Senja merangkak menuju malam, ketika kak Andri mengantar sampai ujung gang menuju rumahku.
Setelah ia berpamitan, seperti ada yang sirna dalam kalbu.
Entah sampai kapan kubohongi perasaan ini untuk terus berusaha tegar? Meski terasa begitu sakit. Sanggupkah aku?
Entahlah ....Derap langkah kupercepat agar sampai rumah, terdengar sayup-sayup ada suara Emak sedang berbicara dengan seseorang entah siapa. Khawatir mengganggu, aku memilih duduk di teras rumah sambil memainkan game pada ponselku.
"Ya Emak ga tahu kalau Andri ada hubungan apa dengan Niken, yang pasti saat Niken ga pulang malam itu dia titip pesan lewat Uli katanya diajak pacarnya ke Mall mau nonton bioskop."
"Dan Niken pulang dengan Andri? Berarti benar dugaanku kalau Niken ada hubungan dengan Andri, Mak."
"Jangan suudzon dulu."
"Tapi kata Bu Ros kalau Andri yang mengantar Niken pulang besok siangnya?"
"Ah Ros kamu dengerin."
"Ditambah lagi malam itu aku dikenalin Andri saat mereka sedang berduaan."
"Sekarang gini, kalau Niken pacaran dengan Andri. Pasti dia akan marah saat tau kalian ada hubungan yang serius, May."
Deggg ... Mendengar kata "May" apakah Emak sedang bicara dengan kak Imay?
Tak lama kulihat kak Imay keluar dengan wajah murung.
"Lho, Niken. Kenapa kamu di luar? Udah pulang daritadi?"
"Baru kak, aku lelah jadi duduk dulu sambil main game."
"Kenapa ga langsung masuk aja?"
"Nanti saja kak, sekalian cari angin. Lagipula takut ganggu kakak lagi ngobrol."
"Ya enggaklah ... yaudah sana masuk! Sebentar lagi mau Maghrib."
"Oke kak" jawabku sambil mencubit pipinya.
"Gak sopan, bukannya salim tangan kakaknya malah mencubit" Selorohnya dan kutimpali dengan tertawa.
Nampak kak Imay telah menjauh dari rumah untuk berangkat bekerja shift malam.
Emak menghampiriku, yang sedang terpaku memandang langkah kak Imay yang mulai tak terlihat."Niken ..."
"Oh iya, Mak. Assalamualaikum."
"Waalaikum salam, baru pulang kamu?"
"Sudah dari tadi, Mak."
"Sejak kapan?"
"Saat emak ngobrol sama kak Imay, ngebahas hubunganku dengan kak Andri juga terdengar nama Bu Ros disebut-sebut."
"Kamu dengar semua?"
"Tidak, hanya sebatas itu"
"Ya sudah, mandi dulu sana! Lalu makan ya"
"Baik emakku yang cantik" Emak pun memelukku dengan penuh kasih sayang.
🍁🍁🍁🍁🍁
Selesai Makan malam, Emak memanggilku. Sepertinya ada yang mau dibicarakan.
"Niken, kamu sudah makan?"
"Sudah, Mak. Ada yang bisa aku bantu?"
"Tidak, Emak cuma mau bicara. Bisa?"
"Bisa Mak, sebentar" kuletakan piring yang yang sudah selesai dicuci pada tempatnya.
"Niken maaf sebelumnya, emak cuma pengen tahu. Kamu dulu kan pernah ijin pada Uli untuk disampaikan ke Emak kalau kamu diajak nonton bioskop. Masih ingat? Boleh Emak tahu kalau yang mengajakmu itu Andri atau bukan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
"Aku Terlalu Polos" (Selesai)
RomancePROLOG Kisah cerita cinta gadis belia yang lugu dan polos, ia jatuh cinta pada sosok pria dewasa, rangkaian kisah dan perjalanan kehidupan yang ia jalani tak semulus harapannya. Pria yang telah mengajarkan arti cinta, juga cara bercinta ... tak menj...