34. Sebuah Kejutan

548 35 10
                                    

Hari ini tepat pada tanggal 31 Januari dimana malam nanti adalah hari kelahiranku namun tak ada kabar dari dia, kemana dia? Apa dia baik-baik saja. Setelah kejadian beberapa hari lalu di mana aku mendapatkan kabar bahwa Adi terkena musibah, aku belum mendapatkan berita terkini dari Adi melalui Randy.

Hari ini teman-temanku berniat untuk bermalam di rumahku kami ingin menghabiskan waktu bersama dan menikmati malam tahun baru bersama.

Vina : " Jangan sedih dong senyum yakin Adi gak apa-apa " Kata Vina menguatkan aku saat kami duduk di kamar.

Feby : " Iya jangan sedih semangat dong jadi Eka yang kaya biasanya gak seru ah akhir-akhir ini murung terus " Ikut duduk di samping kiriku. " Kalo Adi tau km kaya gini pasti Adi bakalan ngomel-ngomel " Aku tersenyum.

Pipit : " Makasih ya kalian udh mau ada buat aku terus-terusan ".

Vina : " Itu tugasnya sahabat " Vina memelukku dari samping kanan dan diikuti oleh Feby.

Aku benar-benar bersyukur bisa mempunyai sahabat seperti mereka berdua. Mereka ada disaat aku sedih maupun senang, kami dipertemukan dengan ketidaksengajaan lalu saling mengenal dan akrab hingga akhirnya kami menjadi sahabat.

Vina : " Yok keluar ibu km udh nungguin tu di luar ".

Feby : " Iya yok aku tadi kesini bawa kembang api sama petasan " Turun dari ranjang dan berjalan kearah samping meja belajar. Aku memperhatikannya ternyata dia mengambil sebuah paper bag yang berisikan petasan dan kembang api.

Vina : " Ayok kita main kaya anak kecil " Aku tersenyum melihat tingkah teman-temanku yang berusaha untuk menghiburku.

Mereka pun keluar kamar aku mengambil hijabku dan memakainya.

" Drett...dret... " Ponsel yang ku taruh di atas meja belajar bergetar.

Ku raih ponselku aku terduduk lemas saat ku lihat pesan dari ponselku.

" Adi " Gumamku lirih aku benar-benar tidak menyangka bahwa Adi mengirimiku sebuah pesan.

Saat aku ingin membalas pesan Adi ada sebuah telepon masuk seketika aku mengangkatnya. Ku dengar suara Adi dari seberang sana suara beratnya begitu membuatku tak tahan menahan air mata.

📞 Hey jangan nangis aku gak apa

Apanya yang gak apa jelas-jelas 📞 kenapa-kenapa ( sambil sesegukan menangis )

📞Aku gak apa

Aku 📞

📞 Selamat ulang tahun sayang

Belum masih 📞

📞 maunya ngucapin sekarang


Aku gak 📞

📞Ku harap aku bisa menjadi yang pertama

Adi 📞

📞Udh dulu ya jaga diri baik-baik ya jangan jadi wanita yang lemah

Enggak ye emang km bau 📞

Vina : " Ayok Ka " Suara Vina membuka pintu kamarku. " Ya Allah kenapa km " Vina kaget melihat diriku yang terduduk dengan air mata, dia mendekatiku dan mengusap air mataku.

Pipit : " Adi Vin ".

Vina : " Iya Adi kenapa? ".

Pipit : " Adi nelpon aku ".

Berawal Dari Kata Teman ( TAMAT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang