[Edisi Revisi 06.12.19]
Suara berisik teman-temannya tak membuat Sandra terpengaruh. Kini mereka sedang berada di dalam padatnya suasana kantin pada jam istirahat pertama. Di saat teman-temannya sibuk membicarakan tentang berbagai hal, Sandra justru sibuk dengan pikirannya sendiri.
"San, Sandra." Anggi yang menyenggol lengan Sandra pun tak membuat Sandra menyahut, atau bahkan menoleh. Gadis itu masih sibuk dengan lamunannya.
"Sandra Wijaya yang katanya pacarnya Johnny Orlando!" teriak Anggi tepat di telinga kiri Sandra.
Sandra yang terkejut langsung menatap tajam ke arah Anggi sambil mengusap telinga kirinya. "Harus banget ya lo teriak kaya tadi?" ucapnya kesal.
"Lagian lo gua ajak ngomong dari tadi gak nyaut sama sekali. Lo kenapa sih? Gak biasanya lo diem gini." ucap Anggi yang kembali pada aktivitas sebelumnya. Mengobrol bersama Ayu, Putri, dan Fara.
Sementara itu Sandra malah kembali melamun. Membuat Keempat temannya saling melempar pandangan. Anggi menyenggol lengan Ayu yang duduk di sampingnya dengan mata yang mengarah pada Sandra. Seakan bertanya penyebab Sandra menjadi diam sedari tadi.
"Gue juga gak tau. Dia udah diem kaya gitu sejak pagi tadi." Ayu berkata sambil menatap Sandra yang masih sibuk dengan lamunannya.
"Gak biasanya." ucap Fara yang langsung mendapat anggukkan kepala dari semua temannya.
"San," kini Ayu yang mencoba menyadarkan lamunan Sandra. Dan hanya dalam satu kali panggilan, Sandra langsung menoleh dan menatap satu per satu teman-temannya yang kini juga sedang menatap ke arahnya.
"Ngapain lo pada liatnya gitu banget ke gue?" tanya Sandra saat menyadari tatapan teman-temannya.
"San, lo gak papa?" Putri yang pertama kali membuka suara.
Sandra semakin bingung. "Gue gak papa. Emang gue kenapa?" tanyanya balik.
"Lo tuh dari tadi diem aja, kaya bukan lo yang biasanya. Makanya kita jadi heran." ucap Fara.
"Gue gak papa kok, suer deh." jawab Sandra sambil mengangkat dua jarinya.
"Astagfirullah!" pekik Sandra tiba-tiba. Membuat teman-temannya kembali menoleh padanya.
"Gue lupa belum ngerjain Fisika. Eh sorry, gue duluan ya." tanpa menunggu jawaban dari teman-temannya, Sandra langsung berlari kencang meninggalkan kantin. Dan hal yang ia lakukan itu kembali membuat teman-temannya bingung.
"Gue rasa si San lagi galau deh." celetuk Putri tiba-tiba.
"Kenapa gitu?" tanya Fara.
"Ciri-cirinya kelihatan banget. Suka ngelamun, diem aja, dipanggil gak nyaut, kan itu ciri-ciri orang lagi galau." ucapan Putri membuat semua temannya mengangguk. Seakan mengiyakan ucapannya.
ㄣㄣㄣ
Sandra berjalan lesu menuju kelasnya. Ia hanya berbohong saat mengatakan belum mengerjakan PR fisika karena tugas tersebut telah ia kerjakan dengan bantuan Alif tadi malam. Dan alasan sebenarnya ia meninggalkan kantin adalah karena dirinya sedang ingin menyendiri. Entah apa yang membuatnya menginginkan hal itu.
Dan soal yang dikantin tadi ia memang sedang melamunkan sesuatu, seseorang lebih tepatnya. Ya, siapa lagi jika bukan laki-laki yang kini masih setia berbaring di ranjang rumah sakit.
"Aargghh! Kok gue jadi kepikiran terus sih." ucapnya geram sambil mengepalkan tangan yang kemudian ia tinjukan pada udara bebas.
"Hubungan mereka sebenernya apa?" kini satu tangannya yang terkepal telah mendarat di dinding Lab Komputer yang kebetulan sedang sepi dari lalu lalang para siswa.
KAMU SEDANG MEMBACA
ABIMANYU✔️
Teen FictionSebuah kisah antara gadis tomboy yang jatuh cinta pada seorang laki-laki tetangga kelasnya. Cerewet, tidak bisa diam, galak, menyebalkan, pelit. Itulah beberapa sifat yang melekat pada diri Sandra. Namun ia justru merasakan apa itu cinta pada seora...