[6] Irregular

34.5K 2.7K 131
                                    

⚠️this is so cringe and full of cheese


      Kamu menghempaskan novel yang belakangan ini menyita habis waktu luangmu. Novel tersebut sudah kamu baca hingga halaman terakhir. Namun seolah-olah kamu terbawa dengan ending dari novel itu dan membuat mood-mu turun drastis.

Dengan akhir cerita menyedihkan, novel itu mampu membuat pikiranmu semakin kalut. Entahlah, kamu merasa bahwa sekarang ini dirimu bukanlah dirimu yang sebenarnya.

Suasana hatimu naik turun dengan sangat cepat, bahkan tak menentu. Kamu bahkan sering menitikkan air mata akibat melihat sesuatu yang membuat rasa iba mu menyeruak.

Seperti saat ini, Jaehyun pulang dari kantor dan langsung masuk kekamar kalian. Tanpa mengganti kemeja kerjanya ia datang dan memelukmu.

Kamu membalas perlakuan Jaehyun. Namun hal ini tak berlangsung lama. Kamu menangkap meongan kucing putih kecil diambang pintu kamarmu.

Kucing itu terlihat buruk dan terkesan menyeramkan. Kamu melepaskan pelukan Jaehyun dan beranjak mendekati kucing tersebut.

Namun belum sampai kamu menyentuhnya, kucing itu terlebih dahulu melarikan diri menuruni anak tangga.

Kamu menghembuskan nafas berat. Selalu seperti ini.

Jaehyun menghampirimu dan ikut menatap arah pandangmu yang belum juga terlepas dari tangga.

"feeling so bad?" tanya Jaehyun lembut

Kamu mengangguk pelan dan perlahan air mata mu menumpuk dipelupuk mata.

Jaehyun kembali merengkuhmu kedalam dekapannya. Kamu tak mengerti mengapa akhir-akhir ini kamu tidak bisa mengontrol emosimu.

Sementara Jaehyun, kamu yakin 100% ia lebih khawatir kepadamu dengan keadaan seperti ini. Hamil muda membuatmu semakin mudah menunjukkan berbagai perasaan yang membuatmu cepat terbawa suasana.

"Ini wajar Pak, Bu. Perubahan emosi dan mood memang sangat sering terjadi pada ibu hamil. Terlebih lagi ini hamil muda dan pertama kalinya. Hanya turuti saja apa yang istri anda inginkan dan jangan memperkeruh perasaannya"

Begitulah ucapan Dokter ketika kalian melakukan check up kemarin. Selepas kejadian itu, Jaehyun menjadi semakin khawatir dan menjagamu dengan sangat ketat.

###

"Miyeon! Jangan lari-lari, nanti kamu jatuh" teriakmu pada gadis kecil yang sedang asik mengelilingi ruang tamu

Jaehyun tiba-tiba duduk disebelahmu dan merangkulkan lengannya pada bahumu. Sesekali ia memiringkan kepalanya dan menghirup rambutmu.

"Lucu ya kalo nanti dia lahir dan main kayak Miyeon gitu" gumam Jaehyun, tangannya terulur mengusap perutmu yang belum terlalu membesar

"hihi iya, aku gasabar banget" jawabmu dan memegang telapak tangan Jaehyun diperutmu.

"Tante, aku mau minum susu dong. Biar cepet tinggi" Miyeon menghampirimu dan berdiri didepan kakimu, sedangkan kamu duduk diatas sofa.

"Miyeon kan udah tinggi, sayang" kata Jaehyun dan mengusak rambut berponi milik gadis kecil itu.

Kamu tersenyum kemudian mengecup pipi Miyeon sebelum menuju dapur untuk menuruti permintaan keponakanmu.

Saat menuangkan air hangat pada botol minum Miyeon, kamu terlonjak kaget ketika sepasang lengan kekar memelukmu dari belakang.

"Miyeon ngerepotin ya?" tanya Jaehyun dan mengecup lehermu.

"Enggak kok Jae, aku malah seneng dia disini. Itung-itung belajar jadi ibu, hehe" balasmu diakhiri kekehan.

Jaehyun meresponnya dengan semakin gencar mengecupi pipimu, bahkan kecupannya telah berpindah diarea dagumu.

"Kamu ngapa sih? Jadi lama nih aku bikinnya" katamu dan tertawa geli

Jaehyun menghentikan aktivitasnya dan beralih meletakkan dagunya diatas kepalamu.

"Kak Chaeyeon sama Kak Mingyu kesininya jam berapa?" tanyamu dan berjalan menghampiri Miyeon yang asyik menyaksikan serial kartun.

Jaehyun mengikutimu dengan posisi yang sama—dagunya dikepalamu—

"Katanya nanti sore udah selesai, mungkin sekitar jam 7 baru kesini"

Kamu mengangguk dan mengambil tempat kosong disebelah Miyeon, diikuti oleh Jaehyun juga tentunya.

"Sayang, nih susunya" katamu

Miyeon menerimanya dan membaringkan tubuh mungilnya itu diatas sofa.

Kamu menyandarkan diri kepada Jaehyun dan menikmati saat-saat seperti ini.

Jaehyun senantiasa mengelus rambut mu dan membuat dirimu merasa aman. Kamu mendongakkan kepalamu dan memandang Jaehyun dari bawah.

"kumis kamu keliatan, hehe" katamu dan menyentuh bagian bawah hidungnya.

Jaehyun tertawa dan menghujanimu dengan kecupan-kecupan diwajah.

"rambut kamu udah agak panjang, besok ke tukang pangkas ya?" katamu lagi

"iya iya bunda" jawab Jaehyun dan perlahan mulai menyatukan bibir kalian.

Ciuman Jaehyun beralih kepada leher jenjangmu. Sekarang ia mengangkat kedua pahamu dengan tangannya dan membawamu dipangkuannya.

Kalian kembali melanjutkan kecupan yang lebih bergairah. Kamu meremas rambut belakang Jaehyun ketika Jaehyun mulai melancarkan aksinya.

Kamu mencekal tangan Jaehyun yang hendak meloloskan pakaianmu, kamu melirik kearah Miyeon yang ternyata sudah terlelap.

Kamu merasa lega karena gadis kecil itu tidak menyaksikan adegan dewasa disebelahnya. Kamu kembali memandang Jaehyun dibawahmu. Jaehyun dengan mata sayunya yang menatapmu lapar.

"Jangan gitu dulu ya" katamu dan mendapatkan pandangan kecewa dari Jaehyun.

Bagaimanapun ia seorang laki-laki normal yang akan dengan cepat turn on hanya dengan sebuah ciuman seperti tadi.

"gak sampe masuk deh yang, janji. Just make out" pinta Jaehyun

Kamu tertawa dan mengangguk. Sementara Jaehyun mengambil alih permainan.

Bahkan dengan kedatangan keponakan kalian disini, itu tak berpengaruh sama sekali terhadap nafsu Jaehyun yang tak terbendung.

####

"hon, aku udah ganteng belum?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"hon, aku udah ganteng belum?"

[✓] Marriage Life : with JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang