Saling terbuka satu sama lain.

1K 50 0
                                    

Jadi beginilah kisahku ....

Aurel itu dijodohin denganku, jauh sebelum kita bertemu di Billiard tempat kerja kita dulu.

Jadi, aku itu mencari-cari pekerjaan karena Papa memberi tantangan padaku, yaitu memiliki penghasilan dari keringatku sendiri. Jika aku tak mau dijodohkan dengan Aurel, dan aku pun menerima tawaran itu.

Hari-hari yang kulalui dalam bekerja amat berat, aku yang terbiasa dimanjakan dengan mudahnya mendapat apa yang kumau. Harus bekerja keras banting tulang mencari nafkah untuk diriku sendiri. Aku yang tak pernah melakukan pekerjaan rumah, tiba-tiba dihadapkan pada kenyataan yang harus kujalani setiap harinya, yaitu menjadi cleaning service.

Awal mula aku syok dan hampir saja menyerah. Tapi kehadiran kamu di Billiard bikin semangatku bangkit, segala lelah, cape bahkan cacian atasan kuanggap angin lalu.

Ya saat itu aku minder untuk mengakui bahwa aku sebenarnya anak keluarga berada. Toh dengan statusku yang menjadi cleaning service, banyak orang yang menjadi baik padaku. Aku jadi belajar menghargai waktu dan tenaga orang yang bekerja.

Karna dulu mungkin aku ini majikan yang kejam terhadap pegawaiku di rumah. Mereka pegawai harus cepat bila kuperintah, aku selalu memarahinya, semua yang kuperintah harus segera mereka laksanakan.

Dari bekerja itulah aku banyak hal, termasuk belajar menjaga hati yaitu mencintai kamu.
Memang salahku, yang dengan lancang mengutarakan perasaan secepat itu. Padahal aku tahu kamu saat itu sedang dekat dengan Andri.

Aku ga patah semangat meski kamu menolakku, karna biar bagaimana pun kamu ga berubah. Bahkan hanya kamu yang seakan menganggap aku setara dengan karyawan lain, di saat yang lain menganggap aku adalah pekerja kasar. Yang bisa disuruh-suruh seenak mereka sendiri.

Dihari kamu tak menampakan diri lagi, semqngat kerjaku pun mengendur. Lama kelamaan, aku pun dipecat dari pekerjaan itu. Harapan untuk terus mengenalmu kian pupus, terlebih saat qku ke rumahmu. Orangtua mu pun mengatakan bahwa beliau tak tahu kamu dimana.

Disaat aku tak dapat pekerjaan baru, tak sengaja aku bertemu dengan Aurel. Salahnya saat itu aku terlalu percaya padanya, yang akan membantuku mencari pekerjaan. Justru dia malah mengikuti kemana pun aku pergi, yang ternyata sudah dia beritahu pada instansi pekerjaan manapun untuk menolak lamaranku dalam bekerja.

Ditengah keputus asa'an, munculah kedua orangtuaku. Mereka datang untuk menagih janjiku, yaitu apabila dalam sebulan full aku nganggur ga bekerja. Mau tak mau, suka tak suka aku harus menerima perjodohan dengan Aurel.

Orangtuaku memiliki hutang yang banyak pada orangtua Aurel, sebagai gantinya mereka tak mau diganti dengan uang. Aurel meminta aku menikah dengannya, maka hutang kedua orangtuaku dinyatakan lunas.

Aku minta cara lain selain menikahi Aurel, agar hutang kedua orangtuaku lunas. Mereka memintaku menggantinya dua kali lipat dari total hutang orangtuaku. Aku pun menyanggupinya, dengan aset berupa mobil dan motor yang kumiliki, kujual untuk dijadikan modal usaha.

Kubeli lahan kecil ini untuk kujadikan sebuah Cafe yang pernah kuimpikan dulu, aku ingat saat mengenalmu dulu. Makanan kesukaanmu adalah roti bakar dan susu coklat... Nah dua menu itulah yang ku ciptakan lalu jadi menu terbaik di cafe miliku ini, dan alhamdulillah ternyata dua menu itu benar-benar naik daun dan banyak peminatnya. Ini yang kamu makan saat ini.

"Aku Terlalu Polos" (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang