07 : kelas pertama

1.3K 223 13
                                    

besoknya setelah bel pulang, aku cepet-cepet beresin buku sama alat tulis. seya yang ada di sampingku langsung ngomong dengan nada yang nggak enak didengerin, "cie ... nggak sabar pengen ketemu kak crush, ya?"

aku cuma mutar bola mata. bukannya apa-apa, aku masih kesel aja sama perbuatan dia waktu daftar kemarin. bisa-bisanya dia ngomong kayak gitu di depan kak soobin sama temen-temennya.

"masih ngambek? iyadeh, maaf."

"bodo."

"lah, ngambek beneran, ya?"

DIKIRA BERCANDA APA, YA?!

"jangan ngambek, dong, rin. gue 'kan nggak sengaja." seya cengengesan, tipe-tipe nggak serius kalau mau minta dimaafin.

"iyain." alhasil, aku bales sekenanya.

seya ngehela. terus dia bilang, "yaudah, besok gue traktir di kantin deh, biar lo nggak marah lagi. gimana?"

gini nih enaknya punya temen anak holkay, hehe.

"oke." aku langsung ngangguk setuju, dan seya senyum—nggak tau senyum apa, tapi aneh.

setelah itu, nggak butuh waktu lama aku cepet-cepet keluar kelas dan menuju laboratorium ipa, ninggalin seya yang masih belum selesai beresin bukunya. sampe di sana, udah ada beberapa anak. aku celingukan cari bangku yang sekiranya nyaman. tapi kemudian seorang cewek lambaiin tangannya ke aku dan teriak kecil, "sini aja!"

aku ngangguk, ngerasa nggak enak kalau harus nolak. akhirnya aku duduk di sampingnya, tepatnya di bangku nomor dua dari belakang dan nomor tiga dari kanan.

"nama lo siapa?" tanyanya.

sambil ngerasa canggung karena kita kayaknya baru pertama ketemu, aku cuma jawab singkat, "uhm, arin."

dia senyum, terus ngangkat sebelah tangannya. "kenalin, gue hyeju, anak kelas ipa satu. lo anak kelas ipa dua bukan?"

aku ngangguk lagi dan jabat tangannya. padahal kelas kita tetanggaan, kenapa kayaknya nggak pernah ketemu, ya?

ketika hyeju akan bicara lagi, kak soobin dan kawan-kawan datang. seketika itu suasana yang tadinya cukup hening berubah jadi tambah hening.

mereka berempat berdiri di depan, terus merhatiin seantero kelas—mungkin ngecek ada berapa anak yang udah dateng.

"oke, kayaknya masih ada yang belum dateng," kata kak heejin. "kita absen dulu aja, ya. biar nanti yang lain nyusul."

"wah, mereka emang niat banget ya, sampe ngadain absen segala." hyeju bisik-bisik di sebelahku.

sementara kak yeji ngabsen dan kak heejin duduk di bangku depan sambil nulis sesuatu, kak soobin dan kak hyunjin malah pindah dan duduk sebelahan di pojok. aku diem-diem merhatiin mereka berdua, tapi yang mereka lakuin cuma duduk sambil sesekali ngobrol.

"bae arin."

"rin."

"bae arin."

"EH IYA?!" aku kaget, spontan berdiri gitu aja. semua pada ngelihatin aku, beberapa bahkan ada yang nahan tawa termasuk kak soobin dan kak hyunjin. sialan. pelan-pelan, aku duduk lagi.

kak yeji dehem sekali, terus kembali ngabsen.

"lo kenapa, sih?" tanya hyeju.

aku geleng pelan, terus nunduk nyembunyiin kepalaku di lipatan lengan. []

❝nggak ada note buat hari ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

nggak ada note buat hari ini. intinya aku malu.

.

.

[direvisi—6 mei 2020]

Limerence ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang