Keesokan harinya di sekolah,,,,
"Zahra." Sapa Hilda dari belakang dengan sok cantik.
"Apaan lo Da,bilangnya mau ikut Tahfidz, eh ternyata omong kosong."Ucap Zahra judes.
"Ya ya maaf,kan lo tau sendiri kan?mana mungkin gue masuk Tahfidz. Ga betah gue."
"Ah elu mah,,,,"
"Terus gimana kemarin? Enak ga?"
"Ah boro-boro bikin nyaman,yang ada malah ngeliahatin miss drama itu."
"Siapa? Oh gue tau.Syifa ya?"
"Hmmm siapa lagi kalo bukan dia?" Zahra menjawab dengan muka males.
"Eh btw,kamu masuk Tahfidz ada untungnya juga loh.Kamu kan jadi bisa deket Kak Ali terus."
"Eh iya juga ya.Tumben lo pinter."
"Lo sih baru nyadar kalo gue emang pinter dari lahir."
"Eh tapi gue takut Da."
"Takut kenapa?"
"Gue takut dinterogasi terus soal Syifa di kamar mandi itu.Ya kan mana mungkin gue bilang sesuai kenyataan di depan Kak Ali.Yang tau malah Kak Ali jadi tambah benci ama gue."
"Iya juga ya.Terus gimana ya?"Zahra tidak menjawab.Mereka sama-sama berpikir untuk menyusun strategi baru.
Hilda membuyarkan pikiran Zahra.Membuktikan jika Hilda sudah mendapatkan ide,"Zah gue tau gimana caranya."
Zahra senang ingin mendengarkannya,"apa Da?"
"Lo putar balik fakta aja."
"Iya tapi apaan?"
Hilda membisikkan rencananya ke telinga Zahra."Oke deh."
Ketika istirahat kedua di sebuah mushola.
"Zahra kamu sholat?" Tanya Annisa tiba-tiba yang menatap heran kepada Zahra.
"Yaiyalah kan gue muslim.Udah lagi gue ikut rohis.Apa kata orang nanti.Anak rohis tidak sesuai dengan kepribadiannya." Jawab Zahra sinis.
"Syukurlah,semoga tidak terucap di mulut doang ya." Titah Annisa juga sinis.
"Eh jaga mulut lo ya Nis." Ucap Zahra judes.
"Katanya udah minta maaf,kok masih kasar sih.Ingat loh kamu udah masuk rohis.Dijaga akhlak kamu."
"Dasar lo ya,awas nanti." Zahra mengancam Annisa.Seketika itu Fikri melihat dan mendengar mereka berselisih.
"Eh apa-apaan ini?kalian kan sahabat kok kaya gini.Kamu juga Zah,katanya sudah minta maaf kok masih kaya gini?Ingat Zah kamu udah jadi anak rohis.Jaga ucapan dan perilaku kamu."Kata Fikri melerai mereka.
" Tau ah.Kalian tuh sama aja."Zahra meninggalkan mereka. Annisa dan Fikri yang melihatnya hanya menggeleng-geleng kepala dan beristighfar.
"Eh iya Nis,bagaimana keadaan Syifa?"
"E maaf kak,Nisa gatau keadaannya sekarang,karena dia hari ini ga berangkat."
"Syafahallah,bagaimana kalo nanti pulang sekolah kita jenguk Syifa??"
"Aamiin,yaudah saya setuju kak."
Mereka pun memasuki mushola untuk shalat dzuhur.
****
Tok tok tok"Assalamu'alaikum." Salam Annisa, Ali,dan Fikri bersamaan.
"Wa'alaikumussalam, eh pasti ini temen-temennya Syifa ya??"Tanya Fakhira.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kala Hati Terketuk Hijrah
SpiritualDari seorang sahabat yang dahulunya pernah bersama-sama terpisah dan dipertemukan kembali.Namun, seakan dunia berubah semenjak Zahra salah faham terhadap Syifa dan melakukan berbagai cara untuk membalasnya.Sehingga membuatnya lupa akan segala hal kh...