[Edisi Revisi 22.06.19]
Sandra bernapas lega. Bel yang sedari ia tunggu akhirnya berbunyi. Kalian pasti tau kan bel yang ditunggu siswa sekolah selain bel istirahat itu bel apa?
Setelah guru yang mengajar jam terakhir keluar meninggalkan kelas, Sandra langsung ikut berdesakan bersama siswa yang lain di koridor. Saat telah sampai di pintu gerbang, Sandra bingung. Tadi mamanya mengabari jika ia tidak ada di rumah karena berkunjung ke rumah nenek Sandra. Jika ia pulang, maka sudah pasti ia akan di rumah sendirian karena papanya juga belum pulang.
Tiba-tiba ponsel yang berada di saku roknya bergetar. Sebuah pesan dari papanya yang langsung membuat Sandra tersenyum.
"Alif!" tepat saat Sandra mengangkat kepalanya, di depannya melintas seseorang dengan mengendarai motornya.
Alif yang mendengar suara Sandra segera menepikan motornya mendekati Sandra yang masih berdiri di dekat gerbang.
"Kenapa?" tanya Alif setelah berhenti di dekat Sandra.
"Anterin gue dong ke rumah sakit." Sandra nyengir.
"Gak ada orang di rumah?" Sandra mengangguk.
"Gak mau main ke rumah gue aja?" tawar Alif.
"Besok deh, gue lagi pengen cuci mata." Alif mendengus.
"Cuci mata aja pikiran lo." Sandra hanya terkekeh mendengar ucapan Alif. Gadis itu kemudian naik ke jok belakang motor Alif.
Hanya sekitar dua puluh menit mereka berdua telah sampai di rumah sakit tempat praktek papa Sandra.
"Makasih." ucap Sandra yang baru saja turun dari motor Alif.
"Pulang sama Om kan?" tanya Alif.
"Iya kok,"
"Kalo gitu gue tinggal ya," Alif kembali memacu motornya meninggalkan Sandra.
Sandra melangkah memasuki area rumah sakit. Tak sedikit perawat yang menyapanya karena Sandra memang sering datang ke sini saat masih SMP dulu. Apalagi Sandra juga adalah anak dari salah satu dokter senior di sini.
"Sandra." gadis itu menoleh saat seseorang memanggil namanya.
"Kak Hendra!" Sandra berhambur memeluk laki-laki dengan jas putih yang tadi memanggilnya.
"Kamu nyari papa kamu?" Sandra mengangguk.
"Tadi sih kakak lihat masih ada beberapa pasien, kamu mau nunggu di mana?" tanya Hendra.
"Ruangan kakak kosong kan?" tanya Sandra.
"Kamu mau nunggu di ruangan kakak?" Sandra mengangguk dengan semangat.
"Yaudah, kamu ke sana dulu. Kakak mau ke kantin dulu, nanti sekalian Kakak kasih tau papa kamu kalau kamu di ruang Kakak." Hendra mengelus puncak kepala Sandra sebelum berjalan menuju kantin rumah sakit.
"Nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?" gumam Sandra saat melihat beberapa mahasiswa yang sedang dalam masa koas berlalu lalang di sekitarnya. Karena memang inilah salah satu tujuan Sandra ke rumah sakit. Untuk cuci mata dengan melihat para mahasiswa koas karena tak sedikit dari mereka yang memiliki wajah ganteng versi Sandra.
°°°
Sandra melangkah memasuki ruang Hendra. Ini bukan kali pertamanya memasuki ruangan Hendra, karena sebelumnya ia juga sempat beberapa kali memasuki ruangan tersebut.
Ia meletakkan tas sekolahnya di atas meja yang berada di ruangan tersebut dan mendudukkan dirinya pada kursi.
Tangannya bergerak mengambil sebuah figura kecil yang berada di atas meja. Foto seorang anak laki-laki yang berusia sekitar satu tahunan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ABIMANYU✔️
Ficção AdolescenteSebuah kisah antara gadis tomboy yang jatuh cinta pada seorang laki-laki tetangga kelasnya. Cerewet, tidak bisa diam, galak, menyebalkan, pelit. Itulah beberapa sifat yang melekat pada diri Sandra. Namun ia justru merasakan apa itu cinta pada seora...