Menikmati dengan udara yang sumilir membuat setiap orang nampak nyaman,dan sangat senantiasa mengingatnya untuk selalu bersyukur atas setiap Anugerah yang diberikan kepada-Nya.
Kenyamanan terheti,ketika Syakir menanyakan."Dek,gimana rasanya masuk SMA?"Tanya abang Syakir.
"Alhamdulillah bang,ternyata SMA itu asik ya bang."jawab Syifa tersenyum.
"Aduh,,apa yang membuat adek abang tersenyum nih?"
Syifa langsung menjawabnya,"masak ya bang aku baru pertama masuk kelas aku langsung disapa seseorang?"
"Hayoo siapa?jangan-jangan akhi lagi?" Syakir meledek Syifa.Syifa hanya terkekeh saja mendengarnya.
Syakir memang hobinya kadang suka lelucon namun, ia pemuda yang sangat sholih,ia tak pernah sedikitpun mendekati wanita kecuali dengan saudaranya.Bagi Syakir dunia hanya sebagai tipu daya bagi manusia dan akhirat akan selalu ada, tak akan pernah berakhir.
"Hiih,,ya nggak lah bang,iya kali sama akhi,apa kata ummi nanti."Jawab Syifa sambil mencubit pinggang bang Syakir.
"Wadaw,sakit dek."Merasa sakit sekilas hasil cubitan Syifa.
"Makannya,bang Syakir kalo ngomong jangan asal dong."Syifa tertawa melihat reaksi bang Syakir yang kesakitan.
Akhirnya sampai juga di halaman rumah.Mereka tak pernah lupa mengucapkan salam.
"Assalamu'alaikum."Ucap Syifa dan Syakir bersamaan.
Terdengar dari suara luar,Fakhira segera mendekati pintu itu lalu membukanya.
"Wa'alaikumussalam."Mereka pun langsung mencium punggung tangan ummi.
"Alhamdulillah, anak ummi sudah pulang,ya sudah masuk Syifa pasti capek." Fakhira penuh perhatian.
"Iya mi,Syifa capek banget tapi hari ini Syifa bahagia baget."Sembari mengangkat tangan nya menempel di dada.
"Emang anak ummi kenapa kok bahagia banget?" tanya ummi Fakhira.
"Masak ya mi aku baru saja masuk di pintu kelas sudah ada menyapaku."
"Siapa?"
Hampir saja Syifa ingin menjawab Syakir langsung saja menimpalinya.
"Akhi mi."Syifa yang mendengar itu hanya bisa menghela nafas.
"Akhi?maksudnya laki-laki?"
Syifa yang mau menjawabnya masih saja di dahului Syakir.
"Iya mi."Jawabnya singkat,yang selalu membuat Syifa kesal dibuatnya.
"Jadi anak ummi..."
Belum sampai ummi menyelesaikan ucapannya Syifa langsung memotong
pembicaraaannya."Nggak lah mi,bang Syakir tu hanya ingin meledekku mi."Syifa berusaha ingin membalas ledekannya bang Syakir.
Ummi yang mendengar ucapan Syifa hanya menghela nafas.
"Syukurlah,kalau begitu,anak ummi gak boleh ada yang pacaran selama Allah belum menentukannya.Ingat nak jodoh itu hanya.Allah yang tahu."Nasihat ummi yang didengar langsung Syifa indahkan ucapannya.
"Iya mi Syifa akan selalu inget pesan ummi,terima kasih ya mi, umi tidak kenal lelah yang selalu mendidik kami untu selalu ingat kepada Allah."Ucap Syifa tersenyum.
"Ini nih bang Syakir slalu saja meledekku."
"Abang lagi yang salah ya di mata Syifa."Ucapnya membuat Syifa meyesali ucapannya.
"Bukan gitu bang,maksud Syifa.."
Belum Syifa selesai berbicara Syakir langsung masuk ke kamarnya dan langsung menutup pintu dengan wajah kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kala Hati Terketuk Hijrah
SpiritualDari seorang sahabat yang dahulunya pernah bersama-sama terpisah dan dipertemukan kembali.Namun, seakan dunia berubah semenjak Zahra salah faham terhadap Syifa dan melakukan berbagai cara untuk membalasnya.Sehingga membuatnya lupa akan segala hal kh...