"Cinta?
Kamu bilang cinta?
Cinta itu tidak berkhianat? Cinta itu tidak diselingi fikiran kotor. Kalau kamu melihat dia cantik dan sexy seperti ini ...
Lalu kamu mengatakan cinta dan sayang padanya
Itu Bulshit Andri !!!
Itu namanya Nafsu bukan cinta ataupun sayang ...."***
Aku dan Andri menoleh ke arah suara tersebut dan ternyata ...
"Indri ... Bu Indri" jawabku bersamaan dengan kak Andri.
"Aku tak tahu ya dengan permasalahan yang kalian hadapi saat ini, tapi aku tahu betul jika ada seorang gadis menangis karena putus cinta pasti ada sesuatu yang telah terjadi padanya."
"Ya aku rasa ini masalah pribadiku dengan Niken, nduy.
Tak usah terlalu jauh kamu mengurusi hubunganku dengan Niken!" Jawab kak Andri asal."Aku berhak tahu, Andri.
Biar bagaimanapun Niken adalah karyawan kesayanganku. Apapun yang terjadi dengannya itu menjadi urusanku juga. Apa kamu mau masalahmu ini aku bongkar ke keluargamu juga keluarga Hana? Kasihan Hana jauh-jauh kerja di sana tak tahu kelakuan bejatmu ...""Stop Indri, berhentilah kau menyudutkan aku seperti itu!"
"Lantas aku mesti menyudutkan siapa? Di sini pelakunya kamu, anak orang sudah kamu hancurkan masa depannya. Sekarang kamu mau tinggalin dia demi wanita lain atau karena merasa sudah mendapatkan keperawanannya?"
"Bu ... saya mohon maaf sebelumnya, saya rasa ada benarnya ucapan kak Andri. Biarkan kami menyelesaikan masalah ini berdua, maaf bu.
Saya mohon jangan tersinggung!""Baiklah, tapi kalau dia kurang ajar padamu. Teriaklah, Ken!
Aku tak akan segan untuk menghajarnya" sungut Bu Indri kesal dan berlalu meninggalkan kami berdua di locker karyawan.*Hening
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Sepuluh menit berlalu, sia-sia tanpa suara dari mulutku maupun Andri."Baiklah kak kalau hanya untuk saling diam seperti ini lebih baik aku pergi, semakin lama bersamamu semakin sakit hatiku kak."
"Tunggu! Aku mohon jangan pergi dulu, aku benar-benar bingung harus memulainya dari mana."
"Kenapa harus bingung kak? Kakak memulai hubungan dengan kak Imay tidak bingung, kenapa menjelaskan padaku harus bingung? Kakak tinggal pilih aku yang bertanya atau kak Andri sendiri yang menjelaskan? Tanpa harus kutanya detailnya."
Kak Andri diam, tak merespon setiap cecaranku.
"Kamu tau kak? Sakit sangat sakit di sini, semudah itu kau bilang kelak akan ada yang menerimaku apa adanya. Entah kenapa justru aku malah jadi khawatir kelak kau tak mampu bahagiakan kakakku lalu meninggalkannya seperti aku saat ini, setelah yang kau inginkan darinya kau dapatkan."
Tak sanggup lagi airmata ini kubendung, tangis pun pecah membahana seisi ruangan locker. Beruntung saat ini tak ada satupun orang selain aku dan kak Andri, melihat aku yang tak bisa menguasai tangis. Kak Andri pun berdiri dan memelukku erat ... kulihat ada airmata membasahi pipinya, entah itu airmata penyesalan atau airmata buaya.
"Maafkan aku, Niken!
Aku tak menyangka akan menjadi sekacau ini, semua salahku. Aku memang brengsek, aku memang bajingan.
Tapi apa yang aku tuliskan di surat itu, jujur dari hatiku yang terdalam. Awalnya rasa cintaku padamu sangat besar dan aku sangat yakin bahwa kau tepat untuk kupilih.""Tapi kenapa harus kau tutupi hubungan kita pada kak Imay? Apa salah jika aku menganggapmu hanya memang ingin merenggut kesucianku saja? Salahkah aku? Jika saja kakak bisa lebih terbuka dari awal, mungkin aku tak akan seperti ini. Kakak bahkan tak punya nyali untuk mengatakannya. Bahkan datang ke sini pun karena dapat kabar aku pingsan kan? Coba kalau aku baik-baik saja, belum tentu kakak saat ini akan datang kesini."
KAMU SEDANG MEMBACA
"Aku Terlalu Polos" (Selesai)
RomancePROLOG Kisah cerita cinta gadis belia yang lugu dan polos, ia jatuh cinta pada sosok pria dewasa, rangkaian kisah dan perjalanan kehidupan yang ia jalani tak semulus harapannya. Pria yang telah mengajarkan arti cinta, juga cara bercinta ... tak menj...