[38] Dominant

22.7K 1.6K 118
                                    

17+, you've been warned

Kamu memiringkan kepalamu pada kaca jendela mobil yang sedikit berembun. Memandangi jalan kota yang sedikit senggang disore hari ini. Senyummu mengembang karena sebuah alasan. Tiba-tiba sebuah tangan kecil menyentuh telapak tanganmu. Kamu menoleh dan mendapati Woojae yang sedang menunjukkan hasil gambarannya pada secarik kertas.

"Bun-dA! Keyen gak?" tanyanya sambil mengangkat tinggi-tinggi kertas itu.

Kamu tertawa dan langsung membuat tubuh Woojae kepangkuanmu. Kemudian kamu melihat hasil orat-oret nya. Kamu menganga. Anak usia dua tahun bisa membuat seperti ini? Itu termasuk luar biasa, walaupun hanya tiga lingkaran lonjong yang diberi kaki dan tangan juga kepala.

"Ini bunda Jae, ini wuJae, ini ayah Jae!" ocehnya sambil menunjuk tiga orang dikertasnya dengan urut dari sebelah kiri.

Kamu tersenyum dan membalikkan tubuh Woojae, lalu mengecupi wajahnya. "Anak bunda pinter banget sih, belajar dari siapa hm?" tanyamu.

Woojae memasang wajah lucunya sambil berlagak seperti sedang berpikir. Lalu kemudian ia menepuk jidatnya dan cepat cepat menyoret sesuatu diatas kertasnya itu. "Wujae lupa! Kata bunda, wujae bakal punya adik. Jadi...ini adik nya!" ucap Woojae dan memperlihatkan lagi kertasnya. Kini ada empat orang digambar itu.

Kamu tertawa kencang. "Kok adiknya besar banget sih? Karena adik lebih kecil dari Woojae, seharusnya kayak gini..." kamu mulai menuntun tangan kecil Woojae menggoreskan crayon nya.

"Nah...kayak gini." ucapmu setelah selesai dengan gambar milik Woojae. Woojae menatap kagum kertasnya dan mengecupi hasil gambarannya itu.

Kamu mengusap rambut Woojae dan mengecup pipinya. Lalu taksi yang kamu dan Woojae naiki pun berhenti. Kamu membereskan barang-barang Woojae yang berserakan dan memasukkannya kedalam tas kecil Woojae. "Kertasnya bunda simpan dulu ya sayang, nanti tunjukin ke ayah." katamu dan menggendong tubuh Woojae keluar mobil.

"Bunda! Wujae au jalan sendili!" rengek Woojae dan berusaha turun dari gendonganmu. Kamu menurutinya, namun kamu langsung menggandeng tangan Woojae agar anak itu tidak berlari-larian ditempat umum nan ramai seperti ini.

Ketika kamu tiba disana, ternyata pesawat yang Jaehyun naiki sudah mendarat. Kamu mengedarkan pandanganmu kesegala arah dan berhenti pada seorang lelaki bersurai hitam legam yang sedang tersenyum manis padamu. Tangannya melambai kearahmu dan Woojae.

 Tangannya melambai kearahmu dan Woojae

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[✓] Marriage Life : with JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang