•TIGA PULUH DUA•

1.3K 66 0
                                    

[Edisi Revisi 24.06.19]

Hari ini merupakan hari dimana puncak acara perayaan ulang tahun sekolah digelar. Hari ketiga, dimana acara penutupan serta bazar dari setiap kelas di semua tingkatan harus mendirikan minimal tiga stand dagangan. Selain bazar dari setiap kelas, acara hari ini juga dimeriahkan oleh pentas kreativitas dari beberapa siswa dari sekolah lain.

Pihak sekolah memang membuka pendaftaran bagi siswa luar sekolah untuk ikut menunjukkan bakat mereka dalam acara ini.

"Good luck ya buat Farel, semoga penampilannya bagus nanti." ucap Sandra yang langsung disahuti dengan kata amin oleh yang lainnya.

Farel memang akan menunjukkan bakatnya dalam acara hari ini. Menyanyi. Itulah bakatnya yang jarang ia perlihatkan. Setelah Sandra memberitahunya tentang acara ini, Farel dengan semangat langsung mengatakan jika ia ikut mendaftar.

"Gue ke stand kelas dulu ya. Lo semua mau ke mana aja terserah. Tapi nanti kalo elo udah mau tampil pasti gue nonton kok Rel." Sandra berjalan menuju stand dagangan kelasnya yang terletak tak jauh dari panggung.

"Gue ikut lo San." ucap Bayu yang berjalan mengikuti langkah Sandra.

Hanya Bayu yang mengikuti Sandra karena Farel pasti menuju ke belakang panggung. Sementara nasib Alif sedang kurang beruntung kali ini. Karena tadi Doni langsung menarik tangannya untuk berkeliling di lapangan yang kini telah ramai oleh siswa baik dari dalam sekolah maupun luar sekolah. Dan tentu tujuan Doni tersebut adalah untuk mendapatkan incaran baru untuk koleksi mantannya.

"Udah siap semua Li?" tanya Sandra saat dirinya baru saja sampai dan melihat Lia yang tengah duduk.

"Udah, tinggal nunggu yang buat minuman aja." mata Lia menatap ke belakang Sandra. Tempat Bayu berdiri.

"Oh iya Li, ini Adi. Pernah gue kenalin kan?" Lia mengangguk.

"Weh Bayu!" suara seseorang membuat ketiga orang itu menoleh. "Gimana kabar lo bro?"

Itu adalah suara Adit yang baru saja datang dengan membawa sebuah kardus.

"Kalian cuma berdua?" tanya Adit.

"Enggak."

"Doni mana? Alif? Farel?" tanya Adit lagi.

"Doni, biasalah cari inceran baru. Alif tadi diseret sama Doni buat ikut sama dia. Kalo Farel, dia bakal tampil nanti. Jadi ke belakang panggung." ucap Bayu.

"Jadi tukang angkat barang lo Dit sekarang?" ledek Sandra sambil tertawa bersama Bayu.

"Sialan lo San. Kalo di kelas ada orang lain juga bukan gue yang disuruh." keluh Adit.

"Lo temu kangen aja dulu sama Adi. Biar gue sama Lia yang nyelesaiin ini." Sandra mengambil alih kardus dari tangan Adit. Membiarkan dua orang laki-laki itu berbincang.

Matahari semakin naik, para pengunjung pun semakin ramai. Tak sedikit siswa dari sekolah lain yang datang bersama teman-teman mereka. Membuat suasana acara hari ini kian meriah.

"Di, bentar lagi Farel naik. Ke panggung yuk," ajak Sandra. Menghentikan percakapan antara Bayu dan Adit yang masih berlangsung.

"Oke. Gue duluan sob, main-mainlah ke rumah gue atau yang lain. Gak lupa kan lo sama rumah kita?" ucap Bayu.

"Next time deh. Nitip salam aja buat tiga curut lainnya. Bilang dari Adit ganteng." ucap Adit percaya diri. Membuat Sandra dan Bayu berlagak mual karena ucapannya.

"Li, gue duluan ya. Ati-ati lo sama anaknya Jarwo ini, gue mau nonton temen gue dulu." ucapan Sandra hanya dibalas oleh Lia dengan anggukkan kepala.

ABIMANYU✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang