Pelajaran

13 3 0
                                    

Pelajaran dimulai dengan diawali doa yang dipimpin Syifa selaku ketua kelas.

"Berdoa selesai." siswa lain mengikuti arahan Syifa.

Palajaran pertama adalah pelajaran Sejarah Indonesia yang diajar Bu Nur.

"Oke anak-anak pembelajaran hari ini,kita akan belajar mengenai awal pertama masuk Islam di Indonesia."memberi pembukaan.

" Di sini siapa yang tahu sistem halafah rasyidin?"

Langsung saja seseorang mengangkat telunjuknya,"saya tahu bu."

"Iya,apa?"

"Nabi Muhammad,Abu Bakar,Umar bin Khatab,Ustman bin Affan,Ali bin Abi Thalib bu."

"Wah,bagus jawaban kamu,nama kamu siapa?"

"Syifa bu."

Teman-teman sekelasnya gak nyangka Syifa bisa menjawab,mereka berfikir kalo mereka gak salah pilih Syifa menjadi ketua kelasnya.

"Iya jadi begini anak-anak dahuli Islam awalnya di bawa dan di sebarkan oleh Nabi Muhammad melalui Malaikat Jibril,dan setelah Nabi Muhammad wafat 632 M,kemudian khalifah penggantinya adalah Abu Bakar dan seterusnya hingga saat ini para ulama-ulama."
Panjang lebar Bu Nur menjelaskan.

"Bu kok jadi pelajaran agama?"salah seseorang bertanya.

Bu Nur tersenyum singkat lalu menjawab pertanyaan salah seorang siswa tersebut.

" Iya kan kita hidup di dunia ini karena siapa dan agama kita yang membawa siapa?"

"Karena tak akan mungkin jikalau tak ada sejarah ada agama,iya kan?"

"Iya bu." ucap murid bersamaan.

Jam pelajaran pertama pun usai,di ganti dengan jam kedua,kali ini adalah pelajaran TIK oleh Pak Wahyu yang mengaharuskan untuk berjalan ke lab.komputer,anak-anak bersorak bahagia.

Kali ini akan mempelajari rumus logika.Sebelumnya Pak Wahyu akan menjalaskan dahulu cara mempelajari rumis logika.Dan kemudian murid-murid mempraktikan apa yang dijelaskan oleh Pak Wahyu.

Bel istirahat berbunyi,murid-murid sontak beramai dan langsung menyalami Pak Wahyu dan segera memakai sepatu masing-masing,lalu ada yang langsung ke kantin,ada yang langsung ke kelas.Berbeda dengan Syifa dan Annisa,merekan meluangkan waktu seperti biasanya yaitu menjalankan shalat sunah,dhuha.

Zahra sedang memakai sepatu terjengkal bahunya di tabuk oleh Syifa.

"Zahra." Zahra sontak kaget.

"Hadeuh,Syifa kamu nih masih seperti dulu ya,kerjaannya ngagetin mulu."

"Hehe iya maaf-maaf."

"Ada apa gerangan ngagetin aku." masih kesal terhadap Syifa.

"Hiih kok manyun gitu sih,kan aku dah minta maaf."

"Kamu sih,huh..yaudah ada apa?"

"Shalat dhuha yuk."

"Shalat dhuha?kamu ngajakin aku?"Zahra senang karena tiba-tiba Syifa mengajakknya.

"Huh,maafin aku ya Syifa aku sudah salah faham kepadamu,ternyata kamu gak berubah." gumam dari hati dan tersenyum sendiri.

"Hiih,kamu kenapa kok senyum-senyum sendiri?" Syifa melambaikan tangan ke arah mata Zahra.

"Zahra,jangan senyum-senyum sendiri,jangan-jangan kamu kesambet ya."ucapnya asal ngomong.

Zahra mendengar Syifa,"hus kamu kalo ngomong asal aja."

Kala Hati Terketuk HijrahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang