Sakit

4 2 0
                                    

Gapapa deh gue ikut Tahfidz,yang penting bisa deket terus sama Kak Ali.Gumam Zahra terlalu senang.

"Zah kok kamu bisa setega itu sih sama sahabatmu?" Tanya Fikri kepada Zahra tiba-tiba.

"Aku tuh ga nyangka loh,kamu sampe segitunya."

"Kamu seharusnya tuh bangga punya sahabat seperti Syifa yang baik,sholihah,pokoknya beda deh sama perempuan lain." Lanjutnya sambil memuji Syifa.

Hiihhh Syifa lagi Syifa lagi.Emang gaada habisnya ya ngomongin Syifa.Bosen aku dengernya.Batinnya yang panas mendengar kata Syifa.

Fikri membuyarkan lamunan Zahra,"Zahra kenapa sih kok bengong?Kakak kan tanya kenapa kamu bisa ngelakuin itu kepada Syifa?"Pertanyaan Fikri tidak dijawab oleh Zahra.

"Aduhhhh kebelet nih kak,bentar ya.Duluan ya Kak." Zahra mengalihkan pertanyaan Fikri.

"Yahhh,,,,dianya pergi Al." Desis Fikri frustasi.

"Yaudah lah biarin.Mending kita langsung ke ruangan yo!!!" Ajak Ali kepada Fikri.

Mereka menuju ke ruangan rohis.

****

"Aduhhh pelan-pelan yah Nis." Pinta Syifa kesakitan.

"Afwan Fa,yaudah yo.Pegangan aku erat-erat ya.Demi keselamata.Jangan lupa berdoa."

"Siap komandanku." Cicit Syifa lirih menahan sakitnya.

Mereka menikmati udara yang Allah berikan.Membuat setiap insan merasakan kenyamanan dan menambah rasa syukur di dalamnya.

Hening,,,,,

Syifa membuka perkataannya,,,

"Nis syukron yah udah mau nganterin aku?"

"Iya gapala lah Fa."

"Emang kenapa sih kamu sampe segitunya sama aku?"

"Yakan kita sahabatan Fa.Di manapun berada kita harus sama-sama di saat sula maupun duka."Annisa memberikan senyumannya.

" Jazakillahu khair ukh,,,ana selalu ngerepotin."

"La ba'sa Fa.Hitung-hitung juga ingin tau rumah kamu.Masa aku sahabatmu gaboleh tau rumah sahabatnya sendiri." Syifa hanya terkekeh kecil.

"Yaudah,tapi sekali lagi syukron katsir ya Nis."

"Afwan ukh,,,la ba'sa."

Sesampainya di rumah Syifa,Annisa yang mengetuk pintu karena kondisi Syifa yang masih lemah.

''Assalamu'alaikum."Salam mereka bersamaan.

"Wa'alaikumussalam." Syifa dan Annisa mencium punggung tangan Fakhira silih berganti.

Dan ketika Syifa mencium punggung tangan Fakhira, Fakhira merasa heran kepada anaknya.Karena merasakan panas di tangan Syifa.

"Loh nak kok badan kamu panas kaya gini?"
Tidak ada sautan dari Syifa,Syifa takut jika kejadian di sekolah diketahui orang tuanya.

Fakhira mengangkat dagu Syifa, untuk melihat apa yang sedang terjadi oleh anaknya.

"Loh sayang,kamu kenapa? Kok wajah kamu pucet banget."
"Yaa Alloh kamu kenapa nak??" Fakhira semakin khawatir dengan kondisinya.

Karena yang ditanya diam,maka yang angkat bicara adalah Annisa.

"Jadi gini tante,tadi di sekolah Syifa,,,," Syifa memotong ucapan Annisa dengan cepat.

"Syifa pusing mi."

"Oh yaudah istirahat sana,nak kamu bawa Syifa ke kamar ya." Perintah Fakhira.

Kala Hati Terketuk HijrahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang