setelah beomgyu ganti baju jadi seragam sekolah terus pake jaket, kita berempat langsung berangkat nggak tau ke mana. aku dibonceng beomgyu di motornya, sedangkan seya dibonceng kak yeonjun di motor pacarnya itu.
"beomgyu, lo ngapain nerima ajakan seya, sih?!" sungutku.
"nggak papa, lah. sekali-kali. lo juga kelihatannya lagi banyak pikiran, siapa tau bisa refreshing dikit," beomgyu ngejawab dengan suara yang agak keredam helmnya.
"satu-satunya kegiatan refreshing yang paling enak ya tidur di rumah."
"santai aja, sih, rin. khawatirin apa emang?"
aku sengaja nggak ngejawab. akhirnya kita berdua saling diem sampai kak yeonjun kelihatan belokin motornya dan masuk ke area ice cafe depan kompleks aku tinggal.
kak yeonjun sama beomgyu parkirin motornya masing-masing, dan aku langsung lepas helm setelah turun.
"gue kira kita mau ke mana, ternyata ke sini," gumamku ke seya.
"lo nggak mau?"
"yaudah gue pulang."
"eh eh, jangan dong! nggak ada yang nyuruh lo pulang, kenapa sih."
aku pura-pura nggak denger kalimat seya barusan. nggak lama, kami berempat pun masuk ke ice cafe. kami milih tempat duduk paling pojok biar lebih nyaman nanti ngobrolnya.
"gue sama beomgyu aja yang pesen, kalian tunggu di sini," kata seya, lalu narik tangan beomgyu buat pergi.
nggak tahu kenapa kayaknya seya jadi aneh, tapi aku coba gunain kesempatan ini buat tanya sesuatu ke kak yeonjun. aku pengen mastiin sekali lagi.
"ehm, kak yeonjun?" aku manggil pelan. gimanapun kita berdua belum terlalu kenal, jadi aku agak takut-takut mau ngobrol. ditambah wajah kak yeonjun yang kelihatan judes banget kalau lagi diem gitu.
"iya?" kak yeonjun yang awalnya main hape sekarang nengok ke arahku.
"kak yeonjun tau sesuatu tentang kak soobin, nggak?" aku bener-bener beraniin diri buat nanya ini ke kak yeonjun. lagipula dia pasti udah tahu dari seya kalo aku suka sama kak soobin. "maksudnya sesuatu kayak hal yang agak privasi. pacar mungkin?"
kak yeonjun diem bentar, yang untungnya kelihatan sama sekali nggak keberatan sama pertanyaanku. "setau gue sih si soobin nggak punya pacar. malah terakhir kali dia bilang sambil mewek kalo mamanya pengen soobin ngenalin cewek ke orang tuanya biar kayak kakaknya."
kak yeonjun ketawa. aku pun ikut ketawa denger ceritanya. "beneran itu?" tanyaku kebawa suasana.
"iya. kalo sekarang sih nggak tau lagi, kayaknya soobin mulai agak deketin yeji. tapi dia nggak pernah bilang apa-apa tuh ke gue."
"gitu, ya ...." aku langsung kehilangan semangat denger omongan terakhir kak yeonjun. kayaknya emang bener mereka pacaran.
"udah, lo tenang aja. meskipun mereka deket, tapi gue rasa mereka nggak saling suka, kok. soobin tuh udah nganggep yeji kayak kakaknya sendiri, tau." kak yeonjun coba nenangin.
nggak lama setelah itu, seya sama beomgyu balik bawa empat gelas es krim. seya kelihatan senyum-senyum nggak jelas, tapi aku nggak mau repot buat nanya kenapa.
"by the way kita kayak lagi double-date, ya, hehe." seya naruh dua gelas es krim yang dibawanya di meja.
aku milih diem lagi. lebih tepatnya masih kepikiran omongan kak yeonjun. tapi kalo mereka emang nggak pacaran kenapa kak yeji ngaku di perpus? nggak mungkinlah kak yeji bohong ke kak heejin, sahabatnya sendiri.
ah, makin lama dipikir rasanya makin sakit aja. bener kata beomgyu, harusnya aku 'refreshing' sama nenangin pikiran dulu. mikir hal kayak gini cuma bakal ganggu pelajaran.
dari yang awalnya nggak tertarik sama obrolan mereka bertiga, akhirnya aku ikut buka suara. kita berempat bahas apa aja, terutama seya yang nggak berhenti cerita tentang hari minggunya di rumah pamannya kemarin. terus cerita jadi melebar ke kejadian waktu kak yeonjun salah orang, ngebonceng cewek lain waktu niat jemput seya di tempat latihan dance.
"masa si yeonjun ini bonceng orang lain, padahal gue masih nunggu berdiri jauh di belakang mereka kayak orang bodoh," kata seya dengan wajah kesel.
"heh, panggil gue 'kak'," kak yeonjun nyahut. "lagian lo bilang pake baju warna biru. tau nggak di sana hampir semua orang pake warna biru?"
"ya tapi masa lo nggak ngenalin pacar sendiri, sih."
aku sama beomgyu bingung waktu kak yeonjun sama seya berakhir berantem. mereka kelihatan kayak kucing sama anjing aja, sama-sama keras kepala.
"ah, udahlah. gue males debat mulu!" selesai ngomong panjang lebar, seya minum minumannya yang emang udah dia pesen sebelumnya. maklum sih kalo haus.
selama beberapa menit, kita berempat nggak saling bicara. seya kayaknya udah kesel banget sama kak yeonjun gara-gara hal tadi, sedangkan kak yeonjun malah main hape dan nggak peduli. aku terlalu takut buat mulai topik setelah adegan itu. mungkin beomgyu juga sama.
duh, kalo gini caranya bukan double-date namanya. aku meringis dalem hati. []
KAMU SEDANG MEMBACA
Limerence ✔
Fanfiction[ft. Choi Soobin] ❝Kak, gimana sih caranya buat berhenti suka sama kamu?❞ ⚠️⚠️⚠️ -lowercase -nonbaku -short ff Published : -+ July 2019