Pergi Cinta

1.2K 36 0
                                    

"Stop kak, mau kau bawa aku kemana? Jangan bilang kakak akan menculikku ke tempat yang akan membuat kau bisa memperdayaiku lagi? Turunkan aku sekarang juga! Aku mau pulang"

Pukulan demi pukulan kulayangkan pada bahunya, kulihat kak Andri malah terkekeh ...

"Ini mau kemana kak. Tolong ... Tolong saya ...."

Ckiiit ...
Kak Andri menghentikan laju motornya dan menghela nafas kasar.

"Ya ampun, Ken.
Gak sampai segitunya juga kali, aku jadi kaya penculik aja kalau kamu teriak seperti itu."

"Jawab jujur, kakak mau bawa aku kemana?"

"Ke Hotel" jawabnya sambil tertawa.

"Apa? Enggak, aku gak mau. Aku mau pulang."

"Aku bercanda, maaf aku gak bilang dulu. Aku mau ajak kamu ke RS, kita jenguk Raffa. Kamu mau kan? Mau ya, please!"

"Untuk apa kak? Kenapa tidak mengajak kak Imay? Kan kak Imay calon ibu tirinya Raffa. Huft ...."

"Sudah, aku sudah mengajak Imay. Entah kenapa aku ingin mengajakmu juga, aku ingin memperkenalkan anakku denganmu. Berjodoh atau tidak pun aku denganmu, anakku harus tahu bahwa papanya ini pernah mencintai gadis cantik ini, bahkan masih ada nama gadis ini di hati papanya."

"Basi ..."

"Emangnya aku nasi" jawabnya asal.

Tak bisa kusembunyikan raut wajah ingin tertawa, tampak kak Andri tersenyum.

"Mau ya, aku janji tidak akan macam-macam padamu. Aku hanya ingin memperkenalkan kamu dengan Raffa, karena jika aku berjodoh dengan Imay kamu akan menjadi tantenya Raffa."

"Baiklah kak, tapi jangan lama-lama. Aku harus pulang saat sore nanti, aku tak mau pulang kemalaman."

"Siap, Bos" jawabnya dengan gerakan hormat.

Butuh waktu tiga puluh menit untuk tiba di RS tempat Raffa dirawat. Sesampainya depan kamar, akupun ragu sempat urung untuk masuk.

"Ayolah, Ken. Raffa memang sudah mengenal Imay tapi dia belum ada tanggapan apapun tentang Imay, aku berfikir akan mengenalkan kamu juga pada anakku. Aku ingin Raffa yang menentukan siapa calon ibunya."

"Tentu kak Imay yang akan Raffa pilih kak."

"Belum tentu, jika Raffa memilihmu, aku akan berusaha untuk melupakan Imay dan berjuang untuk terus mencintaimu, Niken."

"Kenapa kak? Bukankah tadi di biliar kakak sendiri yang mengatakan, kalau kakak tak ingin mengulangi menyakitiku, jika nanti memaksakan bersamaku tapi hatimu masih terpaut pada kak Imay.
Lantas tak kau fikirkan kak gimana perasaanku jika itu benar terjadi? Aku tak sanggup kak, maaf."

"Aku Terlalu Polos" (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang