⚠️this is so cringe and full of cheese
Bulan kelima kehamilanmu tlah berakhir. Memasuki trimester kedua, disambut dengan jatuhnya salju-salju di Seoul dan sekitarnya.
Jaehyun mengeratkan genggaman tangannya padamu. Namsan Seoul Tower malam ini begitu padat pengunjung. Orang-orang ingin menyaksikan salju pertamanya bersama orang yang mereka sayang. Begitu juga kamu dan Jaehyun.
"Dingin?" ucap Jaehyun. Nampak kepulan asap keluar dari mulutnya saat berbicara.
Kamu mendongak dan menggeleng. Mantel dan sarung tangan yang kamu kenakan cukup menghalau udara dingin yang siap menusuk kulitmu. Sebelum pergi tadi, Jaehyun juga melilitkan syal dilehermu. Sebenarnya Jaehyun menolak usulanmu untuk keluar disaat udara dingin seperti ini, ia takut kamu terkena flu. Namun kamu bersikeras untuk tetap pergi. Mau tak mau Jaehyun mengalah.
Jaehyun membawamu naik dikeramaian orang. Tanganmu berpegangan pada pagar pembatas. Jaehyun mendekapmu dari belakang dan bergumam sesuatu.
"Tau persamaan salju sama kamu gak?"
Kamu tersenyum dan menggeleng. "Enggak. Mau ngeggombal nih pasti"
Jaehyun terkekeh. Tangannya mengusap perutmu sebelum kembali berujar.
"Kalau salju jatuhnya ketanah, kalau kamu jatuhnya di hati aku"
"Apasih udah bapak bapak juga masih doyan ngalus" katamu sambil menahan senyum.
Jaehyun menyelipkan kepalanya diceruk lehermu sambil tertawa. "Tapi sayang kan?"
"Jaehyun"
"Oke oke, jangan ngambek gitu dong"
Jaehyun menghentikan tawanya dan mengecupi rambutmu. Dagunya bertumpu dipuncak kepalamu.
"Jae, kamu udah siapin nama belum buat dedek bayi?" tanyamu sambil memperhatikan salju yang berturunan dihadapanmu.
"Em, Jung Woojae?"
"Namanya bagus. Semoga jadi anak yang berbakti ya nak" kamu ikut mengelus perutmu.
Jaehyun mengamini ucapanmu dan kalian menikmati malam itu dengan mengobrol berbagai hal.
"Sayang, bangun"
"Sayang"
"Bangun,"
Kamu mengerjap pelan akibat tepukan kecil dipipimu. Tenggorokanmu terasa sangat sakit. Hidungmu gatal dan sedikit sumbat.
"Minum dulu" Jaehyun membantumu menegakkan badan dan menyodorkan air putih.
"Tadi malem udah dibilangin gausah keluar juga. Ngeyel" omel Jaehyun dan mengambil gelas yang isinya telah habis seperempat.
Kamu tidak menjawabnya dan menggosok gosok hidung merahmu akibat terserang flu. Omongan Jaehyun bukan main-main ternyata.
"Hatchuu" kamu bersin dan kembali menggosok hidungmu.
Jaehyun menahan tanganmu. "Jangan digosok, nanti makin sakit"
Ia membuatmu tertidur lagi dan membenarkan selimut ditubuhmu. Telapak tangan besarnya menyentuh dahi mu yang sedikit hangat.
"Kompres pake bye bye fever aja ya?" kata Jaehyun.
"Nanti kalau aku manasin air malah yang ada kepanasan" sambungnya. Kamu tertawa tanpa suara dan mengangguk.
Jaehyun beranjak untuk mengambil bye bye fever dilaci meja. Berhubung Miyeon sering berkunjung disini, tak jarang ia terkena demam dan kamu menyediakan barang itu untuknya.
Setelah mendapatkan apa yang dicari, Jaehyun duduk disebelahmu dan menempelkan pereda suhu tubuh itu dikeningmu. Oh, sebelum Jaehyun menempelkannya, ia mengecup dahulu dahimu dan bergumam "Get well son"
"Mau makan apa? Aku pesenin. Kalo aku masak nanti kamu gaada yang nungguin" katanya sedih.
Kamu mengangkat tanganmu dan mengusap pipinya. "Gausah, kamu gak kerja?" tanyamu sambil menahan hidungmu yang gatal.
"Gimana aku kerja kalau kamu sakit gini" Jaehyun mengusap tanganmu yang bertengger dipipinya.
"Kerja sana. Telponin mama suruh kesini. Udah dua hari kamu bolos" nasehatmu yang digelengi Jaehyun.
"Gamau, nanti kalau kamu kenapa-napa gimana?" Jaehyun terus-terusan menolak perkataanmu.
"Ayah, bunda gakenapa napa kok. Dedek Woojae yang jagain" kamu menirukan suara anak kecil sambil beraegyo.
Jaehyun menghela napas pelan dan meraih ponselnya diatas nakas. Jaehyun mengetikkan sesuatu disana sedangkan kamu tersenyum menang.
"Aku udah kabarin mama, bentar lagi dia datang"
Kamu mengangguk. Tiba-tiba Jaehyun berdiri dan menjatuhkan tubuhnya disebelahmu. Ia memelukmu erat.
"Baik-baik dirumah ya, aku usahain pulang cepat" ucap Jaehyun diceruk lehermu.
"Iya. Gausah buru-buru"
"Sana mandi, nanti pas mama sampai kamu kan udah siap" suruhmu dan membalikkan tubuh supaya menghadapnya.
Jaehyun menempelkan bibirnya dipipimu sambil terpejam, kamu pun begitu. Cukup lama kalian berada diposisi itu.
"Jaehyun, kayaknya mama udah sampai. Bukain pintu gih"
"Iya" Jaehyun mengecup sekilas bibir pucatmu dan berjalan cepat keluar kamar.
Kamu menggelengkan kepala melihat kelakuannya.
####
Hai, maaf pendek. Semoga kalian suka.
Btw aku mutusin buat publish marriage life series nya bukan pas buku ini tamat.
Nanti malem aja gimana? Aku udah siapin dua.
Pilih ya :
1. Doyoung
2. Mark
3. Dua duanya
Tolong dijawab, kalo gak dijawab gak aku publish ㅜㅜ
Makasih yang udah vote dan jawab!!
yang kaya gini mau jadi bapak? ckck
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Marriage Life : with Jaehyun
Fanfictionft. nct jaehyun [17+] ⇛ BAHASA ↬Jaehyun bisa jadi manja dan dewasa diwaktu yang sama. ⚠cheesy & cringe ©2019 by dyna-ssi