Lomba MHQ

6 2 0
                                    

Hari ini Syifa melaksanaka lomba MHQ bersama Ali. Hatinya sangat berdegub kencang,karena baru pertama kali ini ia akan mewakili lomba sekolahnya tingkat kota.Hatinya terus berdoa dan beristighfar agar diberi kelancaran.

"Kak bentar ya." Syifa meninggalkan Ali yang sedang khusyuk melantunkan ayat suci Al-Qur'an.
Bacaannya terhenti,"mau ke mana dek?"

"Keluar,sebentar aja."

"Oh ya sudah." Ali mengizinkan Syifa keluar dan melanjutkan bacaannya.Toh undiannya juga masih lama.

Syifa berniat ke mushola untuk menunaikan shalat dhuha,ia sengaja tidak memberitahu Ali.Karena Syifa tidak mau jalan berduaan,meskipun arah jalan menuju mushola antara laki-laki dan perempuan di pisah.

Di mushola,Syifa bermunajat kepada Sang Kholiq agar diberikan kelancaran dan kemudahan saat lomba nanti,ia juga tidak lupa mendoakan Ali supaya juga diberikan kemudahan.

Di sisi lain,Ali yang masih memegang mushafnya merasa bahwa Syifa sudah dari tadi belum kembali.Ali khawatir dengannya.

Ali Pov

Ali mencoba keluar mencari Syifa.Namun dia tidak menemukannya.Akhirnya tempat akhir yang ia masuki adalah mushola,ia akan bermunajat kepada Allah agar diberikan kemudahan dalam setiap urusannya.

Ketika usai shalat dhuha,Ali mendengar suara lantunan Al-Qur'an di bilik ruangan Putri.

"Suara itu indah sekali." Ucap Ali.

"Suara itu,,," Katanya menggantung,ia berpikir seperti nya ia mengenali suara itu.
Ali pun berusaha membuka tirai pembatas laki-laki dan perempuan. Namun,ia sedikit ragu-ragu bahwa tindakannya salah.Namun ia juga penasaran dengan suara tersebut.Pikirannya terus menghantuinya.

Akhirnya ia memutuskan untuk tidak jadi membuka tirai itu.Namun seketika suara itu berakhir.

"Kok berhenti,apakah ia sudah selesai?"Gumamnya.

Ali pun memutuskan untuk kembali ke area perlombaan,karena ia kira Syifa sudah kembali.

Dan sesampainya di sana,ia menemukan Syifa yang sedang melantunkan ayat suci Al-Qur'an.

Bacaannya terhenti," assalamu'alaikum. "

"Wa'alaikumussalam,kakak dari mana?"

"Tadi mencarimu,tapi tidak ada."

"Emm maaf ya kak,Syifa lama ya."

"Yaudah gapapa." Jawabnya.

Memang di area tersebut sebenarnya ada batasan mengenai area ikhwan dan akhwat,namun karena Ali di suruh Pak Syafiul untuk menjaga Syifa maka Ali pun bersama Syifa.

"Ali ke marilah nak." Panggil Pak Syafiul.
Ali pun langsung mengahampiri.

"Iya Pak,ada apa?"

"Kamu dan Syifa nanti jangan grogi ya pas maju.Pokoknya kalian harus percaya diri. Jangan memandang menang kalahnya,yang terpenting usahanya dulu.Soal itu sudah biasa."Tutur Pak Syafiul yang selalu memotivasi murid-muridnya.

" Oh enggeh Pak."

"Yaudah latihan lagi." Ali pun kembali ke tempatnya.
Ketika dia kembali,Ali melihat Syifa sedang berbincang-bincang dengan seorang wanita di sampingnya yang tidak ia kenal.

"Eh Kak Ali,ada apa kak Pak Syafiul memanggil?"

"Beliau menyuruh kita agar tetap percaya diri, jangan minder dengan peserta lomba lainnya.Jangan pikirkan soal menang kalahnya,tapi bagaimana usaha kita."

"Oh iya kak."

Karena penasaran dengan wanita si samping Syifa, Ali pun menanyakannya,"itu siapa dek?"

Kala Hati Terketuk HijrahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang