A Plan

2.9K 155 24
                                        

"Apakah yang sedang tuhan rencanakan terhadap balasan kesakitan ini?"

-Author-

•••••

"Mau gimana lagi jes, mau engga mau ya harus mau" ucap orang itu dengan sendu.

"Kalo mereka tau gimana?" tanya jessie pada orang itu.

~~~

Disinalah sekarang barrack sedang berada di kantin bersama para sahabatnya. Walaupun, dirinya lebih tua dari para sahabatnya.

Amanda duduk di samping barrack. Yups! Saat bel istirahat berbunyi barrack langsung menyusul amanda. Membuat para sahabatnya bingung melihat barrack yang berjalan kearah koridor kelas 10.

Mereka duduk di pojok kantin yang sudah menjadi tempat kekuasaan mereka

"Nama lo siapa?" tanya katty.

Amanda yang di tanya hanya menunduk, barrack yang melihat itu hanya mengusap rambut amanda dengan lembut.

"Noh kamu di tanyain sayang. Jawab dong" ucap barrack lembut.

Para sahabatnya menatap barrack dengan tatapan tak percaya.

"Anjir! Sejak kapan es batu jadi es cair!" pekik Fion.

Fioniel Asfoger anak pertama Ricky dan Fany. Mereka berdua dipertemukan secara tidak sengaja di sebuah cafe. Reiny Fiona Asfoger anak kedua mereka, Reiny masih berusia 5 tahun. Fion anak cerdas yang baru menduduki kelas 10 itu baru berumur 13tahun. Ia mengikuti ekslarasi setiap tahun yang di adakan sekolahnya. Setiap mengikuti kegiatan itu murid wajib melompati 2 kelas. Itu artinya saat dirinya berada di kelas 2 SMP ia menjadi kelas 1 SMA.

Begitu pula dengan para sahabatnya, hanya barrack yang tidak. Hanya barrack yang umurnya lebih tua dari para sahabatnya.

"Berisik fi!" tegur kitty.

"Heh! Gue kan cuma kaget" dengus fion.

"Stop! Jangan berisik!" ketus thomas.

"Jadi nama lo siapa?" tanya katty sekali lagi.

Amanda mengangkat wajahnya dengan ragu. "Amanda kak" ucap amanda.

"Oh, kenalin gue katty" ucap katty sambil mengulurkan tangannya.

"Gue kitty kembarannya katty" sambung kitty.

"Gue Galang" lanjut gilang.

"Gue gilang kembarannya galang. Jangan heran sama gue dan katty. Karna, Bokap gue sama bokapnya katty juga kembar jadi ya gini" cerocos gilang.

"Ck! Engga ada yang nanya" ketus barrack.

"Yaelah! Si mas sewot ae" ucap gilang sambil memutar bola matanya malas.

"Gue Bryan" ucap bryan tanpa memperdulikan gilang dan barrack.

"Gue stefan, panggil gue sayang aja ya" ucapan stefan membuat barrack menatap stefan dengan tajam.

"Hehe... Peace om" cengenges stefan sambil mengacungkan jari telunjuk dan jari tengah berbentuk peace.

"Awas lo!" ancam barrack.

Barrack [Saquel] [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang