[33] Regrets

19.5K 1.6K 95
                                    

⚠️this is so cringe and full of cheese


Kamu berdiri dengan perasaan gelisah pagi hari ini. Sebenarnya bukan hari ini saja, semenjak Woojae Dan Jaehyun meminta adik kala itu, perasaanmu mulai kacau dan memikirkannya setiap waktu.

Jaehyun selesai memakai kemeja kerjanya, ia menatapmu yang sedang berdiri disamping tempat tidur dan menyodorkan sebuah dasi padamu. Kamu terlonjak kaget dan dengan cepat meraihnya.

"Mikirin apa, hm?" tanyanya lembut.

Kamu menggeleng dan menarik tubuh Jaehyun mendekat. Memasangkan dasi itu dengan telaten sementara pikiranmu masih melayang memikirkan perihal yang sama.

"Jaehyun." panggilmu tanpa memalingkan kepalamu padanya.

"Ya?"

"Aku gak setuju Jaehyun kamu suruh hamil lagi. Woojae masih kecil, kamu juga gamungkin ninggalin kantor cuma karna aku hamil. Tunda dulu ya?" celetukmu tiba-tiba yang membuat Jaehyun tertegun.

Jaehyun meletakkan kedua telapak tangannya dipinggangmu sedangkan kamu masih sibuk merapikan dasinya. "Sayang, lihat aku." katanya dan perlahan meraih dagumu dengan sebelah tangannya.

Kamu mendongak setelah menyelesaikan lilitan terakhir dasinya. "Jadi ini alasan kamu jadi pendiem akhir-akhir ini?" tanya Jaehyun dan menatap lurus kedalam bola matamu.

Kamu bergeming, bingung harus menjawab apa. Kamu hendak menjauhkan jarak tubuhmu dengan Jaehyun namun dengan cepat Jaehyun menahannya.

"Sayang, aku kemarin cuma basa basi doang ngomong kayak gitu. Astaga." ujar Jaehyun dan mengusap wajahnya. Sedangkan kamu sekarang balik menatap Jaehyun yang sedang merutuki diri sendiri.

"Okay okay. Jadi sekarang gini aja, mau hamil lagi apa enggak itu terserah kamu, keputusan ada dikamu. Aku cuma bercanda waktu itu, astaga sayang. Maafin aku." kata Jaehyun lagi dan meletakkan kedua tangannya dibahumu.

Kamu berdeham sebelum bergumam. "Gapapa." balasmu singkat.

"Kamu marah?" tanya Jaehyun lagi. Kamu membalas dengan gelengan.

"Udah siap kan? Sarapan dulu sana." perintahmu pada Jaehyun sebelum menghampiri Woojae diatas kasur kalian. Balita itu masih terlelap dengan satu jempol tangannya berada didalam mulut. Kamu menggeleng kecil sambil terkekeh melihat hal itu.

Jaehyun menyisir cepat rambut hitamnya dan melangkah mendekatimu. Setelah melihat Woojae masih lelap ditidurnya, Jaehyun menarikmu lebih dekat dan mengecup bibirmu. "Sebentar aja, mumpung Woojae masih bobok." katanya.

Kamu mendengus kesal. "Nanti sarapan kamu makin siang, gamau ah!" tolakmu.

"Tapi sayang, ada yang bilang sarapan terbaik itu..." jaehyun menjeda ucapannya dan kembali menyatukan bibir kalian.

"Kisses."


"B-bun!! A,ada om oyong!" teriak Woojae sambil berlari masuk kedalam kamar, menghampirimu yang sedang menyapu lantai. Sebelumnya Woojae tengah asik menonton kartun animasi ditelevisi.

Setelah mendapat laporan dari Woojae seperti itu, dengan cepat kamu meletakkan sapu ketempatnya semula dan menggiring Woojae keluar.

"Morning, nyonya." sapa Doyoung begitu kamu membukakan pintu untuknya dan mempersilakannya masuk. Kamu mendelik kearahnya karena sapaan yang terdengar seperti godaan.

"Om Oyong!!" pekik Woojae girang dan berhambur memeluk Doyoung walau hanya mencapai batas lututnya.

"Sama Woojae dulu ya, aku mau kedapur bikin minum. Woojae, temenin dulu om Doyoung, jangan nakal." pesanmu yang diangguki oleh Woojae.

[✓] Marriage Life : with JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang