•TIGA PULUH TIGA•

1.3K 68 2
                                    

[Edisi Revisi 24.06.19]

Enam laki-laki dan satu remaja perempuan itu mendorong sebuah brankar yang di atasnya ada seseorang yang telah tak sadarkan diri. Melewati lorong rumah sakit yang tidak terlalu ramai untuk menuju ke IGD.

"Papa!" seru Sandra saat dirinya melihat Wijaya yang baru saja keluar dari ruangannya.

"Sandra, kenapa?" tanya Wijaya yang melihat anaknya telah menitikan air mata.

"Pa bantuin temen San Pa." ucap Sandra.

Wijaya melihat laki-laki yang telah terbaring tak sadarkan diri tersebut kemudian menggiring para remaja itu menuju IGD.

"Kalian tunggu di sini aja." Wijaya menghentikan langkah Sandra dan keenam laki-laki lainnya di pintu masuk IGD.

Di luar ruangan Sandra menangis. Entah apa yang membuat gadis tomboy itu menitikan air matanya. Melihat itu, Doni langsung mendekat dan memeluk Sandra. Ia berpikir jika laki-laki tadi mungkin bukan hanya sekedar teman bagi Sandra, atau apalah hal yang terkait lainnya. Kenapa, karena Sandra jarang sekali menangis seperti ini hanya karena seorang laki-laki.

"Udah San, dia udah ditangani sama Papa lo. Lo tenang ya." Doni mengusap punggung Sandra yang bergetar pelan.

"Lo tenang dulu San. Abis itu lo baru cerita ke kita dia siapa." Farel, Bayu, dan Alif mendekat dan ikut memeluk tubuh Sandra. Membuat Aldi dan Dimas bingung.

Tak lama Sandra melepaskan dirinya. Membuat keenam laki-laki di sana langsung menatapnya.

"Dia cowok yang gue bilang waktu itu." ucapnya pelan.

Doni dan Alif kompak membulatkan mata mereka sementara empat laki-laki lainnya masih bingung dengan maksud ucapan Sandra.

"Dia?" tanya Alif.

Sandra mengangguk.

"Aldi, Dimas!" mereka semua kompak menoleh ke arah kanan di mana seorang wanita datang sambil berlari.

"Bima di mana?" tanya Ana.

"Masih di dalem Tan." jawab Aldi.

"Ya Allah. Kenapa bisa kaya gini?" tanyanya.

Belum sempat seorang pun menjawab, Wijaya telah keluar dari ruangan dan langsung meminta Ana untuk mengikutinya ke ruangannya.

"Cowok yang lo bilang apa San?" tanya Farel setelah Wijaya berlalu bersama Ana di belakangnya.

"Cowok yang ditaksir sama Sandra." jawab Doni.

"Gue mau tanya boleh?" tanya Sandra pada Dimas dan Aldi. Tak menghiraukan raut wajah terkejut Farel dan Bayu.

"Bima sakit apa?" itulah pertanyaan yang keluar dari mulut Sandra.

Dimas memandang Aldi, begitupun sebaliknya. Mereka bingung. Kenapa Sandra bertanya demikian.

"Gue gak tau San. Bahkan Bima gak pernah cerita kalau dia ada sakit. Emang kenapa?" ucap Dimas.

"Gue sempet beberapa kali liat dia megang perut sampingnya kaya nahan sakit gitu. Terus gue juga pernah liat dia minum obat, gak cuma satu, tapi langsung beberapa obat yang dia minum." kembali, Dimas dan Aldi memasang raut bingung mereka.

"Kita bener-bener gak tau San. Bahkan kita gak pernah liat dia yang lagi megang perut gitu, apalagi liat dia minum banyak obat kaya yang lo bilang barusan." jawab Aldi.

"Terus dia kenapa? Gue juga sempet ketemu sama dia di sini. Dia kayaknya abis periksa, soalnya gue liat dia bawa obat gitu. Dia sakit apa?" Sandra kembali meneteskan air matanya dan kembali memeluk Doni.

ABIMANYU✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang