sakura menaruh cerek di atas kompor, membuat catatan untuk membeli rak kulkas, lalu membuat teh untuk dirinya sendiri dan sebotol susu untuk Boruto. Ada bekas samar di ujung lekukan meja dapur. Di sanakah kepala Sasuke Uchiha kalau itu nama aslinya-terbentur? Apa dia terbentur sekeras itu? Sakura merasa mual membayangkannya. Mungkin ia harus menengok pria itu di rumah sakit.
Ya, benar. Sekalian bawakan buah anggur dan rumah kaca. Mungkin Sasuke Uchiha sudah dipenjara. Pikiran itu tidak memuaskan Sakura. Pria itu tidak kelihatan seperti pencuri. Dia juga tidak kedengaran seperti pencuri, tapi awal hidup yang bagus tidak selalu berakhir bagus.
***
"Maaf, Mr Uchiha, tapi dalam situasi ini anak buahku tidak punya pilihan selain memercayai kata-kata Miss Haruno tentang apa yang sudah terjadi."
"Kurasa dia mengatakan kebenaran. Sejauh yang diketahuinya."
"Kalau begitu, Anda tidak akan mengajukan tuntutan?"
"Tuntutan apa? Anda bilang anak buah Anda sudah melihat surat perjanjian sewanya. Tampaknya keponakanku menyewakan rumahku pada Sakura Haruno. Aku yakin wanita itu akan bersikukuh-dengan beberapa alasan yang benar-bahwa dialah pihak yang dirugikan." Sasuke menyentuh perban di dahinya dan mengernyit. "Aku akan mengganti uang Miss Haruno. Begitu wanita itu pergi, aku akan menemukan Ino dan memastikan anak itu menjalani musim panas yang tidak akan dilupakannya dalam waktu dekat."
"Ya, Sir. Apa itu tas Anda?" Kepala Deputi Kepolisian itu mengangguk memberi isyarat pada seorang polisi muda, yang langsung mengangkat tas itu. "Setidaknya yang bisa kulakukan adalah mengantar Anda pulang."
***
Dapur sudah bersih; Boruto sudah mandi dan sekarang sedang tidur. Sakura akan mandi, berpakaian, dan saat Boruto bangun nanti, ia akan menaruhnya di kereta bayi dan berjalan ke kantor polisi untuk membuat pernyataan. Dan mencari tahu apa pencuri itu sudah sembuh.
Bukannya ia merasa bertanggung jawab. Waktu pencuri itu mencengkeram pergelangan kakinya, Sakura ketakutan selengah mati. Tapi saat ia terbaring di atas pria itu, di bawah tatapan sepasang mata onix yang kelihatan...
bagaimana menggambarkannya?
Yang pasti bukan mengancam. Mungkin terpesona. Bisa jadi terguncang. Yah, Sakura juga sudah merasa sedikit gamang saat itu. Dan bukan hanya karena pria itu sudah menarik kakinya dari bawah.Benar-benar menggelikan. Ia takkan pernah membiarkan dirinya mengalami penderitaan seperti itu lagi. Takkan pernah. Ia akan baik-baik saja begitu bisa tidur nyenyak malam nanti.
Kamar mandi mewah itu dilengkapi perabot yang serasi dengan kamar tidur, warna-warna hangat yang menenangkan dan menenteramkan. Sakura tidak jadi mandi dengan shower dan memutar kran memenuhi bathtub besar bergaya kuno. Ia belum sempat mengeluarkan barang-barangnya, tapi kamar mandi itu sudah lengkap. Ia menuang segenggam gel mandi beraroma kayu wangi.
Sakura membiarkan pintu terbuka lebar supaya bisa mendengar kalau Boruto menangis, ia menggelung rambutnya ke atas dengan ikat rambut, dan menyelinap ke balik air berbusa.
***
"Anda yakin tidak perlu dibantu?" Kepala Deputi Kepolisian itu merasa sangat malu karena anak buahnya sudah menahan Sasuke Uchiha dengan tuduhan pencurian. Pria ini bukan sekadar pengacara terkenal, tapi juga salah satu pengacara termuda yang pernah diangkat sebagai Queen council. Sebenarnya hal ini murni kesalahpahaman, tapi Mr Uchiha dikenal sebagai orang yang sukar memaafkan kesalahan yang dilakukan polisi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bayi Pinjaman
FanfictionDisclaimer : © Masashi Kishimoto © Liz Fielding Pair : Sasuke Uchiha X Sakura Haruno Rated : M (for a reasons) Cover : Pixabay Synopsis: Sakura Haruno hanya menginginkan ketenangan dalam hidupnya. Dan sebentar lagi, ia dapat pindah permanen ke apart...