01 : sebaik itu

4.2K 342 52
                                    

choi soobin namanya.

nggak tahu sejak kapan aku mulai menyukai cowok itu. yang pasti bukan sejak aku ngelihat kak soobin latihan jadi pemimpin upacara di lapangan hari jumat kemarin—udah lebih lama dari itu. yang pasti juga, bukan sejak kak soobin gantiin guru pembimbing klub belajar biologi yang aku ikutin minggu lalu. masih jauh-jauh hari sebelumnya.

"bin, tangkep, nih!"

sebuah bola sepak melambung di udara setelah seseorang menendangnya. dengan sigap, kak soobin nangkap bola itu—dengan kaki tentu aja—digiring sebentar, lalu saat dirasa waktunya udah tepat dia menendangnya lurus. bola itu berhasil masuk gawang. dan dengan ini, berakhirlah pertandingan sepak bola dengan tim kak soobin sebagai pemenang. seketika itu juga, penonton bersorak meriah.

para pemain kelihatan buru-buru ke tepi lapangan. mereka kumpul sebentar, mungkin bicarain soal kerja keras dan kemenangan mereka—hal yang lumrah. lalu pelan-pelan, semua orang keluar dari lapangan indoor.

aku cuma diem di tempatku, yaitu di bangku penonton paling depan. aku tetep di sana sampe keadaan lapangan udah lumayan sepi, karena aku tau kak soobin selalu pergi yang paling akhir setelah pertandingan.

niatnya, hari ini aku akan nyapa dia.

tapi, sewaktu lapangan indoor udah benar-benar sepi—tinggal aku, kak soobin, sama beberapa siswa aja—dan saat aku ingin beraniin diri ngehampiri, seorang cewek tiba-tiba datang dahuluin aku. cewek itu ngehampiri kak soobin yang berniat keluar lapangan setelah beresin barang-barangnya. kayaknya dia adalah siswi kelas sebelas, sama sepertiku. bukan maksud nguping, tapi aku emang bisa denger pembicaraan mereka dari arahku berdiri.

"k-kak soobin, ini buat kakak," kata si cewek malu-malu sambil ngasih handuk kecil dan air mineral ke kak soobin. seketika, ada sedikit rasa iri dan malu karena aku yang harus bener-bener mikir keras di waktu yang lama untuk sekadar nyapa aja.

"makasih, ya." kak soobin nerima sambil senyum. meskipun dia tadi udah bawa kedua barang itu sendiri di tasnya, tapi dengan sopannya ia tetap nerima pemberian si cewek, bahkan nggak peduli dia mengenalnya atau enggak. kak soobin ngehargai pemberiannya.

jadi ... bertambah satu alasan lagi kenapa aku menyukai seorang choi soobin. []

❝kak soobin, tolong dong, jangan terlalu baik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

kak soobin, tolong dong, jangan terlalu baik. kan aku jadi makin suka.

.

.

[direvisi—30 april 2020]

Limerence ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang