Di sekolah banyak teman-temannya yang mengucapkan selamat dengan Syifa.
Teman-temannya mengetahui karena tadi ketika upacara diumumkan.
Di sisi lain ada yang cemburu melihat Syifa dan Ali bersandingan di depan peserta upacara."Barakallahu fik,Syifa." Ucap Annisa.
"Syukron ya nis."
"Selamat ya Fa." Ucapan itu dari Zahra dengan bermuka tidak senang.
"Iya terimakasih ya teman-teman."
"Fa besok ajarin aku dong." Ucap anak di pojok ruang kelas.
"InsyaaAllah."
Hal demikian tidaklah membuat Syifa merasa paling baik,hatinya tetap tawadhu,dan merasa semua ini bukan atas diri nya, melainkan hanya dari Allah semata.Di ruang Tahfidz,banyak anggota yang memintai Syifa dan Ali makan-makan.
"Al,makan-makan kuy."
"Pake uangmu ya."
"Yah itu mah bukannya kamu yang traktir,tapi aku."Ucap Fikri memelas.
"Iya maksudnya pake uang kamu dulu,terus aku ganti besok."Kata-kata Ali membuat suasana ruang Tahfidz semakin ramai.
****
Bulan ramadhan pun berjumpa,orang-orang yang beriman menyapanya dengan bahagia.
Syifa bersyukur dan bahagia,ia masih dapat bertemu dengan bulan suci yang penuh keberkahan ini.
Syifa sambut ramadhan kali ini dengan bacaan ayat-ayat suci Al-Qur'an,tambah amal ibadahnya,dan sebagainya.
Di bulan ramadhan ini sekolah diliburkan.Syifa berencana akan kembali ke pondoknya,meskipun ia tahu bahwa sekarang ini banyak santri yang pulang ke rumahnya masing-masing.
"Ummi,,," Syifa sedikit ragu untuk meminta izin kepada Fakhira.Entah nanti diizinkan atau tidaknya,ia tetap akan meminta izin terlebih dahulu.
"Iya ada apa?" Jawab Fakhira sembari merapikan ruang keluarga,kemudian menatap Syifa dengan tersenyum.
"Syif,,,,Syifa,,,," Ucapnya terbata-bata.
"Limadza?kok kaya takut gitu?" Fakhira mengerutkan dahinya.
"Mi Syifa minta izin mau ke pondok." Ucapnya dengan cepat.
"Mau ke pondok??"
"Iya mi,Syifa kangen banget sama temen-temen Syifa di pondok.Kangen ngaji bareng,sholat bareng,puasa bareng,sahur bareng,berbuka bareng,dan lain-lain."Syifa menceritakan semuanya ke Fakhira tentang masa yang ia lewati dahulu ketika di pondok.
"Loh bukannya kalo bulan ramadhan santriwati pada pulang ya?"
"Iya mi,tapi kan setidaknya Syifa di sana bisa bertemu ustadz ustadzah Syifa,biar juga tambah ilmu.Syifa juga nanti bisa bantu-bantu ustadzah di sana mi.Toh bagi santri yang jauh mungkin juga ada yang tidak pulang." Jelasnya panjang × lebar.
"Emang kalo kamu di sana sama siapa?"
"Sama Ning Zainab mi,putrinya ustadz Yusuf."
"Gimana mi?boleh ndak?" Syifa tidak sabar mendengar jawaban umminya.
Fakhira memikirkan terlebih dahulu,"emmm kalo emang itu baik,ummi izinkan.Tapi kamu juga harus izin sama abi kamu dulu ya."
"Iya mi,siap laksanakan."Kemudian Syifa melanjutkan untuk membantu Fakhira berberes.
****
Ketika Usman pulang, Syifa langsung meminta izin untuk mondok lagi di Ponpes Tahafiudlul Qur'an.
"Assalamu'alaikum abi." Ucap Syifa sembari mencium punggung Usman.
"Wa'alaikumussalam."Jawabnya tersenyum.
"Abi pasti capek ya,Syifa pijitin ya?" Ucap Syifa,mencari perhatian Usman agar diizinkan.
"Tumben anak abi tiba-tiba jadi perhatian gini banget sama abinya.Hmmm pasti ada maunya ya?" Usman mengerti tujuan Syifa pasti ada kemauannya.
"Iya endak lah bi, Syifa ikhlas nih.Mau apa ndak?kalo ndak mau Syifa mau mijitin ummi aja deh."
"Yaudah iya-iya."
Sembari mijitin Usman,Syifa mengutarakan keinginannya."Hmm abi,,,"Ucapnya ragu-ragu.
" Iya?"
"Abi,,,,"
Tidak ada sautan dari abinya."Abi Syifa mau mondok."
"Mau mondok?"Jawabnya terkejut.
"Iya."
"Mondok di mana?terus sekolah kamu gimana?"
"Ini kan lagi libur bi,jadi Syifa mau kembali mondok untuk nglanjutin hafalan Syifa bi."
"Kan di rumah juga bisa,sama ummi sama abi.Juga dengan abangmu."
"Iya bi,tapi kan di sana lebih terjaga bi.Toh Syifa juga kangen sama temen temen Syifa bi.Sama ustadz ustadzah Syifa."
"Bukannya bulan ramadhan para santri pada pulang?"
"Iya bi,tapi tidak semuanya kan bi.Di sana juga Syifa bisa bantu-bantu Ustadzah."
"Di sana Syifa juga tidak sendiri kok,ada Ning Zainab juga."
Usman memikirkan,"gimana bi?""Ummi sudah tau?"
"Sudah,ummi bilang kalo abi setuju ummi pun juga setuju."
"Yaudah kalo ummi juga setuju tidak papa,lantas kapan kamu akan berangkat?"
"Besok juga gapapa bi."
"Yaudah kamu siapin dari sekarang barang-barang yang kamu bawa."
"Alhamdulillah,syukron abi." Syifa pun memeluk Usman dengan erat dan disambut dengan senyuman abinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kala Hati Terketuk Hijrah
EspiritualDari seorang sahabat yang dahulunya pernah bersama-sama terpisah dan dipertemukan kembali.Namun, seakan dunia berubah semenjak Zahra salah faham terhadap Syifa dan melakukan berbagai cara untuk membalasnya.Sehingga membuatnya lupa akan segala hal kh...