12. humor

59 7 0
                                    

.




Udah seharian ini, sejak kejadian kemarin yang menimpa Hyunjin dan Hana.

Kondisi Hyunjin sudah membaik, hanya beberapa luka lebam yang masih terlihat dan sedikit nyeri pada tubuhnya.

Kalau Hana, belum juga sadar. Dokter memang mengatakan bahwa keadaan Hana terbilang parah.

Terdapat luka di kepala cukup beresiko, entah benda apa yang menghantam kepala Hana hingga separah itu. Tangan yang penuh goresan luka. Pinggang ungu, dan kaki kiri retak tak begitu parah juga.

Baekhyun dengan setia menemani sang adik. Karna Hyunjin juga sedang dirawat. Dan Hyunjin meminta satu kamar dengan Hana. Ia ingin selalu memantau keadaan Hana.

Saat Hana sudah dilarikan di rumah sakit Hyera dan Sanha beserta geng Skids langsung menjenguk.








.








.






Seperti siang ini, semua anak Skids plus Hyera dan Sanha sedang menjenguk Hana. Meski Hana belum juga sadar.

Dokter bilang kalau keadaan Hana semakin membaik. Kemungkinan hari ini ia akan siuman. Jadi sepulang sekolah mereka langsung ke sini. Menunggu Hana siuman.

" Jin.... btw gimana ceritanya bisa kaya gini ? " tanya bang Chan.

" gue apa tau ? menurut gue ada yang sengaja lakuin ini ke Hana deh. " jelas Hyunjin.

" waahhh gila. " Sanha terheran heran.

" lo yang sinting." Changbin tetep bisa aja guyon.

" ini ga boleh dibiarin, kita perlu lapor polisi. " Hyera tampak tidak terima.

" kita ga punya bukti, disitu ga ada cctv buat barang bukti. " Hyunjin menjawab Hyera.

" gila.. Kejadian ini kaya emang udah direncanain secara detail deh. Liat kaya ga punya cela untuk menyelidiki siapa pelakunya. " bang Chan tampak berfikir.

" kuncinya hanya ada pada Hana. Dia mungkin tau penyebabnya apa. " tutur Seungmin yang sedari tadi belum bersuara.

.



Mereka langsung menatap Hana. Dan bertepatan juga, jari tangan Hana bergerak gerak.

Seperkian detik Hana mengedipkan mata, dan tersadar. Seisi ruangn langsung berdiri antusias.

" Na lo udah bangun." Sanha yang ga bisa kalem

" heeh baru bangun juga udah lo teriakin, bisa bisa Hana budeg bego. " Hyera menoyor kepala Sanha.

" bentar gue manggil satpam dulu. " siapa nih begonya setengah modar, Changbin anjir.

" yaallah begonya pengen gue gantung di jembatan." Minho yang udah mencekik cekik leher Changbin.

" udah kasian Hana, baru bangun langsung liat pemandangan limbah kaya kalian." anjirr Felix pengen di mutilasi mulutnya.

" Lix sayang nyawa ga sih lo. " Jisung udah siap siap bawa gorok.

" udah dong jangan ribut. " bentak bang Chan yang udah ga sanggup liat rusuhnya mereka.

Hana cuman diem, biasa ngumpulin nyawa dulu. Baekhyun udah ngibrit manggil dokter. Hyunjin coba ngedeket kearah Hana.

" udah sadar hmmm? Mana yang sakit." selembut sutra dah suara Hyunjin.

" gue di mana Jin. " Hana lekas bicara.

" di hotel Na." teriak Seungmin. Napa ngikut rusuh ni anak perasaan kemaren sholeh sholeh aja.

" yeeeuuhhh lo kira elo sama Sanha. " Woojin yang melepaskan kesucian otaknya.

" astagfirulloh, untuk dedeq tetep syucih." Jeongin astantang.

" lo lagi di rumh sakit Na." setelah kerusuhan terjeda Hyunjin baru menjawab pertanyaan Hana.

" kok bisa. " Hana terlihat bingung.

" udah ga usah dipikirin dulu. " Hyunjin perhatian, dedeq mau mazzz.

Ga lama Baekhyun masuk dengan seorang dokter.

" biar saya priksa dulu, semuanya keluar dulu ya." dokter nya ganteng, ramah, baik, lemah gemulai g lah.

" Hana juga keluar dong. " begenya ni Minho.

" Hana kan yang mau di periksa tulul " Woojin menoyor kepala Minho.

" ribut lo pada, dah yuk keluar." Hyera ngegiring para sampah bacod keluar.

Setelah 15 menit barulah dokter keluar.

" lama amat dok." Changbin emang udah lepas kendali aurat kesopanannya

" namanya meriksa pasien gubluk juga lo." timpal Minho.

" keadaan sodari Hana udah semakin membaik, jangan lupa untuk disuruh makan dan minum obat ya." jelas sang dokter.

" baik dok terima kasih banyak." Baekhyun berjabat tangan dengan dokter.

" saya harap jangan terlalu ribut ya, berhubung yang nungguin sekomplek jangan pada teriak agar tidak mengganggu pasien. Dan pastikan sodari Hana beristirahat dengan baik." jelas sang dokter kemudian pergi.

" baru bangun suruh tidur lagi, yang gubluk gue apa dokternya sih." Changbin please pinter sedetik dong.

" kalian emang rusuh ya, hadehh ." herman sampe'an abangnya Hana.

" maklum bang,sakit jiwa mereka." timpal Hyera.

" udah masuk yuk ." ajak Baekhyun.

Baru membuka pintu aja udah pada heboh.

" akhirnya lo sadar juga Na." timpal Jisung.

" iya.. Udah tujuh hari tujuh malam gue semedi buat doa." Changbin mah lalerin aja gpp.

" gue udah sampek mulutan nungguin lo bangun tau." seheboh hebohnya mereka lebih heboh lagi yang satu ini, Sanha.

" lumutan bego, bacod tu di pilter dulu biar ga kesleo. Mulut ngablak mulu sih." Hyera berkotbah panas.

" ngomong tuh yang bener, lambe sampe kesleo gitu.." humor Felix

" bacot lo pada, niat jengukin apa mau ngebunuh gue. Ngomong pada ga santai." Hana galak baru bangun aja.

" mampus deh... Tenggelamkan saja aku." ejek Minho.

Mereka pada ngangkat Minho bareng bareng dan dilempar ke luar ruangan.

Membuat seisi ruangan tertawa terbahak bahak.

" anjir ndasku, aduh perut gue sakit bege. Ya allah ampuni aku." Hana yang masih tertawa itu membuat semua menjadi senang.

Tak terkecuali Baekhyun. Yang terlihat begitu bahagia melihat sang adik dapat seceria itu. Hal yang dulu ia rindukan dari sang adik. Perlahan akan memulih, hal yang selalu ia lihat akan kembali terlihat.


Ia percaya pada mereka. Yang dapat mengubah dunia Hana. Yang mampu menarik Hana dari gelapnya ruang yang ia tempati. Menjadikan seseorang yang begitu berharga dalam hidupnya kembali. Menjadi Byun Hana yang seperti biasa.



Semoga....

.





.

.

.

.

.
...

Promise of Spring || [ hyunjin ] ∆   ( Tahap Revisi )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang