Brukkk....
"Aduhh,,kalo jalan liat-liat dong." sambil mengambil tumpukan buku yang sudah berserakan di lantai.
"Afwan,gak sengaja." ucap sosok yang menabrak.
Zahra yang kemudian berdiri itu menatap orang yang menabraknya,seketika amarah Zahra hilang karena bertemu dengan sosok orang itu.
Syifa di bilik lain mendengar Zahra marah kepada seseorang.Syifa pun mengahampirinya.
"Zahra,ada apa?" tanpa melihat orang di depannya.
Karena Zahra tidak menhawab pertanyaannya,Syifa terkejut melihat orang yang ada di depannya.
"Kakak..."
"Syifa.."
"Ada apa kak?"
"Ini tadi kakak nubruk orang ini." menunjuk Zahra.
"Ooh ini sahabatku kak,kak Ali lagi apa di sini?"
Zahra yang berdiri di situ hanya bisa memandang mereka bicara,dan Zahra sudah mengetahui siapa nama orang itu.
"Kakak di sini lagi cari buku Kimia,hla ukhti sendiri ngapain?"
Ukhti?panggilan apaan tuh?batin Zahra setelah mendengar Ali mmanggil Syifa Ukhti.
"Iya sama kak,lagi cari buku pelajaran."
"Ooh yaudah kakak permisi dulu ya,assalamu'alaikum."
"Wa'alaikumussalam." jawab Syifa seorang.
Sementara Zahra masih tercengang melihat Ali yang sudah menghilang ditelan pintu perpus.
"Zah,,,," yang dipanggil kaget.
"Ha,apaan sih kerjaannya ngagetin aja."
"Kamu sih juga kerjaannya ngalamun terus,entar kesambet loh."
"Kok kamu bilang gitu sih."
"Hla terus apa?kamu lagi ngliatin apaan sih Zah?"Syifa segera melihat apa yang sedang dilihat Zahra.
"Itu siapa? "
"Yang mana?"Syifa bingung,karena ia tidak tahu siapa yang dimaksud Zahra.
"Tadi itu,kok kamu deket banget."
"Oh,tadi Kak Ali namanya."
"Dah tau."
"Lantas apa yang ditanyain Zah?"
"Iya Kak Ali tuh siapanya kamu?"
"Ooh gitu bilang dong dari tadi,aku kan jadi bingung."
"Udah cepet jawab,dia siapa?"
"Oke,jadi Kak Ali itu adalah ketua Tahfidz Al-Qur'an."
"Oh gitu,kamu deket dengan dia?"
"Ya gak lah dia aja anti sama perempuan kok masa iya aku deket sama dia,mustahil Zahra.Lagian kamu kenapa sih tanya gitu?"
"Enggak gak pa-pa kok,cuma tanya aja,terus kamu dah belom cari bukunya?"
"Idah kok ini." Syifa menunjukkan buku yang dibawanya.
"Yaudah ayo kita bilang dulu petugasnya!"
"Ayo."
****
Sekarang Zahra bersama Hilda ada di cafe cantik tempat mereka janjian.
"Gimana enak kan tempatnya buat kita nongkrong."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kala Hati Terketuk Hijrah
SpiritualDari seorang sahabat yang dahulunya pernah bersama-sama terpisah dan dipertemukan kembali.Namun, seakan dunia berubah semenjak Zahra salah faham terhadap Syifa dan melakukan berbagai cara untuk membalasnya.Sehingga membuatnya lupa akan segala hal kh...