•TIGA PULUH•

1.4K 67 2
                                    

[Edisi Revisi 24.06.19]

"Makasih mbak." ucap Bima pada pelayan yang baru saja meletakkan pesanan makanannya. Laki-laki itu kini sedang duduk sendirian di salah satu bangku di dalam sebuah café.

Pulang sekolah ia langsung menuju ke tempat ini karena di rumahnya tidak ada orang. Tadi Ibunya mengabari jika mereka bertiga-orang tua dan adiknya- akan pergi mengunjungi rumah orang tua Lutfi. Maka dari itu ia memilih untuk pergi ke tempat ini karena ia ingin mengisi perutnya.

Tak butuh waktu lama bagi Bima untuk menghabiskan satu porsi makanan yang tadi ia pesan. Dan kini laki-laki itu sudah beralih menatap padatnya jalanan melalui jendela kaca besar yang berada di sampingnya.

Berbagai jenis kendaraan saling berebut jalanan yang sedang padat oleh kendaraan lainnya yang berhenti karena lampu yang menyala merah.

Mata Bima menangkap dua orang, laki-laki dan perempuan yang sedang duduk di atas sebuah motor di antara padatnya jalanan tersebut. Dan entah mengapa, pemandangan itu membuatnya teringat pada kejadian saat masih di sekolah tadi. Kejadian yang entah kenapa membuat dadanya berdesir sakit.

"Intinya dia itu naksir sama elo Bim." ucap Aldi kemudian berjalan mendahului Bima dan Dimas.

Kedua laki-laki itu lantas mengikuti langkah Aldi yang ternyata telah sampai di parkiran. Bahkan Aldi telah siap di atas motor, tak lupa dengan helm di kepalanya.

"Gue duluan ye. Elo berdua kalo mau pacaran dulu silakan." ucap Aldi sebelum memacu motornya meninggalkan Bima dan Dimas.

"Gue masih normal nyet!" teriak Dimas.

"Gue duluan Bim. Emak nyuruh nganterin belanja bulanan." ucap Dimas saat sedang memakai helmnya.

Bima mengangguk, "salam buat tante."

"Oke, ntar gue sampein." Dimas segera mengegas motornya meninggalkan Bima sendirian.

Tak lama Bima juga ikut menaiki motornya. Dan saat memasangkan helm, matanya tak sengaja menangkap Sandra yang berjalan menghampiri seorang laki-laki dengan mobilnya di seberang jalan.

Mata Bima terus mengikuti pergerakan gadis itu hingga ia pun melihat jika laki-laki itu mengusap bahkan mengecup puncak kepala Sandra.

Drrttt

Bima tersentak saat ia merasakan getar yang berasal dari ponsel yang berada di saku celananya. Membuatnya tersadar dari lamunan tentang gadis yang tadi ia lihat.

Tidak ada nama yang ia berikan pada pengirim pesan tersebut. Namun ia tau betul, siapa pemilik nomor itu.

Dengan segera tangan laki-laki itu menyentuh chat paling atas pada aplikasi WhatsApp miliknya.

+62872XXXXXXXX

Nomor tersebut ternyata mengirimkan tiga buah foto yang memperlihatkan dua orang, seorang laki-laki dan perempuan.

"Ngapain dia ngirim gue foto?" ucap Bima pelan.

Jempolnya menggeser layar dari foto pertama digester pada foto kedua kemudian foto ketiga, kembali lagi ke foto pertama dan begitu seterusnya. Hingga pada menit ketiga ia baru menyadari sosok perempuan pada ketiga foto tersebut.

Sosok perempuan pada foto tersebut adalah Sandra. Ya, Sandra lah perempuan yang berada pada ketiga foto tersebut.

Ponsel Bima kembali bergetar.

+62872XXXXXXXX
Gue cuma bisa dapet itu. Sorry kalo lo gak puas.

Oke. Thanks ya Sis.

ABIMANYU✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang