32. TERIMAKASIH (3) 17+

1.1K 30 21
                                    

Part khusus Adi dan Eka awas baper:v
17+

Votenya ya tolong sama komentarnya
Biar makin:v rajin update ni
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Kami menaiki motor berdua begitu mesra bukan? Hanya ada aku dan dia, meski sebenarnya saat-saat seperti ini sangat sulit untuk kami lakukan berdua. Aku terus memeluknya dari belakang sesekali kami berbincang dan bercanda sungguh indah. Dunia milik kami berdua itu katanya.

Setelah makan dia mengajakku berjalan-jalan untuk mengelilingi Kota Magelang.

Adi : " Aku ada beberapa tempat yg pengen banget aku kunjungin sama km " Katanya saat kami terus melajukan motor kami.

Pipit : " Kemana pun itu yg penting berdua " Kataku sedikit manja dengan terus memeluknya.

Adi : " Gak pengen kemana gitu mumpung kesini " Menarik hidungku.

Pipit : " Aw sakit " Memukul pundak kanannya refleks dia yang mendapat pukulan hanya tersenyum sambil melihatku dari spion motornya.

Adi : " Kapan lagi kan bisa kaya gini " Aku tersenyum. " Gak usah senyum-senyum nanti banyak yg naksir ".

Pipit : " Terus aku harus marah-marah gitu " Jawabku sedikit cuek.

Adi : " Gak juga pukul aku juga boleh " Aku diam tak menjawab. " Hey kok diem " Katanya.

Pipit : " Janganlah masa mau di pukul terus sayang dong " Kataku senyum-senyum.

Adi : " Sayang siapa " Godanya.

Pipit : " Sayang badannya kalo di pukul terus nanti kesakitan ".

Adi : " Kirain sayang akunya ".

Pipit : " Ih ngarep " Godaku sambil senyum-senyum.

Adi : " Satu tempat yaitu pantai " Katanya terus fokus ke depan.

Pipit : " Pantai? " Dia mengangguk.

Adi : " Kedua Gereja Ayam " Aku diam karena nama itu begitu asing. Pantai sudah menjadi tempat yang biasa tapi Gereja Ayam? Tempat apa itu.

Pipit : " Gereja Ayam " Dia mengangguk. " Di mana itu " Tanyaku heran.

Adi : " Nanti juga km tau ikut aja liat senja ataupun fajar dari sana indah banget ".

Pipit : " Serius " Kataku antusias. " Liat senja dari pantai udah biasa kalo dari tempat yg km bilang tadi belum biasa deh kayanya ".

Adi : " Tempatnya indah banget aku sampe terkagum-kagum ".

Pipit : " Pulang malem dong senja kan paling gak jam 6 kurang ".

Adi : " Gak masalah kan " Tanyanya.

Pipit : " Aku si gak masalah cuma tempatnya ngeri gak itu ".

Adi : " Tenang ada babang di sini " Sambil memukul dadanya menggunakan tangan kirinya, oh begitu bangga rupanya dia.

Pipit : " Abang beneran gak takut malem gelap nanti " Godaku.

Adi : " Tenang gak bakalan ada yg macem-macem selama adinda sama abang dijamin aman " Aku seketika tertawa mendengar lontaran kata-kata dari mulutnya. " Kok malah ketawa si aku kan serius ".

Pipit : " Iya deh iya serius tapi lucu aja gitu adinda apaan si aduh geli banget aku dengernya ".

Tanpa ku sadari aku sudah sampai di pantai entahlah apa namanya pantai ini tapi di sini biasa saja. " Panas " batinku saat itu tanpa ku sadari tangan kekar Adi berada di atas kepalaku mungkin dia tahu jika aku kepanasan.

Berawal Dari Kata Teman ( TAMAT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang