Kringgg
Bel pulang sekolah membuat Sandra terbangun dari tidur siangnya di UKS. Tadi, setelah keempat kakak kelasnya mengantar sampai UKS, petugas PMR datang untuk melihat kondisi Sandra. Mereka mengatakan jika kaki Sandra terkilir dan sebaiknya dipijat.
Setelahnya petugas PMR mengatakan agar Sandra istirahat dan tentu saja disambut dengan sorakan bahagia oleh gadis itu karena ia tak perlu mengikuti tiga jam pelajaran terakhir. Dan jadilah gadis itu tertidur hingga bel pulang berbunyi.
"Sandra. Nih, gue bawain tas lo." Anggi menyerahkan tas berwarna hitam itu pada pemiliknya.
"Makasih," ucap Sandra.
"Lo baliknya gimana? Kan susah jalan," tanya Ayu yang ikut datang bersama Anggi.
"Ntar aja mikir baliknya. Sekarang lo berdua bantuin gue keluar aja dulu," ucap Sandra yang diberi anggukkan kepala dua orang perempuan di hadapannya.
Mereka berdua membantu Sandra hingga halaman depan sekolah, walaupun sesekali berhenti karena ada yang mengeluh lelah.
"Terus lo balik gimana San?" tanya Anggi.
"Adit!" seru Sandra tiba-tiba.
Adit yang tadinya berjalan menuju parkiran sepeda motor membelokkan langkahnya menghampiri ketiga perempuan tersebut.
"Kenapa?" tanya Adit pada Sandra dengan kedua alis terangkat.
"Anterin gue balik dong, lo liat nih kaki gue." Sandra menunjuk kaki kirinya menggunakan dagu.
"Kenapa, keliatan baik aja." Adit melihat kedua kaki Sandra dengan sesekali memiringkan kepalanya untuk melihat hal yang aneh dengan kedua kaki Sandra.
"Gue tadi jatuh, terus kaki gue kekilir sampe bengkak tuh. Jadi, gue mau lo anterin gue balik," ucap Sandra yang mengulurkan tangannya agar Adit membantunya berdiri.
"Lo tunggu sini aja, biar gue ambil motor dulu." Adit kemudian berlari meninggalkan Sandra yang masih mengulurkan tangan kanannya.
Tak lama Adit kembali muncul dengan mengendarai motornya. Anggi dan Ayu yang masih berada di sana segera membantu Sandra untuk naik ke atas motor Adit.
Sandra membonceng di atas motor Adit dengan posisi miring. "Duluan ya," ucap Sandra pada dua temannya yang masih setia berdiri di sana.
Laki-laki kemudian melajukan motornya meninggalkan kedua perempuan tadi. Saat baru saja keluar dari gerbang sekolah, Sandra yang tak sengaja menoleh ke belakang melihat dua orang laki-laki dengan sepeda mereka menatap Sandra dengan bingung.
Sandra hanya tersenyum pada mereka berdua sambil mengangkat kaki kirinya yang bengkak karena terkilir.
°°°
"Assalamualaikum." Sandra mengucapkan salam setelah dirinya telah berdiri di depan pintu rumahnya.
"Waalaikumsalam," jawab seseorang dari dalam dan kemudian membukakan pintu yang ternyata adalah Lita.
"Loh, kamu kenapa, San?" tanya Lita setelah melihat Sandra yang ternyata berjalan dengan dibantu Adit.
"Jatuh, Ma," jawab Sandra santai.
"Tante." Adit menyapa dan mencium punggung tangan Lita.
"Langsung balik ya, San. Tante, saya pamit." Ucapan Adit dibalas anggukkan kepala dan ucapan terima kasih dari Lita.
"Thanks, Dit," ucap Sandra yang dibalas anggukan kepala laki-laki itu sebelum meninggalkan area rumahnya. Lita kemudian membantu Sandra berjalan memasuki rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
ABIMANYU✔️
Teen FictionSebuah kisah antara gadis tomboy yang jatuh cinta pada seorang laki-laki tetangga kelasnya. Cerewet, tidak bisa diam, galak, menyebalkan, pelit. Itulah beberapa sifat yang melekat pada diri Sandra. Namun ia justru merasakan apa itu cinta pada seora...