[Edisi Revisi 24.06.19]
Pagi ini beberapa orang tampak berlarian di koridor. Mereka adalah ketua kelas dari semua kelas sepuluh hingga kelas dua belas yang baru saja keluar dari ruang kepala sekolah. Entah apa yang membuat mereka berlari menuju kelas masing-masing dengan wajah bahagia.
Vano, laki-laki yang menjadi ketua kelas di kelas Sandra baru saja masuk ke kelas dan langsung berdiri di depan papan tulis. Masih dengan nafas yang memburu, ia mengambil penghapus dan selanjutnya ia pukul-pukul di papan tulis. Bermaksud untuk meminta perhatian para penghuni kelas yang sedang sibuk dengan kegiatan masing-masing.
"MINTA PERHATIAN WOY!" seru Sandra dari tempatnya duduk.
"Minta perhatian kenapa San? Kurang perhatian lo?" sahut Adit dari belakang kelas. Karena ia sedang mabar bersama beberapa temannya.
"Diem aja lo. Dengerin tuh Pak Ketu mau ngomong." balas Sandra sengit.
Adit mencebik. Dan kemudian seluruh penghuni kelas tersebut sudah menatap ke arah Vano, menunggu hal yang akan disampaikan oleh laki-laki tersebut.
"Gue tadi di suruh kumpul dan dikasih tau kalau minggu depan sekolah kita mau ngadain acara dalam rangka ulang tahun sekolah." ucap Vano masih dengan nafasnya yang memburu. Lelah karena tadi ia berlari dari ruang kepala sekolah hingga ke kelas.
"Terus kenapa?" tanya Adit dari tempatnya.
"Dengerin dulu Adit! Dasar Adit anaknya Jarwo!" seru Anggi dari tempat duduknya sambil menatap kesal ke arah Adit.
"Jadi, hari senin sampai kamis minggu depan kita gak bakalan ada pelajaran." semua orang langsung bersorak senang mendengar hal itu.
"GUE BELOM KELAR WOY!" Vano yang sudah kesal langsung berteriak hingga membuat semuanya kembali diam.
"Empat hari itu kita memang free, tapi sekolah ngadain banyak acara. Hari pertama ada pembukaan sama acara potong tumpeng. Hari kedua ada pentas kreativitas dari siswa. Dan hari ketiga nanti ada acara penutupan sama bazar."
"Terus hari keempatnya?" tanya Fara dari tempatnya.
"Hari keempat kita gak masuk. Buat istirahat katanya. Oh iya, acara ini dibuka untuk umum. Jadi, buat kalian yang mau ngajakin temen, pacar, adek, kakak, ortu, atau siapa aja boleh." ucap Vano lagi.
"Terus kita hari ini pelajaran apa free juga?" tanya Sandra.
"Hari ini free soalnya guru-guru masih pada rapat soal ini. Tapi entar Bu Sri bakal masuk buat kasih info lebih lanjut." semua siswa lantas kembali pada kegiatan awal mereka masing-masing.
Tak ingin menyia-nyiakan kesempatan, Sandra langsung menarik tangan Anggi dan Putri menuju ke kantin. Dan ternyata keadaan di kantin juga ramai. Mungkin karena semua guru sedang rapat, maka semua kelas pun kosong saat ini.
Sandra datang ke meja yang telah ditempati oleh Anggi dan Putri dengan dua bungkus keripik singkong.
"Acaranya pasti bakal asik nih besok." ucap Sandra yang baru saja membuka keripik singkongnya.
"Iya. Gue bakal ajak temen-temen gue buat ke sini besok, jarang-jarang kan sekolah ngadain acara gede kaya gini." sahut Anggi.
Uhuk!
Sandra tiba-tiba saja tersedak keripik singkongnya. Ia kemudian berlari meninggalkan Anggi dan Putri.
Sandra bergegas membuka lemari pendingin yang ada di salah satu penjual di kantin. Setelah mendapatkan satu botol teh, tanpa menunggu ia langsung membuka dan juga meneguknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ABIMANYU✔️
Teen FictionSebuah kisah antara gadis tomboy yang jatuh cinta pada seorang laki-laki tetangga kelasnya. Cerewet, tidak bisa diam, galak, menyebalkan, pelit. Itulah beberapa sifat yang melekat pada diri Sandra. Namun ia justru merasakan apa itu cinta pada seora...