22. Inikah Rindu?

489 30 8
                                    

   Aku melamun entahlah mungkin aku yang dulu begitu lemah tak bisa sekuat sekarang sulit bagiku untuk menerima kenyatan. Tiba-tiba... Disaat aku sedang mengendarai motorku dengan melamun terdengar suara.

" Dorrrrr.... "

     Suara itu membuyarkan lamunanku suara apa itu? Tiba-tiba ada yang menarik motorku mundur aku benar-benar terkejut apa ini.

       Mataku terbelalak melihat kejadian di depanku. Mobil terbakar?  sungguh api itu berkobar-kobar jaraknya hanya sekitar 5 meter di depanku. Dan sungguh itu kejadian tak terlupakan, tapi siapa yang menarik motorku mundur? Jika tidak ada yang menariknya sudah pasti motorku juga akan ikut terbakar dan aku tak tahu apa yang akan terjadi nantinya.

       Aku benar-benar gemetaran karena baru kali ini aku melihat mobil terbakar di jalan raya dan untungnya jalanan tidak begitu ramai. Saat itu aku mendengar suara mobil pemadam kebakaran.

Wisnu : " Km ya ngelamun terus " Kata seseorang dari belakang motorku dan aku menoleh kebelakang ku lihat ada Feby,Vina dan Wisnu.

Feby : " Lo ya woy " Kata Feby sambil memukul pundakku.

Pipit : " Ah knp? " Jawabku masih belum sadar.

Vina : " Lo cari mati ya " Kata Vina dan aku seketika menangis aku turun dari motorku dan berjalan ke belakang dimana ada Vina,Feby dan Wisnu. Ku peluk Vina dan Feby sambil menangis.

Feby : " Udh iya gue tau kok lo kepikiran pcr lo tapi gak harus ngelamun juga " Kata Feby sambil mengelus kepalaku pelan.

Vina : " Lo masih punya kita jadi hati-hati ya lain kali jgn ngelamun kalo lagi ngendarain motor " Kata Vina dan aku melepaskan pelukan mereka dan menghapus air mataku.

Pipit : " Kok kalian bisa ada disini " Tanyaku.

Vina : " Tadi Wisnu yg ngajak kita ngikutin lo katanya dia takut lo knp-napa "

Pipit : " Serius " Kataku dan mereka berdua mengangguk.

     Aku pun menoleh ke samping dimana sosok Wisnu berdiri.

Pipit : " Nu mksh udh mau inisiatif ngikutin aku " Kataku dan Wisnu hanya mengangguk sambil tersenyum. Sungguh jika tidak ada dia entahlah apa yang akan terjadi mungkin aku sudah tidak bisa melihat Adi lagi.

Vina : " Udh sekarang kita anterin pulang motor lo biar kita yg ngurus nanti " Kata sahabatku Vina.

Feby : " Dah yok masuk " Ajak Feby sambil menggandeng tanganku lembut.

***

       Aku dan teman-teman pun naik ke mobil Wisnu dan kami berempat menuju ke rumahku. Ku ambil ponselku aku sudah sangat rindu padanya. Entahlah aku tak tau apa dia juga rindu aku.

       Saat ku buka ponselku dan ku lihat aplikasi WhatsApp ku ternyata masih sama belum ada yang berubah. Masih tetap sepi dan masih ceklis satu ✅ ceklis yang menandakan dia belum sempat membuka ponselnya atau bahkan tidak di perbolehkan untuk membuka ponselnya.

       Semua masih nampak sama belum ada yang berubah ingin rasanya aku bertukar cerita mengenai semua kejadian yang ada namun ah sudahlah.

       Lalu ku coba mengirimi dia pesan siapa tahu nanti dia akan menanggapi pesanku.

Pipit : Assalamualaikum kau tahu hari ini ada sebuah ledakan tepat di depanku aku kaku kau tau aku kaku karena apa? Karena mengingat kamu
Semangat ya pendidikannya
13:20 WIB

Berawal Dari Kata Teman ( TAMAT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang