Ujian Cinta 2

899 45 8
                                    

"Bahagia itu sederhana, yaitu saat menyaksikan orang yang kita cintai bahagia."

🌺🌺🌺

Perjalanan pulang yang kami tempuh terasa begitu lama, Kak Ranto memang memperlambat laju kendaraannya. Alasannya karna khawatir terjadi guncangan pada perutku kalau ia menambah kecepatan.

"Kak"

"Iya... Ada apa, Sayang?"

"Apa kita tak usah pulang dulu ya?"

"Lho, kenapa?"

"A... Aku takut"

"Tenang saja, ada aku. Biar aku yang menghadapi semua!" ia meremas jemariku, lalu mengecupnya singkat.

"Berpeganganlah! Kalau kamu masih merasa takut, peluk aku erat-erat. Jangan fikirkan yang belum terjadi, ingat cemas atau tenangnya hatimu berpengaruh pada calon anak kita," imbuhnya.

Aku terharu dengan jawabannya tadi, mencoba mencari ketenangan kucoba peluk tubuhnya erat dan berpegangan pada pinggangnya. Sungguh terasa nyaman, beginikah rasanya menjalani hubungan dengan seseorang yang benar-benar tulus mencintaiku?

Akhirnya...
Kami pun tiba di pelataran rumah, tampak ramai banyak orang di dalamnya. Terbukti dari berseraknya alas kaki di luar sini, ah iya... Kenapa aku bisa lupa, kalau nanti malam bertepatan dengan Tasyakuran rumah orangtuaku yang sudah rampung di renovasi.

Samar-samar dari luar kudengar ada suara yang tak asing bagiku, suara Kak Imay.

"Sayang, kenapa melamun? Apa kita akan di luar sini aja?"

"A... Aku, baiklah."

Secara bersamaan kami mengucap salam, lalu terdengar jawaban salam juga terdengar kompak dari arah dalam. Yang pertama keluar adalah Emak, seperti biasa beliau adalah orang yang paling khawatir dan histeris kalau terjadi sesuatu. Serta merta beliau memelukku.

"Ya Allah, Niken. Anak Emak, kemana saja kamu?"

"Niken ga kemana-mana, Mak.
Kan Niken kerja."

"Ya masa kerja ga bisa pulang sama sekali? Jarak tempat kerjamu sekarang kan dekat toh, Ken?!"

"Ibu, maaf saya yang salah. Selama seminggu ini saya juga ada kerjaan mengurus usaha yang lain, selama itu pula usaha yang saya miliki dipegang oleh Niken untuk diawasi. Lagipula di tempat usaha milik saya terdapat tempat tinggal, yang bebas bisa ditempati oleh Niken."

"Iya, Mak. Niken jadi ga cape bolak-balik."

"Lho terus kenapa kamu susah di hubungi, kata Kakakmu panggilan telpon, pesan singkat semuanya masuk. Tapi ga kamu respon?"

"Ponsel aku error mak, maaf ya"

"Oh ya sudah, ayo masuk! Di dalam ada Paman dan Bibimu dari Kota. Ada Imay juga suami nya, kenalkan Ranto sama semua kerabat kita di dalam!"

"Iya Mak, yuk Kak!"

"Oke, sayang."

"Dasar anak muda zaman sekarang, panggil sayang-sayang di depan Emak nya."

"Aku Terlalu Polos" (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang