Di luar, shiro diam di anak tangga. Anjing itu merengek pelan, ekspresinya sangat sedih. Lalu ia mencium aroma ayam dan ekornya mulai bergoyang penuh harap.
***
Bel pintu berdering lagi, dan kali ini tidak ada yang menjawabnya. Sakura menghela napas, mematikan pengering rambut, dan pergi ke bawah. Ternyata kiriman makanan dari restoran. Ia memberi tip pada si pengantar makanan dan menutup pintu, kemudian turun ke dapur. Sasuke tidak kelihatan di mana-mana. Ia mengangkat bahu, membuka kolak, memeriksa ke dalam karton, lalu wajahnya mengerut.
"Sialan!" ujarnya.
"Dari mana datangnya semua ini?"Di belakangnya ada bunyi "klik" dan Sakura langsung memutar tubuhnya. Shiro berdiri di tangga, tampak sangat puas dengan dirinya sendiri. Sasuke muncul di belakang anjingnya, wajahnya takjub.
"Kau benar, Sakura."
"Jangan kaget begitu. Itu kan bukan hal yang aneh," sahut Sakura sambil memandang anjing itu dengan gelisah.
"Tentang apa?"
"Keluarlah dan aku akan menunjukkannya padamu."
Itu jebakan. Sasuke akan menguncinya di luar bersama anjing itu.
"Kalau kau mengunciku di luar, aku bersumpah akan menelepon koran hari
Minggu."Sakura menggenggam telepon selulernya untuk menunjukkan pada Sasuke bahwa ia tidak main-main. Ponselnya menyala menandakan
'baterai lemah'. Mungkin Sasuke belum mengetahuinya."Bateraimu lemah," ujar Sasuke.
"Kau aman kok. Kalau aku menguncimu di luar, kau akan berdemonstrasi sendirian, duduk di trotoar, dan aku yang terpaksa mengurus si bayi. Ayolah."
Sasuke mencengkeram kalung leher shiro kuat-kuat dan memegangnya di satu sisi sementara Sakura berjalan merapat ke dinding dan dengan gugup melewatinya. Kemudian Sakura menutup pintu.
"Sekarang apa?"
"Sekarang shiro akan menunjukkan padamu kemampuan barunya. Buka
pintunya. Shiro."Anjing besar itu mengangkat satu kakinya dan menekan
pegangan pintu. Pintu mengayun terbuka."Tsunade memang sempat
menyinggung soal mengajari anjing tua keterampilan baru, tapi aku tidak
terlalu memperhatikan."Sasuke memerintahkan shiro untuk duduk lalu berjongkok sampai wajahnya sejajar dengan anjingnya.
"Shiro, ini Sakura. Kau membuatnya gugup, jadi aku ingin kau menunjukkan padanya seberapa baik kau bisa bersikap."
Sasuke berbalik menghadap Sakura sambil mengulurkan tangannya.
"Kemarilah, akan kuperkenalkan kalian secara
resmi."Sakura mundur selangkah.
"Tidak usah, terima kasih."
"Kalau kau akan tinggal di sini-"
"Aku memang-"
"-sampai kau berhasil memperoleh tempat tinggal sendiri, kalian harus bisa berteman."
"Tidak kalau kau yang pindah dan membaw anjing itu."
"Itu tidak akan terjadi. Berikan tanganmu."
"Tolong jangan lakukan ini...," Sakura memohon.
Sasuke menunggu. Dalam
hati Sakura tahu pria itu benar. Masalahnya terletak pada Sakura sendiri, bukan pada shiro. Walaupun begitu, ini terlalu berat baginya."Sakura, aku takkan membiarkan hal buruk terjadi padamu. Aku janji."
Sasuke begitu mudah dipercaya. Kalau saja saat ini Sakura sedang duduk di
kursi saksi, ia bakalnmengakui pembunuhan sadis yang telah dilakukannya saat mendengar janji seperti itu. Tapi menyentuh shiro hal yang sama sekali berbeda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bayi Pinjaman
FanfictionDisclaimer : © Masashi Kishimoto © Liz Fielding Pair : Sasuke Uchiha X Sakura Haruno Rated : M (for a reasons) Cover : Pixabay Synopsis: Sakura Haruno hanya menginginkan ketenangan dalam hidupnya. Dan sebentar lagi, ia dapat pindah permanen ke apart...