[29] Unbelievable Moment

18.2K 1.6K 44
                                    

⚠️this is so cringe and full of cheese




Kondisi tubuhmu telah membaik. Jaehyun dengan sangat ringan hati menyelesaikan pekerjaan rumah ketika ia pulang bekerja. Kesehatanmu benar-benar jatuh karena terlalu memaksakan diri dan berujung keletihan. Kepalamu terutama, ketika kamu menegakkan tubuhmu, itu terasa berdenyut dan berputar.

Sebenarnya kamu merasa bersalah pada Jaehyun. Biar bagaimanapun juga, ia sudah letih mencari nafkah dan harus mengerjakan pekerjaan rumah pula selama dua hari belakangan. Beruntung ibu Jaehyun datang membantu Jaehyun. Entah itu mengurus Woojae, atau menyapu rumah disaat Jaehyun belum pulang bekerja. Kamu benar-benar merasa bersalah kepada ibu dan anak itu.

Hari ini kamu berniat untuk mengambil alih tugasmu kembali. Kamu bangun sekitar pukul lima dini hari dan mendudukkan diri diatas kasur guna mengumpulkan kesadaranmu. Kamu menatap wajah polos Jaehyun yang tertidur pulas menyamping kearahmu. Kedua sudut bibirmu tertarik keatas menyaksikan hal itu. Jaehyun adalah yang terbaik.

Kamu menyingkirkan anak rambut Jaehyun yang menghalangi matanya. Memandang lama paras tampannya sebelum bangkit dari kasur king size kalian. Kamu menyanggul tinggi rambut hitam panjangmu dan berjalan pelan menuju kamar mandi. Setelah selesai mencuci muka dan gosok gigi, kamu berniat untuk memeriksa Woojae sebentar.

Ternyata Woojae telah bangun dan sibuk menatap sekeliling. Kamu mengangkat tubuhnya dari ranjang bayi dan menyusui Woojae. Woojae nampak begitu kehausan. Mungkin hal itu adalah alasan mengapa Woojae terbangun dipagi hari seperti ini. Kamu mengelusi pipi buntal Woojae disaat bayi itu sibuk menyusu.

Setelah Woojae merasa kenyang, ia melepaskan tautan bibir mungilnya darimu. Kamu memangku Woojae sebentar. Masih terlalu dingin jika memandikannya pada saat ini.

Kamu meletakkan Woojae kembali keatas ranjangnya dan mulai membersihkan rumah, menyelesaikan pekerjaan yang terbengkalai selama kamu jatuh sakit.


"Sayang." sebuah suara membuatmu menolehkan kepalamu sekilas dari Woojae dan menatap Jaehyun dengan muka bantalnya.

"Gak mandi?" tanyamu dan mulai fokus mengancingkan baju Woojae didepan televisi.

Jaehyun menguap dan berjalan mendekat kesofa tempatmu duduk mendandani Woojae. "Hari ini kalian ikut, ya." kata Jaehyun dan mendudukkan dirinya dilantai menghadap Woojae yang terbaring diatas sofa.

Kamu mengernyitkan dahi bingung. "Kemana?" tanyamu penasaran. Woojae telah siap dan kamu menciumi pipinya karena gemas.

Jaehyun memegang telapak tanganmu yang menggenggam tangan kecil Woojae. "Acara majalah bulanan, sekalian pamer ke orang." balas Jaehyun dan mengecup permukaan tanganmu.

"Pamer apa?" tanyamu. Jaehyun yang geram memilih untuk mendekatkan wajahnya dan menggigit bibirmu.

Kamu memekik tertahan dan menjauhkan paksa wajah Jaehyun darimu. Kamu menatapnya kesal sambil mengusap bibir bawahmu yang berdenyut. Sedangkan Jaehyun tertawa hingga lesung pipinya terlihat. Kamu mendecak kesal melihat hal itu.

"Gemesin bibirnya pas banyak tanya." kata Jaehyun. Kamu melotot dan memukul kepalanya pelan. Kamu kembali menekuk wajahmu dan menyibukkan dirimu pada Woojae, berusaha mengabaikan keberadaan Jaehyun.

"Gini lho, kamu sama Woojae ikut pemotretan buat majalah kantor, sama aku juga. Sekali-kali pamer kebahagiaan gapapa dong?" jelas Jaehyun. Ia menyelipkan jari besarnya digenggaman Woojae. Woojae memegang erat telunjuk Jaehyun sambil menggerak-gerakkan tubuhnya kekanan dan kekiri.

Kamu menatap Jaehyun lama dan kalian saling menukar pandangan seiringan dengan Woojae yang tidak berhenti menggerak-gerakkan tubuhnya. "Jam?" tanyamu lagi.

Sebelah tangan Jaehyun mencubit pipimu. "Pagi ini juga. Sana mandi duluan, biar aku yang jaga Woojae." perintah Jaehyun. Jaehyun mengangkat tubuh kecil Woojae dan membawanya kepangkuan Jaehyun.

"Oke." kamu mengecup pipi Jaehyun sebelum melangkah masuk kedalam kamar.

"Nah ini model yang ditunggu tunggu, langsung kesana aja, Pak Jaehyun dan istri." intrupsi seorang panitia penyelenggara majalah sambil membungkukkan tubuhnya sopan begitu kamu dan Jaehyun tiba.

Majalah yang akan kalian modeli adalah sebuah majalah yang bertema keluarga bahagia. Mark yang mengusulkan Jaehyun untuk mengisinya. Jaehyun setuju dan ia pikir kamu akan senang akan hal itu. Jaehyun juga mau keharmonisan keluarganya diketahui banyak orang.

Jaehyun mengangguk tersenyum dan mengajakmu menuju tempat yang dimaksud. Kalian berjalan berdampingan dengan Woojae digendonganmu.

Dua orang stylish menyambutmu dan Jaehyun. "Ganti baju dan make up sebentar ya." katanya. Kamu menurut dan dua orang itu membagi tugas melakukannya.



"Iya, seperti itu. Tahan... "

"Tiga... Dua... Satu... "

 "

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"Woojae lucu banget." gumam Jaehyun sambil tersenyum saat melihat ulang hasil pemotretan tadi pagi. Lengannya menarikmu lebih dekat dan memeluk pinggangmu posesif.

Kamu melingkarkan kedua tanganmu ditubuh Jaehyun dan mengecup pipinya. "Nanti kalau Woojae udah besar kita foto lagi, ya?" katamu teredam dipipi Jaehyun.

Jaehyun tertawa dan mengecup bibirmu. "Pasti." balasnya dan tersenyum senang.







#####

#####

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[✓] Marriage Life : with JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang