Mengulang Kisah

6 2 0
                                    

Ilyas Pov

Melihatmu saja sudah membuat hatiku bahagia,apalagi memilikimu dalam halal.

Terlihat dari dalam jendela kamar santriwan.Ilyas sedang melamun,tidak sadar ia sedang memikirkan seseorang.

"Astaghfirullah,apa yang sudah kulakukan.Ampunilah aku Yaa Rabb,,," Sautnya.

Beberapa kali ia mengingat Syifa yang dari dulu ia selalu memanggilnya 'kang'.

"Benar benar lucu anak itu."Ilyas menggeleng gelengkan kepalanya dan tersenyum.

"Lagi apa gus?" Panggil temannya.

"Eh ndak,ndak papa kok." Jawabnya sambil gelagapan.

"Hayooo,,,,"Goda temannya.

"Apaan sih kang Syid?" Menyebut nama temannya yang bernama Rasyid yang juga teman sekamarnya.Rasyid juga menjadi pengurus pondok.

"Mukamu tu ndak bisa dibohongin gus.Dari tadi aku perhatiin kamu melamun sambil senyam-senyum.Limadza gus?"

"Endak,ndapapa kok kang."

"Yaudah kalo ndak mau cerita,besok-besok aku ndak mau ah bantuin keluh kesahmu." Ujarnya ngambek.

"Na'am na'am ana ceritain nih.Kamu masih inget ndak sama vokal hadroh putri?"

"Siapa?Nabila?" Rasyid menyebut Nabila,karena sekarang yang menjadi vokal hadroh putri adalah Nabila.

"Bukan,maksud ana vokal hadroh dulu."

"Siapa sih,ana lupa gus."Tegas Rasyid.

"Ukhti Syifa kang."Terpaksa Ilyas memberitahu langsung kepadanya.

"Oh Dek Syifa itu,na'am ana inget gus.Kenapa?"

"Tadi dia kemari."

"Kemari?maksudnya masuk pondok lagi gituh?"

"Iya,tadi ana ga sengaja melihat.Terus tadi sempat berhadapan." Ilyas menceritakan semuanya kepada Radyid.

"Berarti intinya anta suka gitu sama Dek Syifa?"

"Ya bukan gitu maksudnya kang,ana cuma kagum aja sama dia."

"Wahhhh,,,,kagum itu awal seseorang mulai mencintai gus.Berarti gus suka ya sama Dek Syifa?"

"Aduhhh bingung aku cerita sama anta.Ana tuh cuma kagum aja.Masa dari dulu dia yang hanya memanggil ana 'kang' padahal kan semua santri panggil ana 'gus'.Ana tuh mikir hanya dia wanita yang paling aneh sedunia."

Rasyid yang mendengarkan penjelasan Ilyas mulutnya menganga,"ha wanita aneh gimana maksudnya? "

Dengan pedenya ia mengatakan,"dari semua santriwati yang tidak menyukai ku hanya dia."

"Ihhh pedemu tinggi banget ya gus.Siapa bilang banyak yang suka sama anta?ana juga kali,banyak ukhti ukhti yang udah pada ngantri sama ana." Jawabnya tidak mau kalah.

"Iya iya deh,tapi yang membuatku kagum tuh suaranya merdu banget kang."

Flashback on

Ketika pondok pesantren Tahafaudlul Qur'an mengundang seorang habib,banyak acara kegiatan yang harus dilaksanakan untuk menyambut Sang Habib.Khususnya tim hadroh putra dan putri harus tampil untuk penyambutannya.

"Assalamu'alaikum Gus." Panggil seorang santriwan.

"Wa'alaikumussalam iya kang ada apa?"

"Gus Ilyas dipanggil Ustadz Yusuf ke dalemnya."Ucap santri itu.

"Oh iya Sykron ya kang.Ana duluan.Assalamu'alaikum."

Kala Hati Terketuk HijrahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang