SAKURA men-dial server-nya untuk men-down-load pekerjaan yang sudah
diselesaikannya malam sebelumnya, lalu tidak beranjak dan sana.Informasi. Semuanya ada di internet, kalau kau tahu ke mana harus mencari. Ia tinggal mengetik beberapa kata kunci dan ia bisa menemukan semua yang ingin diketahuinya tentang Sasuke Uchiha. Kasus-kasus yang pernah ditanganinya.
Istrinya.Ia tinggal serumah dengan si pengacara QC dan sepertinya masuk akal kalau ia mencari tahu sebanyak yang ia bisa tentang pria itu. Selain itu, ia
juga bertanggung jawab terhadap Boruto...Alasan yang sangat dibuat-buat untuk menutup-nutupi keingintahuannya yang sangat besar. Kalau Sasuke berniat mencelakainya, pria itu punya banyak kesempatan untuk melakukannya. Kalau ia memang ingin mencari tahu, sebaiknya ia jujur saja dengan motifnya.
Hanya saja Sakura tidak begitu yakin dengan motifnya. Kalau ia tertarik pada Sasuke, misalnya melihat pria itu sebagai calon kekasihnya, well, itu bisa membenarkan keingintahuannya. Dengan gugup, Sakura cepat-cepat mengalihkan otaknya dari pemikiran itu. Lalu perlahan
kembali lagi untuk menjajaki ide itu, mendorongnya hati-hati, rasanya hampir seperti mengulurkan tangan untuk menyentuh shiro, tak yakin
apakah anjing itu akan menggigit atau tidak."Oh, yang benar saja!" seru Sakura.
Sasuke memang sudah menciumnya. Dia mungkin sudah mencium lusinan wanita, yang histeris maupun tidak.
Setiap saat. Pria itu pasti sudah banyak berlatih untuk bisa semahir itu. Dan bagaimana dengan caranya mencium Sasuke?Sasuke sedang sedih. Ciuman itu tidak berarti apa-apa.
Tidak berarti apa-apa. Jadi kenapa ia masih bisa merasakan air mata yang asm di kulit Sasuke, lidahnya yang lembut, merasakan tangan pria itu melingkari tubuhnya, mendekapnya erat, seolah-olah Sasuke benar-benar memedulikan
keselamatannya maupun keselamatan Boruto?Sesaat jari-jari Sakura terdiam di atas tuts, lalu ia menggeser pointer pelan-pelan di layar. Ia sedang bekerja dan kehidupan pribadi Sasuke Uchiha sama sekali bukan urusannya.
Ia sudah melepaskan diri dan kerumitan semacam itu, Sakura mengingatkan dirinya sendiri dengan tegas, lalu berkonsentrasi kembali untuk memeriksa update yang sedang dikerjakannya.Sakura terlonjak kaget waktu melihat Sasuke. Pria
yang berpenampilan layaknya pengacara sukses dalam setelan tiga potongnya yang berwarna abu-abu gelap itu memperhatikannya dan ambang pintu."Sudah berapa lama kau berdiri di sana?" tanya Sakura, wajahnya merona merah saat menyadari ia nyaris tepergok sedang mencari tahu tentang pria itu.
Sasuke beranjak dan pintu, melintasi ruangan menuju meja Sakura, dan mencondongkan badannya untuk melihat web page yang sedang dibuka wanita itu.
"Mungkin satu menit. Mungkin lebih. Apa kau selalu seserius itu saat bekerja?"
"Memangnya kau tidak?" tukas Sakura ketus.
"Kukira kau hendak pergi ke kantormu hari ini."
"Rencananya sih begitu. Tapi aku baru sadar aku belum mengapa-apakan kamar tambahan itu."
"Kau yakin tidak berharap aku sudah pindah sebelum kau merapikannya?"
"Aku sudah membeli tempat tidur dan aku perlu mengeluarkan kardus-kardus dalam kamar itu sebelum tempat tidurnya tiba," ujar Sakura, tidak
menyetujui ataupun menyangkal ucapan Sakura.Pria itu berdiri di belakangnya, mengambil alih mouse-nya, lalu mulai menjelajahi website yang sedang dikerjakan Sakura.
"Ini salah satu hasil karyamu?"
Sakura berbalik dan menatap layar, hal itu jauh lebih mudah daripada melihat Sasuke Uchiha saat pria itu mengutak-atik komputernya sesuka hati.
"Ya. Ini pekerjaan besarku yang pertama. Tempat pengembangbiakan bunga liar di Suna. Temari lebih banyak melakukan bisnisnya lewat internet."
KAMU SEDANG MEMBACA
Bayi Pinjaman
FanfictionDisclaimer : © Masashi Kishimoto © Liz Fielding Pair : Sasuke Uchiha X Sakura Haruno Rated : M (for a reasons) Cover : Pixabay Synopsis: Sakura Haruno hanya menginginkan ketenangan dalam hidupnya. Dan sebentar lagi, ia dapat pindah permanen ke apart...