[34] Purpose

17.7K 1.6K 37
                                    

⚠️this is so cringe and full of cheese



Menikah dan memiliki keluarga yang harmonis adalah impian semua insan manusia dimuka bumi ini. Namun tidak sedikit orang merasa pernikahannya tidak berjalan sesuai dengan ekspetasinya. Menjadi ibu sekaligus istri bukanlah pekerjaan yang mudah, kondisi fisik dan mental haruslah siap. Seperti itulah yang kamu alami diawal pernikahan dulu.

Tetapi, tidak ada lagi kalimat 'tidak siap' ketika Jaehyun mempersuntingmu. Mengajakmu untuk membuka lembar baru dan menua bersamanya. Segalanya terasa sangat tenang dan mendebarkan diwaktu yang bersamaan.

Kamu terkesiap dari lamunanmu ketika seseorang memeluk sebelah lutut kakimu. Ternyata Woojae dengan cengiran lucunya, sampai-sampai dua buah gigi susu itu terlihat jelas olehmu. Senyummu mengembang seiringan dengan kamu mensejajarkan tubuhmu dengannya.

"Ayah kemana?" tanyamu pada Woojae sambil menyisir rambut kecoklatannya, persis seperti milik Jaehyun.

"Itu AyAHH!!" balas Woojae seketika menyaringkan suaranya saat melihat siluet Jaehyun yang baru saja mengambil sepeda baru Woojae dan membawanya kehalaman belakang rumah kalian.

Sebenarnya kamu melarang Jaehyun untuk membelikan Woojae sepeda karena anak itu masih dibawah lima tahun. Makan sendiri saja belum bisa, apalagi bermain sepeda kesana kemari?

Namun Jaehyun menolak usulanmu dan terlalu tidak sabar untuk membelikan Woojae barang itu. Kamu memakluminya, Woojae adalah anak pertama kalian dan sesuai dengan keinginan Jaehyun bahwa ia menginginkan anak laki-laki.

"Tadaa, ini sepedanya abang!" ucap Jaehyun meletakkan sepeda berwarna merah terang itu dihadapan Woojae. Woojae bersorak 'hore' dan berputar kegirangan sambil sesekali meloncat kecil.

Kamu menggelengkan kepala melihatnya. "Percuma kamu kasih itu, dia belum bisa naik." ucapmu pada Jaehyun yang telah memposisikan dirinya disampingmu. Kalian duduk disalah satu kursi yang sengaja kalian sediakan dihalaman belakang.

Jaehyun terkekeh dan meraih pinggangmu mendekat padanya. "Gapapa, biar Woojae tau dulu. Rasanya ikut seneng pas liat anak kita loncat loncat girang kayak gini. 'Kan?"

Jaehyun menatapmu, begitu juga denganmu. Kalian tersenyum secara bersamaan dan kembali menyorotkan pandangan kalian pada Woojae.

Kamu menganggukkan kepala mantap dengan senyum yang merekah. "Sadar nggak? Woojae aktif banget akhir-akhir ini, kayak kamu." candamu pada Jaehyun.

Jaehyun menoleh dengan antusias menanggapi topik pembicaraan yang kamu lontarkan. "Oh ya? Berarti beneran anakku dong." candanya balik dan tertawa. Refleks kamu memukul sebelah bahunya.

"Gak lucu Jaehyun!" ucapmu kesal sedangkan Jaehyun masih terkekeh kecil disampingmu.

"Iya iya, yang lucu kan cuma Woojae sama kamu doang. Akunya gak lucu." ujar Jaehyun asal.

Kamu memiringkan tubuhmu dan menyandarkan kepalamu pada dadanya, menatap wajah tampan Jaehyun dari bawah sana. "Ngomong apaansih, ngaco. Jung Jaehyun kan juga lucu, lucu banget malahan." katamu lalu menjulurkan tanganmu untuk mencubit sebelah pipinya.

Telinga Jaehyun memerah dan ia berusaha menyembunyikan senyumannya. Kamu terbahak dan semakin gencar mencubiti pipinya. "Siapa tadi yang bilang gak lucu?" katamu dan mengecup pipinya.

Jaehyun menahan kepalamu yang hendak menjauh dari pipinya dan dengan cepat menggigit kepalamu."Nakal ya sekarang suka godain."

Kamu memekik tertahan kemudian bangkit menjauh dari Jaehyun. Jaehyun membiarkanmu datang menghampiri Woojae yang tengah sibuk melihat sepeda barunya dengan detail.

[✓] Marriage Life : with JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang