Sepuluh

626 69 2
                                    

Sakura mendengar pria itu menyalakan shower. Pria itu hanya menggertak; ia tahu pria itu hanya menggertak. Dia pasti sudah berencana mengambil  apa pun yang menjadi tujuannya di sini dan sudah akan lama pergi sebelum polisi tiba. Well, Sakura akan memastikan hal itu. Pencuri sungguhan! Pria itu memang sungguhan! Yang sungguh-sungguh bisa membuat Sakura berhenti bernapas.

Sakura menurunkan Boruto dan meraih telepon, tanpa sengaja menjatuhkan koran. Boruto berusaha meraih koran itu, dan Sakura buru-buru menendang koran itu menjauh dan jangkauan si bayi. Saat itulah ia menyadari bahwa wajah yang sedang menatapnya dan halaman depan koran itu sangat familier. Pria itu tidak memakai kacamatanya, tapi judul yang dicetak besar-besar itu menyebutkan berita kasus penipuan di suatu tempat di Timur Jauh sana. Sambil menyipitkan matanya, Sakura berusaha membaca keterangan di bawah foto yang pasti bukan berasal dan berkas polisi mana pun-dan membaca tulisan "SASUKE UCHIHA QC". Nama yang tercantum di tas yang disandungnya semalam. Nama yang diberikan si pencuri pada polisi.

Perlahan-lahan Sakura meletakkan gagang teleponnya kembali, mengamati Boruto sejenak, lalu ingat bahwa popok keponakannya itu harus diganti. Ia kembali menaruh koran itu kembali di tempat ia tadi menemukannya di samping telepon, lalu membungkuk dan mengangkat Boruto. Sakura mengganti popok dengan cekatan. Mendudukkan Boruto di kursi tinggi bayi. Membersihkan bekasnya, mencuci tangan, kemudian membuat sepoci kopi.

Sakura menduga dirinya berada dalam masalah. Masalah besar. Si penyelundup memang udah bilang bahwa ini rumahnya. Ia tidak terlalu memperhatikan karena pria itu baru mengalami benturan di kepalanya. Sekarang Sakura sangat takut kalau pria itu mengatakan yang sebenarnya. Bahwa Ino Yamanaka bukanlah pemilik rumah yang asli, dan sama sekali tidak berhak menyewakan rumah ini padanya.

Seolah-olah itu belum cukup buruk, pemilik sah rumah ini adalah Sasuke Uchiha QC. Pengacara yang sama sekali bukan kelas teri. Bahkan bisa dibilang menduduki tingkat tertinggi dalam profesi pengacara. Selangkah lagi menuju kursi hakim. Sakura sempat berpikir bahwa membuatResidents" Association Konoha Towers marah adalah masalah. Dengan situasi seperti ini mungkin ia malah membuat semacam rekor pengusiran.

Ia mengerang keras saat mengingat bagaimana ia mempersilakan pria itu mengambil barang-barang berharga. Berjanji tidak akan melapor ke polisi. Pria itu hanya berdiri di sana dan membiarkan Sakura mempermalukan dirinya sendiri. Pantas saja pria itu tadi tersenyum. Residents" Association Konoha Towers, menurut dugaannya, hanyalah anak kucing dibanding Sasuke Uchiha. Sakura memiliki firasat buruk bahwa Mr Uchiha, ditambah luka di kepalanya, bakal berubah menjadi harimau. Syukurlah masih ada surat perjanjian sewa itu. Setidaknya kertas itu membuktikan... sesuatu.

Ia memberi Boruto sepotong biskuit bayi, menuang secangkir kopi untuk dirinya sendiri, dan berpikir tentang Ino Yamanaka. Gadis itu masih muda dan agak nyentrik, tapi dia tidak kelihatan seperti seseorang yang bisa menempati rumah ini tanpa izin dan menyewakannya untuk menipu. Lalu Sakura berpikir bagaimana gadis itu meminta uang sewanya dibayar tunai dan mengerang. Sulit dipercaya ia benar-benar termakan tipuan gadis itu!

Kurama menggosokkan badannya di kaki Sakura, menuntut makan paginya. Tidak, tunggu. Ada Kurama. Ino meninggalkan kucing kesayangannya. Kucing itulah satu-satunya yang dipedulikan Ino. Perasaan lega melandanya. Ino Yamanaka tidak menempati rumah tanpa izin dan dia juga bukan gadis yang suka mengambil keuntungan. Setidaknya, bukan dan Sakura. Ino diserahi tugas untuk menjaga rumah cantik milik Mr Sasuke Uchiha dan tanamannya yang berharga, padahal satu-satunya yang diinginkan anak itu hanyalah menyeberangi Selat Inggris bersama teman-temannya. Siapa tahu Sasuke Uchiha-lah yang menyerahi Ino tanggung jawab atas rumahnya dan gadis itu malah menyewakannya. Posisi Sakura tidak separah yang ditakutkannya. Yang aku perlukan, pikir Sakura, adalah pengacara.

Ia mengerutkan wajah. Ia sudah punya seorang pengacara. Di situ-tepat pada tempatnya. Sambil terus memikirkan hal itu, Sakura berbalik dan mendapati pria yang sedari tadi memenuhi benaknya berdiri di ambang
pintu dapur. Cangkir itu bergetar di atas tatakannya. Pria itu terlihat cukup mengesankan dalam kaus berwarna abu-abu tua dan celana jogingnya. Rambutnya masih basah sehabis mandi. Dalam jubah hitam dan wig putih, bisa dipastikan Sasuke Uchiha akan membuat siapa pun yang dituntutnya ketakutan setengah mati. Mungkin Pria itu tidak suka menjadi penuntut. Membela penjahat lebih menghasilkan banyak uang daripada mengirim mereka ke penjara. Lukisan minyak karya Stubbs dan peralatan makan perak ala Georgia bukanlah barang-barang yang murah.

Bayi PinjamanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang