" Sudah ayo ikut " Aku menggeleng.
" Ayolah ".
" Ngga mau ah " Tolakku.
" Harus pokonya aku ngga perduli pokonya harus ikut ".
" Pliss Fito aku males banget mau keluar rumah ".
Sudah puluhan kali aku menolak ajakan laki-laki yang berstatus kekasihku itu. Dia mengajak aku untuk pergi bersamanya ke acara keluarga.
" Plis kali ini aja " Rengeknya.
" Aku malu kan itu keluarga kamu. Aku belom pernah ketemu keluarga kamu ".
" Maka dari itu ayolah plis " Memegang kedua tanganku.
" Aku malu dan males banget mau keluar " Tolakku.
" Sekali aja ya plis " Dengan wajah memelas.
" Iya iya ".
" Serius " Aku mengangguk. " Yes ".
" Udah gausah ke girangan kaya gitu " Laki-laki itu tersenyum.
" Aku senang walau aku sudah mengajakmu puluhan kali, akhirnya aku berhasil ".
" Tapi nanti disana gimana? " Kataku menatapnya.
" Gampang-gampang. Mama dan Papa aku itu orangnya asik kok jadi santai aja gausah takut " Aku diam. " Oh iya Abang sama temen-temennya juga bakalan ada di acara itu ".
" Abang kamu? " Tanyaku Fito mengangguk. " Yang waktu kita ketemu di Magelang waktu itu " Fito mengangguk.
" Emang pernah ketemu ya? " Aku menggeleng. " Aduh imut banget si " Mengusap kepalaku pelan.
" Kan waktu itu aku pernah ketemu kamu ".
" Oh iya yang waktu itu ya. Oh iya tau ngga? " Menggeleng.
" Sebenernya acara ini diadakan buat Abang aku " Katanya.
" Buat Abang kamu? Kenapa? ".
" Ya buat syukuran kecil-kecil soalnya Abang bisa selamat sampai rumah setelah memimpin pasukan membantu saudara/i di Palestina " Katanya.
" Memang banyak korban ya? " Fito mengangguk.
" Banyak banget dari 300 pasukan yang di kirim buat membantu saudara kita di sana yang bisa pulang dengan selamat cuma 100 orang " Aku terkejut. Jadi ini maksud dari postingan Randy beberapa Minggu lalu.
" Lalu.... Siapa saja yang selamat " Tanyaku.
" Aku kurang faham si yang jelas banyak yang gugur karena berusaha menyelamatkan mereka-mereka yang mau di tembak mati oleh Israel " Mulutku rasanya tak bisa ku gerakan. " Oh iya kekasih kamu yang dulu maaf maksudnya mantan kamu " Aku tetap diam tak mampu membuka mulutku untuk menjawab.
" Di minum nak tehnya sama dimakan cemilannya " Kata ibu seketika membuat percakapan tadi tertunda.
" Iya bude gausah repot-repot " Jawab Fito sambil tersenyum.
" Yaudah ibu ke belakang lagi ya " Fito tersenyum.
" Oh iya jadi besok ikut beneran kan " Aku mengangguk. Aku penasaran sekali dengan kelanjutan cerita dari Fito tapi aku ragu untuk bertanya aku takut nantinya dia merasa jika aku masih peduli pada Adi padahal memang begitu.
" Eh enak loh ini ibu kamu buat sendiri " Katanya saat memakan kue brownies buatan ibu.
" Iya ibu memang enak banget kalo suruh masak atau buat hal-hal yang ribet dan unik " Fito tertawa.

KAMU SEDANG MEMBACA
Berawal Dari Kata Teman ( TAMAT )
Teen FictionBELUM REVISI, JIKA ADA SALAH PENEMPATAN KATA MOHON MAAF. Cerita ini adalah kisah hidupku yang ku tulis saat aku pertama kali bertemu dengannya, namun ku revisi sedikit mengenai nama tokoh. Menceritakan tentang kisah cintaku dengan Adi orang yang ku...