[27] Two Jae

20.4K 1.8K 183
                                    

mau end chap brp?







Kamu dan Jaehyun sedang bersantai didepan televisi dengan Woojae dipangkuanmu. Jaehyun terus-terusan mengganggu Woojae dengan menggigiti pipinya. Bayi tujuh bulan itu berusaha menghindar sambil tertawa geli karena ulah nakal Jaehyun.

"Aduh, rambutku ditarik ay. Woojae jangan gitu nak." kata Jaehyun mengaduh karena mendapatkan balasan dari anaknya. Sedangkan Woojae kini tengah sibuk menertawai Jaehyun dengan tawa bayinya. Kamu ikut tertawa bersama Woojae.

"Makanya jangan gangguin," katamu dan menjauhkan telapak tangan Woojae dari kepala Jaehyun.

"Aku kan gemes." balas Jaehyun setelah jambakan dirambutnya terlepas.

"Tapi jangan digigit juga pipi anak kamu, pukul lagi aja kalo Ayah nakal sama dedek

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tapi jangan digigit juga pipi anak kamu, pukul lagi aja kalo Ayah nakal sama dedek." katamu.

"Berarti kalo bunda yang nakal, ayah gigit ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Berarti kalo bunda yang nakal, ayah gigit ya."

"Jaehyun!" kamu memukul lengannya, Jaehyun berlagak kesakitan dan mengusao-usap sebelah lengannya.

"Iya iya bercanda. Woojae liat tuh bunda kamu serius banget, untung udah ayah seriusin." adu Jaehyun pada bayi itu. Sedangkan Woojae hanya tertawa menanggapinya.

Kalian bermain bersama dan suasana ruangan menghangat. Kehadiran buah hatimu dan Jaehyun membuat rumah terasa ramai.

"Jae jagain bentar, aku kekamar mandi dulu." katamu dan mendudukkan Woojae dipaha Jaehyun. Woojae menggerak-gerakkan kedua tangannya diudara sambil mulut mungilnya yang bermain saliva.

"Bentar ya," kamu mengelap bibir Woojae dan berlalu pergi. Meninggalkan Jaehyun berdua dengan Woojae dan bermain bersama.





"Woojae ayo dong angkat kepalanya, liat ayah." oceh Jaehyun dengan Woojae yang tengkurap diatas dadanya. Jaehyun terbaring dan berusaha mengajak Woojae berbicara.

"Eh kok ngeces? Tisu mana tisu," kata Jaehyun dan meraba-raba meja untuk mengambil tissue. Setelah mendapatkannya Jaehyun pun mendudukkan diri dan kembali memangku Woojae.

"Dek, Woojae sayang. Sini dong mukanya, jangan gerak terus." ucap Jaehyun kualahan karena bayi itu tidak berhenti bergerak.

"Yaudah deh gausah di lap. Yuk naik kapal lagi." kata Jaehyun pada akhirnya. Ia membaringkan tubuhnya lagi dan meletakkan Woojae diatas dadanya seperti yang Jaehyun lakukan tadi.

Seketika ruangan dipenuhi gelak tawa dari Jaehyun dan Woojae. Jaehyun terus-terusan membuat lelucon konyol yang dibalas tawa gemas Woojae. Sepasang ayah dan anak yang sangat serasi.




"Jae-ASTAGA! Kalian ngapain?!!" teriakmu terkejut melihat pemandangan berantakan dengan Jaehyun yang menggendong Woojae dibahu belakangnya. Kedua kaki Woojae menggantung didepan leher Jaehyun dan Jaehyun memegangi tubuh kecil Woojae agar tidak terjatuh.

"Bunda? Sini ikut main. Terbang~" kata Jaehyun dan mengayunkan kembali tubuhnya.

"H3h3h3h3K" Woojae tertawa dengan tawa khas bayi.

Kamu memijat dahi pusing. Kotak tissue yang kosong dan isinya yang berserakan dimana-mana, karpet berbulu sebagai alas duduk disana tersingkap tak beraturan, dan itu berhasil membuatmu geleng kepala. Sebenarnya apa sih yang mereka lakukan? Batinmu.

"Jaehyun."

Jaehyun seolah tuli, ia semakin gencar menjunjung tinggi tubuh Woojae.

"Jae,"

Masih belum ada respon. Kini Jaehyun membawa Woojae bak wahana roll coaster.

"Dadd!" panggilmu. Jaehyun menoleh dan berjalan mendekat. Jaehyun duduk disebelahmu dan menyamankan letak duduk Woojae.

"Iya mom?" tanya Jaehyun sumringah. Kamu menatap curiga senyuman itu dan merebut Woojae dari pangkuan Jaehyun.

"Apa sih manggil dadd dadd segala. Biasanya kan pas lagi itu doang manggil dadd." kata Jaehyun jahil. Kamu menatap galak Jaehyun dan menepuk-nepuk paha Woojae. Sepertinya bayi itu keletihan.

"Kamu gak nyaut sih." balasmu ketus dan memunggungi Jaehyun. Kamu menyusui Woojae karena ia terlihat kehausan.

"Eh sayang ngambek????" tanya Jaehyun. Ia memegang bahu belakangmu dan mencoba membalikkan badanmu, namun kamu menahannya.

"Gak."

"Kamu ngapain?" tanya Jaehyun penasaran.

"Nyusuin anak kamu." balasmu singkat. Jaehyun mencoba membalikkan tubuhmu.

"Kok madep sana? Sini aku mau liat Woojae." kata Jaehyun.

"Ih gak mau! Nanti kamu macem-macem." tolakmu dengan menahan tangan Jaehyun.

"Ga macem-macem, sumpah!"

Dengan cepat kamu mengancingkan bajumu dan berbalik menghadap Jaehyun. Jaehyun menatap Woojae yang terlelap ditanganmu.

"Eh udah tidur?" kata Jaehyun heran. Kamu mengangguk dan mengisyaratkan Jaehyun untuk jangan berisik. Kamu bangkit pelan-pelan dan berjalan menuju kamar. Jaehyun mengekor dibelakangmu.

Kamu meletakkan Woojae ditempat tidurnya dan menenangkannya sebentar. Setelah dipastikan bayi itu tenang dialam tidurnya, kamu membalikkan badan.

"Astaga!" katamu terkejut karena Jaehyun yang berada tepat didepanmu. Wajah kalian beradu dan matanya menatapmu dalam. Seutas senyum kesayanganmu terlukis jelas dibibir Jaehyun.

"Udah?" bisik Jaehyun, kamu mengangguk.

"Capek ya?" tanya Jaehyun. Ia menyelipkan suraimu kebelakang telinga.

"Gapapa. Tapi berantakan diruang tengah tadi beresin aku gamau tau." katamu dan berlalu pergi. Sedangkan Jaehyun hanya mampu mengelus dadanya sabar.

"Suami sabar dapet jatah banyak, sabar Jae, sabar." gumam Jaehyun.






####

####

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[✓] Marriage Life : with JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang