Extra Part

364 11 3
                                    

Fito Pov

" Bang tau Eka? " Aku bertanya kepada Abangku.

" Keluar " Jawabnya singkat. Aku berjalan keluar rumah.

" Enak saja, aku bukan wibu. Kamu tu wibu " Aku melihat kekasihku sedang berbicara dengan Adi, sepertinya bahagia.

" Masih suka nonton anime? " mengangguk. " Kalau drakor masih suka? ".

" Masih dong, habis gimana ya. Alurnya drakor itu ngga ketebak terus yang main itu ganteng-ganteng. Omegat jadi lebay kan ".

" Kalo drama China? ".

" Masih sering banget, oh ya kamu inget ngga drama China yang dulu aku kasih tau ke kamu ".

" A love so beautiful? ".

" Iya bagus kan, aduhh baper aku. Oh iya ".

" Apa? ".

" Aku ada drama China baru, judulnya put your head on my shoulder. Yang main ganteng banget aduh suamiku ".

" Gausah ngaku-ngaku dia punya orang ".

" Kamu selalu gitu, kamu engga  tertarik. Tapi kamu tetep mau dengerin semua ocehan aku yang ngga jelas. Terus diem-diem nanti kamu download filmnya. Kamu tonton, dasar kamu ".

Mencubit hidungku " engga apa-apa karena aku suka liat kamu tersenyum. Kalo masalah donwload si, supaya aku lebih ngerti alur pembicaraan kita. Biar ada topik ".

Deg. Dia mencubit hidungnya, aku sudah tidak sanggup lagi melihat pemandangan ini. Hatiku memanas.

Aku langsung memalingkan wajahku " Masuk yok dingin " Aku langsung mengganti topik.

Melihatnya tiba-tiba memalingkan wajah aku langsung bersembunyi disalah satu pendopo, agar tidak terlihat olehnya.

" Kamu duluan ".

" Kamu engga ikut? ".

" Nanti aku nyusul ".

" Yaudah aku duluan ".

Aku melihatnya berjalan untuk kembali kedalam rumah. Dengan terburu-buru aku langsung berlari masuk ke dalam rumah.

" Memangnya aku ngapain? Kenapa aku harus sembunyi. Bodoh " Aku menggerutu untuk diriku sendiri.

" Sayang ".

Aku terkejut " Ah iya ma, kenapa? " Aku berusaha menetralkan mimik wajahku yang sempat terkejut.

" Loh, dimana temannya katanya tadi kesini sama teman " Kata Mama. Tadi aku izin sebentar, sebenernya ingin memperkenalkan Eka pada Mama dan Papa. Tapi, melihat apa yang baru saja ku lihat aku jadi ragu.

" Udah pulang ma, ah iya udah pulang ".

" Kok cepet banget ".

Aku merangkul pundak Mama dan mengajaknya pergi " Udah yu ma, kesana. Kasian Abang sendirian ".

" Tumben kamu mikirin Abang kamu ".

" Udah yu ma kesana ".

Aku menoleh ke belakang, ku lihat Eka sedang masuk ke dalam rumah. Dan Adi tepat di belakangnya.

***

Setelah memastikan Mama tidak rewel lagi aku langsung menemui Eka.

" Dari mana tadi? " Tanyaku.

" Keluar, cari angin " Senyum.

" Oh.... Engga makan sesuatu? " Tanyaku.

" Engga aku masih kenyang. Kamu tadi dari mana? " Kini giliran dia melontarkan pertanyaan kepadaku.

" Eh.... Ke kamar kecil tadi " Dia hanya mengangguk.

" Engga nyaman yaa di keramaian ".

" Sedikit " Jawabnya.

" Mau cari angin? " Kataku, padahal disitu aku melihat dengan jelas. Adi, berjarak beberapa puluh meter dari Eka. Mengawasi, rasaku.

" Boleh ".

***

" Fito " Katanya saat kami sedang berjalan di kaki lima.

Menoleh " Hem ".

" Tadi aku ketemu Adi " Syukurlah dia berkata jujur.

" Iya lalu? ".

" Fito ".

" Iya kenapa " Terus berjalan santai.

" Kalau boleh jujur, aku masih sayang sama Adi. Tapi....tapi.... Bukan berarti aku terpaksa pacaran sama kamu ".

Mengusap kepalanya " Iya aku ngerti " Senyum. Padahal di situ hatiku sakit sekali, tapi bisa melihatnya terus tersenyum sudah lebih dari cukup untukku.

" Fito " Aku memalingkan wajahku tak berani menatap matanya.

Dia diam, kami terus berjalan. Sunyi yang terasa.

" Ehm " Aku berdehem.

" Ha? ".

" Udah malem engga mau pulang? " Pertanyaanku hanya dibalas dengan senyuman.

***

Lampung, 28 Agustus 2020

Hari sakral yang begitu istimewa dimana hari ini dia menjadi milik orang lain. Hari dimana aku rela melepas cintaku, melepas apa yang tadinya sempat ku miliki, walau hanya sebentar. Tapi begitu bahagia rasanya melihat dia yang hari ini tampak cantik dan senyumnya bahagia.

Aku hanya bisa memberikan sebuah ucapan yang teramat dalam untuknya, ucapan turut berbahagia untuknya.

" Saya terima nikah dan kawinnya Ekawati Fitriyani binti Ahmad dengan maskawin tersebut dibayar tunai ".

" Para saksi sah? ".

" Sah.......!! "

Ucapku sah, padahal hati ku menangis.

***

" Fito " Ucapnya saat kami akan pergi meninggalkan rumahku.

" Iya kenapa? Dingin? " Tanyaku.

Menggeleng " Kalo aku balik sama Adi, apa kamu.... ".

Senyum " Yang terbaik untukmu, jika bukan aku untukmu maka akan ada yang lebih baik dari aku untukmu ".

" Aku jahat ya? ".

Menggeleng, ku usap wajahnya " Tidak apa, kamu yang ngejalanin itu semua. Jadi aku harap kamu bisa bahagia ".

" Fito ".

" Apa? ".

Dia memelukku tiba-tiba " Terimakasih, terimakasih, terimakasih ".

Dia menangis sesegukan dalam pelukanku. Mungkin ini yang terbaik, untuk kita berdua.

" Terimakasih, terimakasih banyak Eka ".

Menggeleng " Harusnya aku yang bilang kaya gitu ke kamu ".

" Udah-udah jangan nangis ya " mengusap kepalanya. " Aku seneeengg banget kamu udah pernah mau singgah dan menetap denganku. Walau cuma sebentar ".

Aku melepas pelukannya " Sudah ya, aku antar pulang ".

" Huum " Mengangguk.

***



















TBC maaf rada lama, aku sudah berusaha semampuku.

Terimakasih sekali lagi terimakasih 💗💗

Maaf jika ada typo

Berawal Dari Kata Teman ( TAMAT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang