⚠️this is so cringe and full of cheese
Ternyata, menjadi 'single mom' dalam waktu sebulan bukan pekerjaan yang mudah. Dua minggu berlalu semenjak kamu mengantar Jaehyun dibandara. Memang benar Jaehyun sering menghubungimu, namun kamu kembali sedih ketika ia memutuskan teleponnya. Kamu juga sering kelelahan ketika bekerja terlalu berat. Sebenarnya, kamu masih belum begitu yakin tentang hasil tes yang menunjukkan bahwa kamu sekarang berbadan dua. Maka dari itu, hari ini kamu berencana untuk mendatangi dokter kandungan yang sebelumnya juga menanganimu saat kamu hamil Woojae.
Kamu belum memberitahu Jaehyun tentang masalah kehamilanmu itu. Bukan mengapa, kamu terlalu takut jika hasil testpack kemarin tidak benar-benar akurat dan membuat Jaehyun kecewa. Jujur saja, ini merupakan kehamilan yang tidak direncanakan olehmu. Mengurus satu anak saja belum maksimal, kamu khawatir jika kamu tidak bisa menanggung semuanya.
"Gimana dok? Anak saya hamil?" tanya Ibumu tidak sabaran. Beliau melayangkan tatapannya padamu yang sedang duduk diatas kasur khas rumah sakit. Sedangkan dirimu dilanda kegugupan akan hasil tes mu.
Pria berjas putih itu tersenyum dan menurunkan stetoskpop dari kedua telinganya. "Iya. Dan usianya sudah dua minggu." ujar si dokter lalu mengalihkan pandangannya padamu.
"Namun ada yang harus saya sampaikan pada ibu. Janin ibu terbilang cukup lemah, jadi saya harap suami dan keluarga harus lebih sering memantau ibu. Berhubung ini bukan kehamilan yang pertama, saya yakin ibu sudah memiliki pengalaman tentang ketentuan-ketentuan saat hamil." jelas dokter itu.
Kamu dan ibumu mengangguk paham dan mengiyakan ucapan dokter. Setelah menyelesaikan segala urusanmu, kamu dan ibumu pun keluar dari ruangan. "Kasih tau Jaehyun gih," ucap ibumu seiringan dengan langkah kaki kalian.
Kamu mengiyakan ucapan ibumu walau sebenarnya kamu berniat untuk memberitahu Jaehyun saat ia pulang ke Seoul nanti.
"Woojae udah bobo?"
Kamu memiringkan tubuhmu kesamping kiri dan mengarahkan kamera ponsel pada Woojae yang tidur terlentang disebelahmu. "Udah nyenyak dari jam tujuh tadi." lirihmu sambil terkekeh kecil.
Kamu mengarahkan ponselmu kembali kedepan wajahmu, menampakkan wajah tampan Jaehyun yang sedang tertawa disana. Rambutnya sedikit basah dengan handuk putih yang melingkar dilehernya.
Kamu mendecak sekaligus menggeleng-gelengkan kepalamu. "Itu rambutnya dikeringin dulu kenapa. Nanti airnya netes ke baju terus kamu masuk angin." ujarmu dengan nada mengomel.
Jaehyun buru-buru mengusapkan handuk itu pada helai rambutnya. Dengan cengiran kuda ia menatapmu sambil menggosok-gosok surai legamnya itu. "Iya iya, ni udah kan? Tuh udah. Bawel banget sih mamanya Woojae." kata Jaehyun diseberang sana.
Kamu tertawa kecil dan mengubah posisi tidurmu menjadi menyamping. "Disana jam berapa?" tanyamu.
Jaehyun nampak sedang menaruh handuknya dan kembali menatap wajahmu dari layar ponsel pintarnya itu. "Sekarang jam empat sore. Tadi jam tiga an baru selesai dan aku punya waktu bebas sampai besok pagi." balas Jaehyun sambil memiringkan tubuhnya juga, persis sepertimu.
Kamu mengangguk paham. "Yaahh, berarti nanti aku tidur, disana baru malem ya?" tanyamu sedikit kecewa, karena kamu tidak dapat menatap wajah Jaehyun lebih lama.
Jaehyun menyisir rambutnya kebelakang dan menatap dalam manik matamu. "Aku bakalan temenin kamu tidur. Tidur sana kalau ngantuk, jangan matiin vc nya."
Kamu menggeleng. "Nanti, belum ngantuk."
"Pengen peluk kamu tapi jauh, kapan sih kamu pulangnya? Perasaan udah lama banget." ucapmu terdengar seperti rengekan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Marriage Life : with Jaehyun
Fanficft. nct jaehyun [17+] ⇛ BAHASA ↬Jaehyun bisa jadi manja dan dewasa diwaktu yang sama. ⚠cheesy & cringe ©2019 by dyna-ssi