Ketika istirahat Syifa dan Annisa akan shalat dhuha, mereka tidak akan ke kantin, karena ternyata Syifa sedang puasa sunah senin.
Yang anehnya lagi,Syifa sahabatnya tidak menanyakan kepada Zahra,Syifa saking semangatnya ingin mengucapkan rasa syukurnya kepada Sang Illahi karena hari ini adalah hari yang sangat membuatnya bahagia.
Zahra sangat bingung kenapa dengan Sahabat nya ini, yang sudah sekian lama berpisah malah bisa melupakannya dengan begitu cepat.
Karena telah dibuatnya rasa bingung,Zahra berpikir,"Mengapa dengan Syifa hari ini,ia sangat tidak memperdulikan ku,apa salahku,Syifa sekarang berbeda dengan yang dulu,seperti orang yang tak ku kenal,tanyain mau ke kantin kek,apa kek,haduhh pusing aku."Pikirnya panjang lebar.
Zahra yang sedang melamun itu terkejut, tiba-tiba ada temannya yang ngagetin.
"Hai,Zah."Menepukkan tangan di bahunya.
"Hiih,,,ngagetin aja deh."Dengan kesal.
"Kamu sih ngalamun aja,ada apa sih,dari tadi pagi kamu gak konsen,ada masalah apa?mungkin aku bisa bantu."Tawarnya.
"Gak kok,gak ada masalah."Berusaha menyembunyikannya.
"Hedeeh Zah,aku tuh gak bisa kamu bohongin,sekarang kamu jawab dengan jujur kamu ada masalah apa?keluarga?"Semakin khawatir dengan keadaan Zahra.
"Gak papa kok Da aku cuma pusing aja."Berusaha menenangkan Hilda.
"Bener?kalo sakit ke UKS aja,aku anterin?" Hilda sangan perhatian dengan Zahra,meskipun baru mengenalnya.
"Gak usah,aku kuat kok."Sambil tersenyum.
"Huh ya sudah,kamu istirahat gih." Mengelus dada.
"Baiklah."
Zahra yang diperlakuin tidak biasanya sama Syifa,ia membandingkan Syifa yang dulu sahabatnya,berbeda sekali dengan yang sekarang,sedangkan Hilda yang baru saja dikenalnya sudah sangat perhatian dengannya.
"Haduh,Fa kamu kenapa sih dengan aku,kita kan sahabat kenapa kamu cuekin aku,sedangkan Hilda yang baru saja ku kenal sudah perhatian sama aku."Bertanya-tanya dalam benaknya.
Hilda yang dari tadi memperhatikan Zahra semakin tidak tenang,semakin Hilda tidak perhatiin semakin Zahra melamun.
"Zah kamu kok melamun lagi,udah deh cerita sama aku kenapa kamu?"
"Gak papa kok aku cuma ada sedikit masalah,lagi pula aku masih bisa selesaiin."
Zahra benar-benar tidak menyangka begitu perhatian kah Hilda dengan Zahra.
"Bener?"
"Iya Hilda,eh Da kamu kok perhatian banget sih sama aku,padahal kan kita baru kenal tadi pagi?"
"Ya iyalah kamu kan sekarang dah jadi temen aku,pokoknya kalo ada temenku sedih pasti aku akan menghiburnya,meskipun aku baru mengenalnya."
"Emang kamu yakin aku akan menjadi temen yang baik untuk kamu?"
"Aku yakin kok." sembari mengaitkan kelingkingnya dengan Zahra.
"Terima kasih ya Da kamu memang baik."
"Tenang aja sudah menjadi kewajibanku."
****
Di sisi lain Syifa dan Annisa juga sangat senang,karena keduanya sekarang sama-sama menjadi teman yang baik.
Sesampainya di mushola mereka segera mensucikan diri dengan air wudhu,dan menyegerakan diri untuk shalat dhuha.
Usai shalat Syifa tak lupa untuk berdoa kepada Allah yang telah memberikan rahmat,taufik,dan hidayah-Nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kala Hati Terketuk Hijrah
SpiritualDari seorang sahabat yang dahulunya pernah bersama-sama terpisah dan dipertemukan kembali.Namun, seakan dunia berubah semenjak Zahra salah faham terhadap Syifa dan melakukan berbagai cara untuk membalasnya.Sehingga membuatnya lupa akan segala hal kh...